17

128 24 0
                                    

DALAM CERITA INI HANYA FIKSI

DAN DILARANG MENYEBARKAN CERITA KE MEDIA SOSIAL MANAPUN

TERIMAKASIH SEBELUMNYA

*

*

*

.

.

.

"My babies!" lanjut Chika.

Adel mendengus dan bangkit dari sofa. Apa yang begitu penting sehingga dia harus melepaskan diri darinya saat mereka duduk dengan nyaman.

Ia mengikuti Chika yang bergegas ke dapur. Alisnya berkerut bingung saat ia melihat Chika memeriksa belanjaannya.

Dengan tergesa-gesa, Chika mengeluarkan kotak yang tampaknya berisi makanan beku dan menaruhnya ke meja makan.

"Syukurlah. Aku hampir melupakan kalian." ucap Chika menghela napas lega saat dia mencari salah satu batang coklat dengan lembut untuk memastikannya tidak meleleh.

Ia segera memasukkannya kembali ke dalam kotak dan kemudian memasukkannya ke dalam lemari es. Sambil menatapnya, Adel berdeham untuk mengingatkannya bahwa ia masih di sana.

Chika menoleh ke arahnya, memberinya senyum malu. Ia mulai membongkar sisa belanjaan saat Adel melangkah mendekat untuk membantu.

Tanpa berkata apa-apa, Adel mengangkat beberapa kantong makanan ringan sambil mengangkat alisnya. Sambil tersipu, Chika menyambarnya dari tangan Adel.

"Jangan menghakimiku. Aku suka ngemil." gerutu Chika sambil menatapnya dengan pandangan main-main.

"Aku bisa melihatnya. Kamu hanya membeli makanan ringan dan buah?" tanya Adel terkekeh sambil terus membongkar barang-barangnya. Bagaimana dia bisa memasukkan begitu banyak barang ke dalam dua tas sungguh tidak masuk akal baginya.

"Sudah kubilang kan kalau aku tidak bisa memasak." ucap Chika sambil mengusap tengkuknya malu.

Adel segera mencatat semua yang ada di atas meja. Tampaknya itu adalah barang-barang yang belum pernah dilihatnya sebelumnya, jadi saat Adel tidak melihat, ia mengeluarkan ponselnya dan mengambil foto dengan cepat.

"Apa kamu pernah makan ini sebelumnya?" tanya Chika saat dia berbalik, memperhatikan tangan Adel yang dengan cepat merogoh sakunya.

"Aku belum pernah melihat ini sebelumnya." saut Adel menata belanjaan ke dalam kategori-kategori sementara Chika berjalan sambil menatanya. Ia selalu suka menjaga barang-barang tetap teratur dan rapi.

"Coba ini." ucap Chika. Tanpa memberinya peringatan, dia menusukkan sedotan mini ke dalam botol kecil yang tampak lebih kecil dari telapak tangannya. Dia menyerahkannya kepada Adel sambil tersenyum sementara Adel menatapnya dengan sedikit khawatir.

Sambil meminum sedikit, matanya terbelalak kaget melihat minuman manis itu. Enak, tetapi indera perasanya sedikit bingung. Rasanya seperti yogurt, tetapi konsistensinya seperti air. Dalam tiga teguk, ia segera menghabiskan isi botolnya.

"Ini enak." ucap Adel hanya itu yang diucapkannya sambil mengamati botol itu dengan rasa ingin tahu.

"Aku tumbuh besar dengan minum ini. Saat aku kecil, kami tidak pernah punya cukup ruang di lemari es, jadi nenek ku akan menaruh ini di dalam freezer. Dan percayalah saat aku mengatakan ini jauh lebih enak jika dibekukan." ucap Chika.Senyum lebar menghiasi wajahnya saat ia mengambil botol dari tangan Adel dan membuangnya ke tempat sampah.

Cruz x San Jose (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang