Bab 42

21 6 0
                                    

"Sepertinya aku cuma punya waktu sekitar 20 menit... Kalau begitu kalian ini bagusnya aku apakan? Haaaaah" All Might menghela napas kasar dan terlihat mengintimidasi.

Izuku tercengang, dia baru tahu sisi lain dari idolanya ini. All Might terlihat seperti Villain yang sesungguhnya.

Beberapa saat yang lalu sebelum wonder trio tertangkap.

"HAAH... HAAAH..."

Izuku maupun Bakugou berlari secepat mungkin, Izumi juga terengah melayang diudara sedang mengatur napas untuk menutup luka dan menyambung kembali tulang-tulangnya yang patah.

"Hampir sampai...!!! Gerbang keluarnya... Tepat didepan sana...!!!" Kata Izuku disela napasnya yang pendek-pendek.

"Kalau salah satu dari kita berhasil keluar, kita semua akan lulus ujian...!!!" Tambahnya sedikit berteriak.

"Gerbangnya lucu, kak...!!! Sponsornya dari kepala sekolah." Bakugou mengumpat pelan, bisa-bisanya si pensil berpikir yang seperti itu disaat genting.

Selain itu, Bakugou juga tampak kesal akan hal lain.

"Sial... Dia memang mempermainkan kita." Kata Bakugou membuat kembar Midoriya melihatnya penuh tanya.

"Lihat kerusakannya. Dia memukul dari arah gerbang, tapi hempasannya sampai ke titik pusat, tempat kita berkumpul pertama kali." Mendengar itu baik Izuku maupun Izumi kaget bukan main.

"Kayaknya All Might sudah tidak mengejar kita lagi." Kata Izumi menengok ke belakang.

"Iyalah... Dia pingsan juga. Mustahil bertahan dengan ledakan sebesar itu." Sergah Izumi sedikit emosi dengan kakaknya.

"Kau itu ngomong apa?!! Kau tadi yang bilang sendiri, kalau kita tidak mungkin mengalahkannya. Jadi serangan seperti itu tidak akan berguna. Pakai otak kalian, bodoh...!!!" Teriak Bakugou.

"Tapi, tadi itu ledakannya besar sekali." Kata Izumi bersikukuh.

"Memang...!!! Tapi ini All Might, sekali-kali gunakan otak udangmu itu, enpitsu."

"Rambutku sudah panjang, Bakugou."

"Tetap saja kau pensil tak punya otak."

"Ayo cepat...!!! Sedikit lagi, All Might mulai bergerak..." Izumi berteriak dan memacu dorongan energinya.

"Kalau dia mengejar, akan ku hempaskan dengan bracer-ku ini...!!!" Timpal Bakugou.

"Ohhh.. begitu ya. Lalu selanjutnya apa?" Izumi seketika merinding sebadan-badan. Tak hanya itu, Bakugou dengan lihai menodongkan bracer kanannya.

"Kenapa sekaget itu?" Tanya All Might pelan dan mengintimidasi, dia dengan mudah menghancurkan bracer Bakugou seperti meremat krupuk.

"Dia terlalu cepat...!!!" Pekik Midoriya bersaudara bersamaan.

"Aku saja belum menggunakan kekuatanku, lho.... Nahhh..... Sekarang.... HABISLAH, KALIAN PAHLAWAN...!!!!"

Setelah teriakan itu, pertama All Might melompat dan memegang kaki Izumi -lagi- lalu, meremukkan kedua tulang keringnya. Tidak cukup hanya begitu, All Might melemparkannya jauh menjauhi gerbang keluar.

"KYAAAAHHH..." Teriakan nyaring nan melengking memekakkan telinga memenuhi seisi Gym Gamma hari ini.

Izumi tertatih, darah semakin banyak keluar dari tubuhnya. Rasa sakit di tubuhnya membuatnya mati rasa. Izumi mati-matian mempertahankan kesadarannya yang sudah setipis tisu itu.

Setelah melumpuhkan Hero medis di tim, All Might segera melumpuhkan Izumi dan Bakugou bagai menyentil lidi. Izuku mengalami patah tangan kiri karena digenggam dan digantung All Might. Bakugou cedera punggung diinjak seperti keset oleh All Might.

Seeking Redemption Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang