10

199 23 0
                                    

DALAM CERITA INI HANYA FIKSI

DAN DILARANG MENYEBARKAN CERITA KE MEDIA SOSIAL MANAPUN

TERIMAKASIH SEBELUMNYA

*

*

*

.

.

.

Chika mengerang pelan.

Dia kelelahan.

Ia bangkit dari kursinya, merentangkan kedua tangannya ke atas dan memutar punggungnya. Ia duduk kembali, menggerakkan kepalanya dari kiri ke kanan, sambil mengerang lagi saat mendengar suara retakan.

Saat itu hari Selasa dan dia telah duduk di depan komputer sambil meninjau papan ujian sejak dia melangkahkan kaki ke kantornya.

Sambil terus menatap layarnya, Chika tidak dapat menahan pikirannya untuk kembali ke Jumat malam.

Setelah Chika memintanya untuk membuat permohonan, Adel menyarankan agar ia pulang karena angin mulai bertiup kencang. Saat mereka mendekati pintu masuk dermaga, seorang penjual bunga mawar menghentikan mereka, mengatakan bahwa mereka adalah pasangan yang serasi.

Sebelum Adel sempat membantah pernyataan Jack tentang mereka sebagai sepasang kekasih, Adel telah mengeluarkan uang dua puluh dolar dan membayar Jack untuk meminta tolong membeli setangkai mawar merah yang cantik.

Entah bagaimana Adel memberi tahu Jack bahwa mereka telah pergi ke dermaga karena dia sudah menunggu mereka di pintu masuk. Chika segera memberi Jack alamatnya, lalu duduk di kursi belakang bersama Adel yang duduk di sebelahnya.

Perjalanan itu hanya 30 menit tanpa macet dan diisi dengan obrolan ringan. Chika bahkan mulai mengobrol dengan Jack saat Adel harus memeriksa email di ponselnya. Ia tidak menyadari bahwa Adel telah meliriknya diam-diam selama perjalanan.

Ketika mereka tiba di tempatnya, Adel menawarkan diri untuk mengantarnya ke apartemennya. Ia menyadari bahwa tidak ada keamanan, yang membuatnya kurang senang. Tangga dari tempat parkir kecil mengarah langsung ke apartemen, membuatnya bersikeras mengantarnya masuk.

Sebelum pergi, Adel meminta nomor teleponnya dan mengatakan bahwa itu agar dia bisa menghubunginya terkait hotel, dan Chika pun mempercayainya.

Adel memastikan Chika aman di dalam sebelum pergi bersama Jack. Chika bisa merasakan senyum mengembang di wajahnya karena perhatiannya. Malam itu Adel mengirim pesan selamat tidur, membuat jantungnya berdebar-debar.

Dan tentu saja, Chika tidak bisa merahasiakannya dari Adelyn karena keduanya saling menceritakan semuanya. Dalam pertemuan mereka pada hari Sabtu, Chika menjelaskan secara samar bahwa dia telah bertemu dengan seorang pria dari kantor, dengan sengaja tidak menyebutkan identitasnya. Dia tidak ingin menaruh harapan besar kalau-kalau pria itu hanya bersikap ramah demi bisnis.

"Chika, jam 12 siang sudah tiba," ucap Gracie sambil mengetuk pintu, membawa Chika kembali ke dunia nyata. Bingung, ia melihat ke arah pintu yang terbuka dan tidak melihat siapapun di belakang Gracie. Ia tidak ingat melihat jadwal janji temu pukul 12 siang di kalendernya.

"Aku tidak tahu kalau aku punya-" ucap Chika.

Chika membeku, matanya terbelalak saat sebuah sosok tiba-tiba muncul di samping Gracie. Senyum kecil muncul di wajahnya saat dia menatap keadaan Chika yang kebingungan.

"Kalau begitu, aku tinggalkan kalian berdua," ucap Gracie mengedipkan mata tidak terlalu halus pada Chika sebelum ia menutup pintu di belakangnya, meninggalkan mereka berdua.

Cruz x San Jose (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang