Pagi itu jin sudah bersiap untuk pergi ke tempat syuting acara milik Suga, walau awalnya dia tidak berniat untuk hadir di acara itu namun para maknae line yang juga tidak bosan meyakinkannya agar dia mau hadir disana membuatnya akhirnya setuju untuk datang kesana.
Hari ini adalah 4 hari menjelang keberangkatannya, sangat dekat dengan jadwal masuknya di kehidupan militernya. Jungkook sejak tadi sudah siap menunggu jin di ruang tamu, dia ingin menemani jin untuk melakukan syuting terakhir jin sebelum dia pergi. Namun sayang, ketika sampai di area studio Jungkook justru mendapatkan panggilan dari Bang PD. Bagaimanapun juga Jungkook harus sudah memulai persiapannya untuk album Solonya. Sedikit gila memang, seharusnya waktu waktu seperti ini Jungkook tidak perlu memikirkan pekerjaan dulu, jinnya tentu lebih membutuhkan perhatiannya saat ini.
Namun siapa Jungkook? Mungkin dia bisa sedikit membangkang dengan aturan perusahaan, tapi bagaimana mungkin dia membantah jika itu permintaan sang kekasih? 😔
Jin keluar dari area studio outdoor mereka setelah hampir 3 jam dia disana, semuanya berjalan dengan lancar dan cukup menyenangkan. Walau dia datang kesana karena paksaan, namun dia sangat menikmati perbincangannya dengan sang adik yang selama ini juga menjadi roommate nya. Bahkan dia juga berhasil membuat Suga berjanji akan menemaninya untuk melakukan cukur rambut.
Jin tersenyum lebar saat melihat Jungkook sudah ada di depan studio dengan membawa beberapa bungkus makanan di tangannya, setelah itu mereka berduapun segera bergegas kembali ke apartemen. Setelah seharian ini sibuk dengan urusan kantor, menghabiskan sisa hari dengan menonton bersama lalu makan malam romantis berdua rasanya cukup menyenangkan. Jungkook bahkan sudah menyiapkan beberapa macam film yang bisa dia nikmati bersama jin.
H-2
Jin sudah bangun lebih awal, dia mengambil ponselnya di samping nya yang sejak tadi sudah berbunyi karena sang manajer yang terus menghubunginya. Tidak lupa dia juga sempat mengirimkan pesan pada Suga untuk mengingatkannya.
Sesuai jadwal, jin hari ini akan mencukur rambutnya. Dia harus segera pergi menuju gedung perusahaan untuk mencukur rambut, dan karena moment ini akan menjadi salah satu hal yang akan di jadikan konten di Chanel milik Bangtan, maka jin sejak awal sudah mewanti wanti Jungkook agar dia tidak datang kesana menemaninya. Takut jika mereka tidak bisa mengontrol emosi masing masing dan akan membuat semuanya akan semakin berat.
Jin berjalan perlahan meninggalkan Jungkook yang masih tidur nyenyak setelah semalam mereka hampir tidak bisa tidur karena terus memikirkan keberangkatan jin. Bahkan Jungkook berkali kali mengecek isi bawaan tas jin, dia takut jika ada yang akan tertinggal terutama vitamin dan obat obatan jin yang tidak boleh tertinggal. Memang Jungkook bisa saja pergi ke camp untuk mengantarkan keperluan jin, namun untuk 3 Minggu pertama itu jin tidak akan bisa di kunjungi oleh siapapun, karena itulah Jungkook ingin kembali mengecek semuanya.
Potongan rambut pertama jin memilih untuk melakukannya sendiri, mati Matian jin berusaha agar tidak ada air mata yang jatuh namun rasanya memang sangat berat. Bahkan terasa lebih berat saat disana dia sendiri, tidak ada saudara saudaranya, tidak ada Jungkook nya, tidak ada keluarganya.
"Eoh? Bukankah member akan kesini?" Seketika jin teringat jika Suga sudah berjanji akan menemaninya, dan seperti telepati, jin bisa mendengar suara Suga dari kejauhan. Senyum jin segera mengembang saat melihat adiknya itu memasuki ruangan, dan tidak hanya itu, sosok yang tadi berusaha dia hindari justru sekarang ada disana.
Awalnya jin senang saat melihat adik dan kekasihnya datang untuk menemaninya, namun kemudian berubah saat menyadari jika Jungkook datang dengan sangat tertutup. Jin tau jika Jungkook pun sedang berusaha menyembunyikan kesedihannya, karena itulah jin berusaha terlihat untuk lebih tegar.
![](https://img.wattpad.com/cover/364950368-288-k425830.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth Untold || Jinkook
ContoMungkin seharusnya jungkook dan jin lebih terbuka dengan perasaanya, tapi mereka sadar jika perasaan mereka ini tidak akan bisa diterima oleh semua orang, lalu apa yang mereka lakukan selanjutnya?