Recovery girl menghela napas untuk kesekian kalinya setelah Izumi dibawa masuk ke ruang perawatannya.
Pertandingan antara Bakugou dan Tokoyami yang disiarkan di ruangannya menjadi tidak menarik sama sekali. Kondisi Izumi tidak membiarkan Recovery girl menoleh barang sebentar.
Luka bakar yang dialaminya mencapai derajat 4. Seluruh lengannya hanya menyisakan tulang yang gosong. Recovery girl dibuat diam membeku ditempat karena secara otomatis sel-sel Izumi tumbuh dan membentuk sel-sel baru. Lukanya perlahan menjahit dengan sendirinya.
Recovery girl harus cepat menyingkirkan serat otot gosong itu dengan cepat, hal ini agar tidak beriringan dengan kecepatan tumbuh sel baru.
Ternyata benar dugaan Recovery girl. Dibalik teknik penyembuhannya yang luar biasa ada harga yang harus dibayarnya. Jantung Izumi sudah 2x berhenti berdetak karena komplikasi syok panas dari api Shoto.
Tubuhnya tak kuasa menahan lonjakan inflamasi yang ekstrem. Sel sitokinnya melepaskan sinyal darurat karena ada bagian yang rusak. Lonjakan inflamasi tak terkontrol ini membuat sistem didalam tubuh berubah. Dan jantungnya menjadi korban. Aliran darah terganggu dan suplai oksigen terhenti.
Dan disinilah All Might berada.
All Might disuruh bergegas ke ruang perawatan untuk memberikan CPR untuk adik kembar pewaris One for All itu. Tubuh renta Recovery girl sudah tak kuasa melakukannya sendiri. Dan yang bisa dipercaya akan kondisi Izumi sekarang adalah All Might.
All Might dengan tubuh kekarnya memompa jantung Izumi agar tetap mengalirkan darah. Jika ini adalah pasien biasa dengan luka bakar derajat 4, tubuhnya akan seketika mati menghadapi lonjakan inflamasi yang ekstrem meskipun jantungnya dipompa dan diberikan injeksi epinephrine.
Tapi, ini adalah Izumi. Gadis ajaib yang punya faktor penyembuh yang luar biasa. Jadi selama jantungnya terus berdetak, separah apapun luka yang ia derita dia pasti akan bertahan. Karena otak akan memaksa faktor penyembuhnya untuk terus-menerus bekerja dan tidak akan membiarkan tubuhnya mati.
"Chiyo-san, berapa lama aku menunggu?" Tanya All Might gelisah karena dia perlu menyaksikan pertandingan berikutnya.
"Tunggu sebentar, jika denyutnya sudah mulai stabil kau boleh pergi, All Might."
"Aku tak percaya, anak sehebat ini menolak obat-obatan. Padahal itu akan mempercepat pemulihannya."
Chiyo terkekeh. "Sekali lagi, All Might. Izumi bukan anak biasa. Mungkin efek dari eksperimen nya membuat dia menolak obat-obatan. Untuk sekarang kita hanya bisa bergantung pada penyembuhan alami dan obat herbal. Kau belum mendapat informasi mengenai Izumi?"
Kini ganti All Might yang mendesah dan menggeleng. "Dia seolah-oleh muncul begitu saja. Tidak ada jejak eksperimen, tidak ada data, tidak ada apapun. Dia muncul 'pop' seperti magic dalam komik."
"Kasian sekali dia."
"Oh iya aku akan meminta Nezu untuk menambah monitor jantung dan defibrillator. Jika anak ini datang dalam kondisi sekarat. Paling tidak aku tidak butuh bantuan untuk melakukan CPR. Ah... Anak-anak ini sungguh menarik. Bukan begitu, Toshinori?" Jelas Chiyo memanggil nama asli All Might.
"Sepertinya itu ide bagus."
Beberapa saat kemudian, "Kau bisa pergi, Toshi-chan. Denyut jantungnya sudah stabil. Tinggal menunggu anak nakal ini bangun." Terang Chiyo melepas tangannya yang menempel pada pergelangan tangan Izumi sejak tadi.
All Might mengangguk dan segera keluar dark ruang perawatan menuju tribun untuk menonton pertandingan Bakugou dan Tokoyami.
Chiyo menyelimuti Izumi hingga leher. Dia memijit pelipisnya yang berdenyut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seeking Redemption
Fanfiction°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°° Cover by: @zhaErza Saat Earth Wanda mengira dirinya sudah melakukan hal benar dengan menutup dan menghancurkan buku terkutuk Darkhold di seluruh semesta agar tidak ada Wanda-Wanda hitam yang lain, semesta sea...