Bab 8

44 10 0
                                    

"Midoriya."

"...."

"Midoriya!!"

"..."

"Midoriya!!!!"

"A-a-ah... Iya Ectoplasm-sensei." Izuku gelagapan saat menjawab panggilan dari guru matematikanya pagi ini.

Seluruh murid kelas 1-A otomatis menengok ke meja Izuku. "Sensei perhatikan pagi ini kau tidak fokus. Coba kerjakan:

Diketahui fungsi f(x) = 6x - 3, g(x) = 5x + 4, dan (fog)(a) = 81. Berapa nilai a?

Kerjakan didepan supaya teman sekelas mu tahu bagaimana penyelesaian nya."

Izuku menelan ludah dan segera bangkit dadi duduknya. Pikirannya mencoba untuk fokus menyelesaikan soal di papan tulis. Soalnya mudah, tapi mengapa keringat terus bercucuran di dahinya?

Izuku menjilat bibirnya yang kering dan mengambil kapur. Ia mulai menulis penyelesaian soal fungsi tersebut.

Ectoplasm-sensei memperhatikan satu per satu penyelesaian yang ditulis Izuku dengan puas. Saat hendak menuliskan hasil akhirnya, dada dan kepala Izuku berdentum hebat. Rasa sakitnya membuatnya jatuh terduduk.

"Midoriya!!! Kau tak apa?" Ectoplasm-sensei segera menghampiri Izuku yang terduduk, napasnya terengah-engah, kanan kanannya memegangi kepalanya dan tangan kiri mencengkeram dada kirinya erat.

"Hentikan!!! Aaaarrgghh...." Lenguh Izuku kesakitan. Pandangan matanya tak fokus. Tak lama Izuku mengalami kejang, listrik hijau mulai keluar dari tubuhnya tak terkendali.

"Seseorang pergi temui Aizawa!" Perintahnya dan Iida mengajukan diri untuk segera berlari menemui Aizawa-sensei karena dia yang paling cepat diantara semua anak kelas 1-A.

Ectoplasm-sensei membuka jubah coklatnya, dan segera membungkus tubuh Izuku agar tidak tersengat listrik yang keluar dari tubuhnya.

Kemudian, Ectoplasm-sensei mengangkat Izuku keluar kelas dan membawanya ke ruang perawatan.

"Sensei mengantar Midoriya ke Recovery girl. Pelajaran sampai sini saja." Ucap Ectoplasm-sensei mengakhiri sesi pelajarannya.

Ruang perawatan Recovery girl terbuka, membuat empunya terkesiap dan segera melihat siapa yang datang. Chiyo tidak mengira jika orang yang sama kemarin sore mengalami hal yang sama, kejang dan mendapatkan penglihatan.

"Recovery girl, Midoriya terjatuh dan kejang." Chiyo mengangguk dan segera menyiapkan suntikan antikonvulsan-nya.

"Ectoplasm-sensei, serah kan Midoriya padaku dan tolong panggil All Might dan Nezu." Ectoplasm-sensei sedikit terkejut atas penuturannya, namun tidak berkata apa-apa dan segera meninggalkan ruangan untuk memanggil orang yang diminta oleh Recovery girl.

Pintu ruangan perawatan kembali terbuka, kini hadir Aizawa dan Iida.

"Ada apa dengannya?" Aizawa mengaktifkan quirk-nya dan melihat Izuku yang terbaring kejang dibungkus oleh jubah milik Ectoplasm-sensei. Tapi listrik di tubuh Midoriya tidak padam.

Aizawa menatap Recovery girl meminta penjelasan dan dibalas dengan gelengan kepala. Seakan mengerti, Aizawa menonaktifkan quirk-nya. Aizawa memijat kepalanya dan mendesah lelah.

"Apakah Midoriya baik-baik saja?" Kini Iida yang bertanya.

"Dia akan baik-baik saja, sebaiknya kau kembali ke kelas Iida-kun. Dan beritahu teman yang lain, jika Midoriya berada dalam perawatan dan akan segera membaik." Recovery girl menyakinkan bahwa Izuku akan baik-baik saja saat sorot mata Iida yang terlihat ragu.

"Dia akan baik-baik saja." Iida mengangguk dan keluar dari ruang perawatan. Di luar, dia berpapasan dengan All might dan kepala sekolah UA. Setelah membungkuk memberi salam, Iida melanjutkan perjalanannya menuju kelas.

Seeking Redemption Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang