73

2.3K 3 0
                                    

Syntia berprilaku tidak sopan kepada nisa, adam menatap wajah syntia dengan kesal namun adam tidak berani melawan syntia karena takut syntia akan membongkar rahasia mereka.

" asal kamu dari mana nak...?"

Tanya ayah kepada syntia, mencoba untuk membuat susana makan menjadi lebih nyaman.

" asal saya dari kota pak..."

Ucap syntia yang tangannya sambil memegang piring dan masi menyodorkannya kepada nisa berharap nisa akan mengambilkan makanan untuk dirinya.

" kota...?, bukannya syntia bilang dia oarang kampung sini...? Kenapa dia bilang dari kota...?"

Ucap adam heran di dalam hati, adam sudah mulai curiga dengan syntia, dan mungkin semua ini adalah rencana syntia.

" bu bu bukannya kamu bilang kamu orang kampung sini...?"

Tanya adam kepada syntia sambil memasukan makanan di mulutnya.

Syntia tersontak lupa atas ucapannya yang dia bilang dengan adam waktu di pinggir sungai.

" i i i iya pak..., saya orang sini, cuamn saya sudah lama merantau di kota..."

Saut syntia dengan terbata bata.

" kamu orang lama sini nak...?, kamu anak mana...dan rumah kamu di kampung sebelah mana...?, ibu orang sini kenal semua, apalagi orang orang lama sini nak..."

Sambung ibu bertanya kepada syntia ,membuat syntia bingung untuk menjawab pertanyaan dari ibu.

" ehm... ehm... ehm... aku orang kampung sebelah buk... dekat pinggir sungai itu...,"

" apa dekat pingir sungai...?, bukankah di pinggir sungai itu tidak ada perkampungan yang ada hanya hutan dan sawah..."

Sambung nisa, membuat syntia semakin kesal dengan nisa.

Sontak syntia melihat wajah nisa dengan tatapan tajam dan penuh ke kesalan.

" hem... bu bu bukan di suangai itu tapi suangai satu lagi..."

Saut syntia wajah syntia berubah menjadi merah padam karena pertanyaan mereka yang terus menerus menyudutkannya.

" di kampung ini tidak ada lagi sungai. Sungai di sini cuman satu, ya hanya di situ..."

Ujar nisa yang lagi lagi membuat syntia tambah bingung mau jawab apa dan membuat dirinya semakin kesal dengan nisa.

" sudah lah kamu jangan banyak bicara pokonya aku asal dari kampung sini aku sudah lama tinggal di kota jadi maklumin saja kalau aku sedikit lupa dengan kampung ini...!!"

Ucap bentak syntia kepada nisa sambil menghentakan meja.

" ha ha ha katanya orang kampung sini tapi begitu saja lupa, aku saja jarang ke kota tapi aku masi ingat nama nama jalan yang ada di kota..., apa kamu jangan jangan lunya maksud lain di kampung ini...?, atau di rumah kami ini..."

Ucap nisa langsung to the point dengan syntia.

Syntia terdiam dan tidak bisa berkata apapun.

" aku sudah tidak lapar..., aku mau ke kamar mandi..., di mana kamar mandinya...?"

Ucap syntia dengan tidak sopan seakan akan dia lah raja dan pemilik rumah ini dengan melakukan sesuka hatinya.

Syntia berjalan dengan kesal ke belakang untuk menenagkan dirinya di kamar mandi , nisa mengikutinnya ke belakang , ibu juga ingin mengikutin mereka namun ibu di jegat oleh ayah dengan mengelengkan kepalanya kepada ibu.

Tuk tuk tuk

Nisa mengetuk kamar mandi yang di dalamnya ada syntia.

Syntai tidak menjawab ketukan nisa dia hanya diam dan tidak berkata apapun.

Tuk tuk tuk

" kamu sedang apa di dalam...?"

Tanya nisa kepada syntia , namun syntia terlihat kesal dan tidak menanggapin nisa.

" aku tahu maksud kamu disini punya maksud yang tidak baik..., aku tidak akan membiarkan kamu bisa tinggal di rumah ini..., aku akan segera mengusir kamu di rumah ini..., ingat orang kampung di sini bisa menghukum penjahat selerti kamu dengan sangat kejam dan sadis..."

Saut nisa mengancam syntia di balik pintu dengan berbisik bisik.

Syntia bertambah sangat kesal dengan ucapan nisa , dia membuka pintu dan melihat nisa suda berdiri depannya.

,syntia mendekatkan wajahnya di hadapan wajah nisa dengan kesal serta membusungkan buah dadanya yang besar menepel di badan nisa.

" hem... kira kamu aku takut dengan ancaman kamu ha ha ha ,baiklah kalau kamu sudah tahu rencana ku ... aku akan membuat kamu menderita selama aku di sini..., kamu tidak semudah itu untuk mengusir aku karena suami kamu itu sangat nurut dengan semua perintah aku ...,ha..."

Saut syntua sambil mencampakan rambutnya sedikit di wajah nisa .

Nisa terlihat begitu tegang dan menelan ludahnya serta menarik nafasnya terlebih dahulu.

" hem... ah...., dasar wanita murahan..."

Saut nisa sontak mengatakan itu kelada syntia yang mau berjalan kembali ke meja makan.

Syntia berhenti sejenak dan membalikan badannya melihat ke arah nisa dengan senyuman licik.

" ha ha ha ..., terimakasih... sup

...( sambil mencampakan rambutnya kembali)"

Syntia tidak merasa terhina dengan ucapan nisa , tapi malah bangga akan dirinya yang di sebut sebagai wanita murahan.

Syntia kembali ke meja makan, ibu dan ayah melihat syntia yang telah dyduk di kursinya, ayah dan ibu sebenarnya sangat kesal dengan kehadiran syntia, namun karena syntia adalah temannya adam mereka dengan terpakasa melayaninnya sebagai tamu pada umumnya.

"Adam..., aku takut... mereka akan dateng lagi mencari aku..., bolehkan aku untuk tinggal disini..., adam ... tolong aku... tolong aku..."

Ucap syntia dengan manjah dan berakting ke takutan di depan ayah dan juga ibu nisa.

" ti ti tidak bisa syntia kamu harus segera pulang ..., "

Ucap adam.

" ada apa rupanya nak...?, kenapa kamu ketakutan...?"

Tanya ayah sambil melihat ke arah adam dan juga syntia dengan penub kecurigaan.

" pak... bolehkan saya tinggal di sini untuk sementara waktu pak..., saya di kejar kejar penjahat pak , saya takut kalau saya akan keluar dari rumah ini penjahat itu akan membunuh saya pak... hik... hik... hik... "

Syntia lagi lagi memainkan deramanya dan berpura pura menangis di hadapan ayah nisa untuk mencari impati dan rasa kasian.

Ayah melihat ke arah wajah adam dan adam hanya menunduk karena tidak tahu apa yang harus di lakukannya , karena syntia punya rahasia besar tentang dirinya.

" baik... saya ijinkan kamu tinggal di sini... tapi hanya untuk hari ini saja besok pagi nak syntia boleh kembali pualng...ke kota biar saya yang akan mengantar nak syntia, tenang saja kalau masalah penjahat , orang orang kampung sini sudah banyak mengenalin saya kalau ada orang jahat yang akan menyerang kita maka saya akan meminta bantuan kepada orang kampung sini..."

Ucap ayah memberi syntia ijin tapi hanya untuk satu hari ini saja.

" ta ta tapi pak tidak bisa saya tinggal di sini selama seminggu pak..., saya di kota suda tidak memiliki siapa siapa lagi pak saya takut... kalau orang jahat itu dateng lagi dan membuat saya celaka..."

Ayah kembali heran dengan syntia.

" bukannya nak syntia bilang di sini adalah kampung halaman nak syntia berarti nak syntia memliki saudara di kampung ini...?"

Tanya heran ayah kepada syntia , dan syntia langsung terdiam tidak tahu harus berkata apa apa.

suami alim ku ketagihan nafsu pelacur 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang