29

128 16 0
                                    

DALAM CERITA INI HANYA FIKSI

DAN DILARANG MENYEBARKAN CERITA KE MEDIA SOSIAL MANAPUN

TERIMAKASIH SEBELUMNYA

*

*

*

.

.

.

Chika terlihat sangat cantik.

Adel menatap Chika yang tertidur dengan tenang dengan kepala bersandar di dada Adel, semakin memeluknya dalam kehangatan. Ia tidur dengan mulut sedikit terbuka, sesekali terdengar dengkuran halus. Rambutnya yang panjang kusut sepanjang malam karena ia banyak bergerak saat tidur.

Tetapi saat itu pun dia menganggapnya cantik.

Mereka berada di kamar tidur masa kecilnya, tempat Adel mengajak Chika setelah Lampu Simulasi Listrik LED bersama keluarganya. Chika terpesona saat melihat sekeliling ruangan yang dipenuhi kenangannya. Dia melihat bingkai foto yang tersebar di seluruh ruangan, menyadari betapa tampannya Adel saat dia masih muda.

Dia terkesan saat melihat bahwa dia punya balkon—merupakan impiannya sejak kecil untuk memilikinya.

"Kamu punya balkon?" tanya Chika berlari ke arah pintu yang mengarah ke balkon modern yang menghadap ke taman indah di bawahnya. "Aku selalu bermimpi punya balkon saat masih kecil karena Troy Bolton." lanjutnya.

Adel berjalan ke arahnya dengan ekspresi yang tidak terbaca di wajahnya. Campuran antara kebingungan dan ketidakpercayaan. "Siapa Troy Bolton?" tanya Adel.

Chika menghela napas tidak percaya.

"Kamu tidak tahu siapa Troy Bolton?" tanya Chika.

Adel menggelengkan kepalanya.

"Bagaimana mungkin kamu tidak tahu siapa Troy?" tanya Chika lagi menggelengkan kepalanya dengan kecewa.

"Bagaimana aku bisa tahu siapa dia?" gerutu Adel dengan nada cemburu yang tersirat dalam suaranya. Begitu dia tahu siapa 'Troy Bolton' ini, Adel akan mengunjunginya sebentar karena pacarnya tampaknya sangat tergila-gila pada pria itu.

"Dari High School Musical?" ucap Chika tidak percaya saat Adel terus menatapnya dengan ekspresi bingung di wajahnya. "Kamu tahu film tentang sekolah menengah dan musikal itu?" lanjutnya.

Wajahnya masih kosong. Adel tidak mengerti apa yang sedang dibicarakan Chika.

"Sayang, aku tidak mengerti apa yang sedang kamu bicarakan, jadi bisa kamu memberitahuku di mana aku bisa menemukan Troy Bolton ini—agar aku bisa menghajarnya." ucap Adel.

Chika mendesah dramatis. "Kalau begitu—kita akan menonton maraton film malam ini." ucap Chika.

Dan yang membuatnya kecewa, Adel menjadi sangat akrab dengan Troy Bolton. Dia menggerutu karena tidak suka, menyuarakan betapa bodohnya film-film itu menurutnya.

"Ini bahkan bukan cara sekolah menengah bekerja di dunia nyata." kata Adel. "Kamu tidak akan menemukan orang menari dan bernyanyi di tengah kafetaria." lanjutnya.

"Oh, diam." ucap Chika mengangkat tangannya untuk menutupi komentarnya yang tak henti-hentinya. Dia bisa sangat banyak bicara saat dia mau. "Itu hanya film." lanjutnya.

Adel terus mengeluh, memegang tangan Chika agar tidak bisa menutup mulut Adel. Baru setelah Chika mengancamnya, Adel langsung diam.

"Jika kamu tidak berhenti bicara, aku tidak akan membiarkanmu menyentuhku sampai besok." ucap Chika.

Cruz x San Jose (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang