59

1.8K 5 0
                                    

Adam melihat wajah nisa dengan senyuman manis sambil melirik ke arah nisa.

" syntia...!!!"

Saut adam sepontan memanggil nama syntia dengan tatapan bola mata membelok lebar .

" syntia ...!!!, siapa syntia...?"

Ucap nisa , dan menoleh ke belakang melihat ke arah pandangan adam.

Nisa melihat ke arah belakang dan tidak ada yang aneh , yang nisa lihat hanya sekumpulan keluaraganya yang dia kenal dan tidak ada yang bernama syntia , setau nisa.

adam menunduk dan kembali menghadap ke depan, adam berpikir mungkin itu hanya perasaanya saja.

Nisa juga kembali fokus untuk melangsungkan pernikahan mereka.

Pak penghulu sudah dateng di rumah nisa , ke dua orang nisa mempersilakan pak penghulu dengan ramah dan sopan .

" silakan, silakan pak..."

Ucap ibu nisa dengan ramah menyruh pak penghulu untuk segera duduk.

Dak dik duk dak dik duk dak dik duk

Hentakan jantung adam terus berdebar kencang adam terlihat begitu tegang dan tidak nyaman akan semua ini, tangan adam bergetar saat pak penghulu datang dan duduk tepat di hadapannya.

Nisa memegang paha adam biar tidak bergetar dan melihat ke arah adam dengan senyuman manisnya.

Adam menoleh ke arah nisa dengan wajah yang pucat karena gerogi dan sangat tegang .

Nisa tersenyum manis dan memberikan kode ke pada adam untuk tarik nafas terlebih dahulu.

Adam mengangguk dan kembali tersenyum kepada nisa serta mengikutin apa yang dimaksud oleh nisa, adam menarik nafasnya   tubuh adam sudah agak mendingan tidak terlalu tegang namun tetap merasa dirinya tidak nyaman .

" sudah siap semuanya...?"

Ucap pak penghulu.

Siap ...

Ayah nisa duduk berada di sebalah nya dan berhadapan dengan adam .

Ayah nisa mengulurkan tangan begitu juga dengan adam , tangan mereka saling menjabat satu sama lain.

Hem... ah...

Ayah nisa menarik nafas terlebih dahulu, dan menatap wajah adam dengan serius .

Adam melihat wajah ayah nisa dengan tatapan  serius membuat adam kembali gemeteran namun nisa menyentuh kembali paha adam .

Hem... ah...

Adam kembali menarik nafas...

"saya mewakilkan kepada Anda untuk menikahkan anak perempuan saya Anisa dengan saudara adam dengan mas kawin uang satu juta rupiah dan seperangkat alat sholat di bayar tunai..."

Ucap ayah nisa dengan begitu langacarnya...

Adam melihat ayah nisa yang sudah selesai berbicara.

Hem... ah...

"Saya terima nikah dan kawinnya anisa binti Ramli dengan mas kawin tersebut dibayar tunai

"

Ucap adam dengan begitu lancar ketika mengucapkan ijab qabul .

" bagaimana  para saksi...?"

Saut pak penghulu.

" Sah...?,"

Sah...

Ucap semua para saksi .

Adam terlihat legah ketika sudah mengucapkan ijab qabul begitu lancar walau awalnya ia sangat tegang .

suami alim ku ketagihan nafsu pelacur 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang