DALAM CERITA INI HANYA FIKSI
DAN DILARANG MENYEBARKAN CERITA KE MEDIA SOSIAL MANAPUN
TERIMAKASIH SEBELUMNYA
*
*
*
.
.
.
Adel antar Chika kerja
Adel ngeliatin pintu yang udah tutup di belakang sosok Chika yang udah ngilang.
"Bukannya aku keberatan," gumam Chika kecewa, lebih ke dirinya sendiri. Dia balik lagi ke meja makan, wajahnya sedikit cemberut sambil mulai siap-siapin sarapan.
Dia cuma pengen ciuman selamat pagi.
20 menit kemudian, Chika keluar kamar dengan rambut yang agak basah dan pake baju besar yang sering dipakainya di rumah.
Sambil nunduk, Chika nyium bibir Adel sebentar, terus buru-buru nyeka bibirnya. Dia nengok ke meja dan ekspresi terkejut mulai muncul di wajahnya.
Di atas meja ada Jolly Hotdog berisi sosis, telur, dan keju dari Jollibee, sama es kopi dari kafe Jollibie.
"Kamu inget? Kamu cuma liat sekilas apa yang aku pesen terakhir kali," tanya Chika sambil duduk di seberangnya.
"Pastinya aku inget. Aku bakal inget detail sekecil apapun kalo itu soal kamu," jawab Adel, keliatan bangga banget sama dirinya.
"Kamu manis banget. Makasih," ucap Chika, ngerasa jantungnya berdebar. Dia nunduk dan nyium bibir Adel lagi.
Setelah duduk, dia mulai makan dengan senang. Dia lapar, dan sebenernya nggak tau deh gimana caranya berangkat kerja tanpa sarapan. Chika seneng banget Adel bangunin dia lebih awal.
"Enak banget," ucap Chika. Meski dia mandi agak lama, Jolly Hotdog-nya masih hangat waktu dia gigit pertama kali.
"Cukup enak," jawab Adel sambil gigit hotdog-nya juga. Dia bukan orang yang sering makan Jollibee, jadi dia pesen yang sama kayak Chika.
"Memang begitu kan?" tanya Chika sambil ngangguk.
"Eh, gimana kamu bisa masuk lagi setelah kamu pergi?" lanjut Chika, masih ada pertanyaan yang pengen ditanyain.
"Kuncimu ada di deket pintu. Kamu nggak boleh taruh kunci di dekat pintu gitu, Sayang," jawab Adel sambil ngeliatin Chika dengan pandangan nggak setuju.
Chika kaget denger itu. Wajahnya langsung merah malu, terus dia nggerutu.
"Aku gampang banget kehilangan kunci," ucap Chika.
"Kenapa itu nggak bikin aku kaget, Sayang?" tanya Adel, sambil ngelihatin ekspresi jengkel Chika yang dia abaikan sambil tetep makan.
Setelah sarapan, Chika balik ke kamar buat siap-siap.
Adel tetep tinggal, pastiin semua sampah dibuang ke tempat sampah. Dia bahkan ngepel meja sebelum ngikutin Chika. Udah jadi kebiasaannya buat jaga semuanya tetap rapi. Dia berdiri di deket pintu sambil ngeliatin Chika yang lagi dandan di meja rias.
Nggak kayak tadi malam, sekarang dia bisa liat kamar Chika yang mirip sama kamar saudara perempuannya waktu kecil. Warna-warna di kamarnya banyak yang pink, abu-abu, sama putih, hampir mirip ruang tamu. Tentu aja beda banget sama kamarnya sendiri. Meskipun rapi, masih ada banyak barang berserakan, yang sebenernya nggak terlalu ganggu dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cruz x San Jose (END)
RomanceDALAM CERITA INI HANYA FIKSI DAN DILARANG MENYEBARKAN CERITA KE MEDIA SOSIAL MANAPUN. TERIMAKASIH SEBELUMNYA. Radelo Adel Cruz dikenal kejam. Tumbuh sebagai pewaris perusahaan multi-miliar dolar, ia segera menyadari bahwa orang-orang selalu punya mo...