12

165 24 0
                                    

DALAM CERITA INI HANYA FIKSI

DAN DILARANG MENYEBARKAN CERITA KE MEDIA SOSIAL MANAPUN

TERIMAKASIH SEBELUMNYA

*

*

*

.

.

.

Acara Amal

Hari Sabtu datang lebih cepat dari yang Chika kira.

Chika nggak sengaja ketiduran di bak mandi, jadinya dia mulai siap-siap agak telat dari rencana. Pas Liam dateng buat jemput ke apartemennya, Chika langsung minta waktu tambahan 5 menit.

Tapi 5 menit itu berubah jadi 20 menit, sementara Liam terus-terusan nyuruh Chika buat cepet-cepet.

"Hampir selesai!" teriak Chika sambil buru-buru ngeriting rambutnya biar nggak gosong.

"Kamu ngomong gitu dari lima menit yang lalu!" balas Liam dari ruang tamu.

Mereka terus aja ribut sampai akhirnya Chika keluar dari kamarnya.

Sekarang, Chika berdiri agak gugup di samping Liam di pintu masuk ballroom besar. Liam noleh ke arahnya, kasih senyum yang ngebuat dia sedikit lebih tenang.

"Gugup, ya?" tanya Liam.

"Sedikit," jawab Chika sambil cengkeram tangan Liam erat-erat.

"Jangan khawatir. Kamu kelihatan cantik banget. Nggak diragukan lagi kamu bakal jadi cewek paling cantik di sini," ucap Liam mencoba bikin Chika lebih santai.

Dan bener aja, Chika kelihatan memukau. Dia pake gaun merah anggur model a-line yang pas di tubuh bagian atas dan sedikit melebar di pinggang. Gaunnya panjang sampai lantai, dengan belahan di samping yang mulai dari tengah paha. Garis leher berbentuk V yang berani, tali tipis di pundak, dan punggung terbuka dengan satin sutra bikin gaun itu terlihat anggun banget.

Chika pake high heels warna nude yang cocok sama tas clutch kecil yang isinya barang-barang penting dia.

Sederhana, tapi elegan.

Rambut panjang coklat gelapnya dikeriting santai—cuma disisir pake jari. Makeup-nya juga dibuat sedikit lebih bold dari biasanya buat acara malam ini.

"Kamu kok bisa yakin? Kamu bahkan belum liat yang lain," gerutu Chika sambil coba tenangin diri, ambil napas panjang.

"Aku tahu karena dua satpam itu aja nggak bisa berhenti liatin kamu," bisik Liam pelan, cukup buat Chika aja yang denger.

Wajah Chika langsung merah pas dia ngintip pelan ke arah dua satpam berjas hitam, yang beneran lagi ngeliatin dia.

"Gimana kalo aku kesandung di tangga?" tanya Chika cemas.

"Kamu bakal baik-baik aja. Kalo pun kejadian, aku bakal tangkap kamu... semoga," jawab Liam sambil nuntun Chika mendekat ke pintu masuk. Satpamnya langsung bukain pintu buat mereka.

"Harusnya gitu," gumam Chika sambil nyenggol lengan Liam.

Pelan-pelan, Chika dan Liam turun tangga. Semua kepala mulai noleh ke arah mereka, dan Chika bisa ngerasain pandangan mata yang terarah padanya. Dia ngerasa sedikit nggak nyaman dengan semua tatapan itu.

Kelihatannya acara ini terlalu mewah buat acara amal yang katanya sederhana. Ballroom-nya didandani seolah mereka lagi ada di pesta kerajaan. Chika sadar mungkin ada banyak orang penting di sini.

Cruz x San Jose (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang