7

222 31 0
                                    

DALAM CERITA INI HANYA FIKSI

DAN DILARANG MENYEBARKAN CERITA KE MEDIA SOSIAL MANAPUN

TERIMAKASIH SEBELUMNYA

*

*

*

.

.

.

Survey Hotel

"Dan pantatnya! Kamu pernah liat nggak pantat yang montok gitu dan-" ucap Daniel.

"Eh, bisa nggak sih kita bahas yang lain?" gerutu Chika, udah kesel dengerin temennya ngomongin pantat orang terus.

"Aku cuma bilang aja. Pria itu emang keren banget," tambah Daniel sambil ngangkat bahu, ngebela diri, sambil nyetir.

Chika cuma memutar matanya.

Waktu itu udah jam 1 siang, hari Jumat, hari yang mereka rencanain buat cek hotel. Daniel udah nawarin diri buat nganterin Chika sama Gracie karena mereka semua bakal berangkat bareng dari kantor.

Tapi dari sejak duduk di kursi depan, Chika langsung nyesel banget ikut. Baru 30 menit keluar dari kantor, mereka berdua udah ngomongin CEO ganteng itu dan bokongnya. Sekarang lagi terjebak macet, Chika udah pengen rambutnya dicabut saking keselnya.

"Dia nggak salah sih. Tapi dia juga bikin aku takut," celetuk Gracie dari kursi belakang.

"Serius?! Tapi itu malah bikin dia makin seksi," sahut Daniel semangat. Chika cuma mengerang lagi, sementara Gracie dan Daniel terus cekikikan kayak anak sekolah.

"Kalian ini pada bertingkah kayak remaja yang mesum. Adel aja nggak seram-seram amat," gumam Chika pelan, tapi kedengeran jelas di dalam mobil.

"Kata orang yang ngeliat cowok keren pake celana jeans sih gitu. Maksud aku, serius, itu kualitas yang kamu cari dari cowok?" Daniel nyinyir sambil muterin matanya.

"Aku mabuk pas ngomong itu," balas Chika, nyorot Daniel dengan tatapan tajam karena ngolok-ngolokin apa yang dia bilang. Ya, mungkin itu emang satu-satunya hal yang dia cari dari cowok.

"Aku yakin Tuan CEO bakal keren banget pake celana jeans. Pantatnya pasti pas banget deh sama celana jeans itu," kata Daniel sambil ngasih senyuman nakal ke Chika.

Chika cuma memutar matanya. Tentu aja dia bakal balik lagi ke topik pantat itu.

"Kamu udah cukup akrab sama dia kok," tambah Gracie.

"Bayangin kalau aku manggil dia 'Adel'. Kita pasti langsung diusir dari gedungnya. Ngomong-ngomong, aku denger kabar soal seseorang yang pantatnya diseret dari atap cuma gara-gara nggak sengaja injek sepatu Tuan Cruz," ejek Daniel.

Gracie langsung angguk-angguk, setuju sama Daniel. Chika cuma geleng-geleng kepala nggak percaya.

"Kamu nggak ngerasa dia serem karena dia tuh terobsesi sama kamu. Dia tuh ngeliatin kamu terus di sepanjang meeting!" seru Gracie sambil ngeliatin Chika dengan tatapan penuh arti.

Chika langsung ngerasa wajahnya merah.

"Nggak, dia nggak ngeliatin aku kayak gitu," kata Chika buru-buru ngelawan apa yang dibilang Gracie.

"Ya gitu deh, bener kan, Daniel?" tanya Gracie sambil nyender ke depan, ngetok lengan Daniel.

"Mm, kalau ada cewek ngeliat aku kayak dia ngeliat kamu, aku udah nyerang dia dari tadi," jawab Daniel.

Cruz x San Jose (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang