Umi berpikiran untuk menikahkan adam secepatnya, di satu sisi umi juga berpikir tidak akan mungkin, menikahin adam begitu saja tanpa ijin dari suaminya , abi adam terlalu berharap tinggi ke pada anak satu satunya itu , dan tidak mungkin dia akan mengijinkan adam untuk cepat cepat menikah, dan umi tidak akan memberi tahu suaminya kalau akhir akhir ini adam telah banyak berubah.
" bi ...?"
Tanya umi sedikit canggung kepada abi yang sedang menyetir mobil.
"Ya ada apa ...?, umi ...?"
Saut abi dengan senyuman manis sambil menoleh sikit ke arah istri kesayangannya itu.
"Umi ingin berbicara hal penting..."
Saut umi yang masi takut untuk mengungkap kan kepada suaminya itu dan sedikit menunduk tidak berani melihat ke arah abi.
" kenapa sayang...?, kenapa...?, kata kan saja ?"
" ti ti ti tidak jadi bi..."
Umi terlalau takut untuk mengatakannya kepada abi , karena abi terlalu terobsesi tinggi kepada adam , dan sangat berharap adam akan segera melanjutkan pelajaran di luar neggri.
"Kenpa mi...?, ada apa...?, kata kan saja kenapa kamu takut sayang untuk mengatakannya, katakanlah...!!"
Saut abi dengan lembut kepada umi dan melihat wajah istrinya dengan senyum lembut penuh perhatian.
Umi hanya menunduk dan tidak berani melihat wajah suami tercintanya itu.
" ti ti tidak apa apa bi... umi hanya lagi iseng saja he he he "
Saut umi tersenyum kecil dan mencoba menyembunyikan sesuatu dari abi, namun abi tahu kalau istrinya itu sedang menyembunyikan sesuatu namun tidak berani untuk mengatakan ke pada dirinya.
" yakin sayang...?, kalau ada sesuatu katakan lah sama suami kamu ini..., jangan di sembunyikan , apa ini tentang pondok ...?"
Saut abi lembut agar istrinya itu mau mengatakan kepada dirinya tanpa ada yang di sembunyikan.
Umi mengelengkan kepalnya.
" apa ini tentang adam...?"
Tanyan kembali abi dan melihat ekspresi wajah umi yang tiba tiba diam dan berubah sedikit pucat.
" ti ti tidak juga bi"
Saut umi dengan wajah yang kembali menunduk kebawah.
Abi tahu kalau yang ingin di bicara kan oleh istrinya adalah tentang adam, namun abi mencoba untuk berpura pura tidak mengetahuinnya sampai umi membicarakannya sendiri kepada dirinya tanpa adanya paksaan.
abi melihat umi dan tersenyum kepada dirinya.
" kalau tidak ada kenapa raut wajah kamu seperti itu sayang...?, wajah cantik kamu akan menghilang kalau kamu menanggung beban sendiriann, katakan lah, kamu berikan beban kamu kepada ku juga biar adil , kita ini adalah sepasang suami istri sayang , jangan hanya sang istri yang menanggung beban besar , berikan juga benlban kamu ke sang suami"
Umi hanya menunduk dan tetap tidak berani untuk mengatakan sejujurnya.
" hem... tidak ada abi ku, cinta ku , sayang ku ..."
Umi sedikit mengombal kepada abi untuk mengalihkan pembicaraan.
Abi tersenyum manis karena istrinya telah merayu dan mengombal kepada dirinya.
Abi membelai lembut kepala umi dan mendekatkan ke arah bahunya lalu mencium kecil kening umi .
Muach...
" ya sudah kalau belum ingin cerita, aku tahu kamu sedang menyembunyikan sesuatu tentang anak kita ...?, tapi kalau kamu belum siap untuk membicarakannya sekarang tidak apa apa ..., aku bisa mengerti "
Saut abi dengan lembut , dan membuat umi sedikit terkejut dengan perkataan sumainya itu.
" bagaimana abi bisa tahu ...? Kalau ini semua tentang adam...?( saut umi berbicara dalam hati )"
Umi hanya terdiam dan tidak tahu harus mengatakannya sekarang atau tidak.
" ti ti ti tidak kok abi..., ini bukan tentang adam..."
Umi tetap tidak ingin memberi tahu dengan abi karena umi tidak ingin membuat suaminya itu menjadi kesal dan membeci putaranya sendiri.
*
*
*
Adam yang baru selesai mandi langsung berbaring di tempat tidur sambil menatap langit langit.
" benar benar enak tadi malem..., untung saja umi tidak mengetahuinnya dan tidak marah dengan ku "
Saut adam berbicara dalam hati dan merasa dirinya akan tetap aman kalau terus melakuakannya lagi , karena menurut adam umi dan abinya tidak akan pernah tahu tentang kenakalan dirinya.
Adam mengambil handphone dan mencoba untuk menelpon kembali dika.
Tut... tut... tut...
Tanpa waktu yang lama dika menjawab telephone dari adam .
" ya dam ada apa sobat ...?"
Saut dika dari telephon.
" dik...?, apa kamu malem ini sibuk...?"
" tidak dam..., aku hari ini tidak sibuk kenapa sobat...?, apa kamu ingin mengajak aku untuk bersenang senang bro...?, ha ha ha ha "
" iya dik..., aku ingin membalas kebaikan kamu tadi malem karena telah membayarin aku ..."
" op ya sudah gas..., yok mau kemana kita dam...?"
Saut dika begitu bersemangat ketika adam mengatakan ingin membayarin dirinya.
" kalau kita ke tempat pelacur itu kembali bagaimana dik...?"
Tanya adam dan membuat dika tertawa terbahak bahak.
" ha ha ha ha kamu ketagihan dam..
?, aku mengira kamu akan membandari aku makan , ternyata kamu ingin membandarin aku daging gantung ha ha ha "
Adam sedikit malu, namun apa noleh buat adam kini tidak mau menjadi orang yang munafik lagi , kini adam menjadi orang yang lebih terbuka apa lagi bersama dika.
" gi gi gi gimana dik...?, kamu mau tidak...?"
" ya mau lah bro siapa yang tidak mau si ki di pa pap dengan wanita , apa lagi ini geratis sang adam yang akan membayari semua ha ha ha , adam anak polos alim , lugu kini berubah menjadi liar dan ganas ah... ah... ah..."
Saut dika meledekin adam dengan suara mendesah sedikit melengking.
" ya sudah kamu jemput aku dik..., kebetulan abi sama umi tidak ada di rumah mungkin mereka pulangnya besok jadi aku bisa bebas ini hari"
" sip bos aku akan segera ke sana , oh ya dam..., lebih bagus kita tidak usa ketempat sana, mendingan kita memesan saja pelacur dari aplikasi xxx kita mainnya di rumah kamu dam..., cewek cewek dari aplikasi itu lebih cantik dan bohay apalagi masi muda muda , tidak perlu jauh jauh kita ke sana dam...."
" ah..., ada ada saja kamu dik..., jangan di rumah ku..., aku tidak mau mengotori rumah ini dengan dosa dosa yang ku perbuat dik..., di tempat kamu saja apa gak...?"
" jangan di rumah ku juga dam , ayah ku hari ini katanya mau pulang ..., gimana kalau kita nyewa hotel terdekat saja dam...?, di hotel kita bisa menjerit sepuasnya dan mendesah dengan nikmat tanpa ada yang akan marah ah... ah... ah... enak baby ah... ah..."
" ha ha ha kamu ini dik..., kamu tahan desahan kamu itu..., ya sudah kamu atur saja dik, masalah uang tenang saja aku semua yang akan membayar."
" ok bos adam, aku akan segera menjemput kamu tuan ..."
Saut dika dengan gembira dan langsung menuju ke rumah adam untuk menjemput nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
suami alim ku ketagihan nafsu pelacur 21+
Romancepria alim bernama adam yang ketagihan akan godaan wanita wanita pelacur, adam adalah seorang yang tidak pernah melakuakan hal hal melanggar peraturan kepercayaannya dan tidak pernah membuat orang tuanya kecewa ,namun semua itu berubah saat adam terk...