Bab 26

44 9 0
                                    

"Apa sudah dimulai? Aku harus menyaksikannya~~~" ucap Uraraka lemas dan Izumi segera menuntunnya untuk duduk, dia juga mengalirkan teknik penyembuhannya untuk mengurangi nyeri.

"Sudah, Izumi-chan kau ugksetelah ini ada pertandingan, simpan energimu."

"Heh... Aku tak bisa menahannya. Hati kecilku terluka." Ujar Izumi didramatisir.

"Halah... Kau hanya cari perhatian saja, pensil idiot." Ujung mulut Izumi berkedut.

"Kalau kau yang terluka aku tidak akan pernah menyembuhkanmu, Bakago. Akan ku ingat kata-kata mu ya." Balas Izumi sengit dan lidahnya berdecak kesal karena deretan kursi disana hanya depan Bakugou yang kosong.

"Kenapa kau disini? Mati sana!!!" Sungutnya lagi.

"Aku akan mati dan menghantui mu lalu menyeretmu ke neraka bersama!!!" Balas Izumi tak kalah sengit.

"MULAI...."

Shoto dengan kekuatan penuh melancarkan serangan es berentetan. Es yang kuat meluncur ke arah Izuku dan

SMAAAASHHHH......

Izuku mampu menghalau es Shoto walau mengorbankan 1 jarinya. Tulang jari Izuku hancur, bahkan sendinya pun koyak. Itu jari sudah lemas bagai tak ada tulang disana.

Woooossshhhhh......

Angin serangan terasa dingin menusuk tulang. Dengan kesadaran penuh Izumi bersin-bersin.

"Kau tak apa? Mau kubuatkan jaket?" Ucap Momo melihat Izumi yang mengambil tisu dan membuang ingus. Hidungnya memerah.

"Hanya dengan angin dingin saja sudah membuatku bersin-bersin, apalagi nanti musim dingin." Gerutu Izumi pelan.

"Itu karena kau lemah, p
Baka enpitsu!!!" Ejek Bakugou yang diabaikan Izumi.

"UWAAAHHH.... MIDORIYA 1 MENGHANCURKAN ES ITU!!"

Braaaakkkk.....

Wooossshhhh......

Bruaaaakkkk.......

"Achooooo....!"

Begitu terus sirkelnya hingga berulang beberapa kali. Shoto menyerang dengan es ukuran besar, Izuku menghancurkan jari dan angin hembusannya membuat Izumi bersin dan serangan terakhir mereka membuatnya mual.

"DIA MENGHANCURKANNYA LAGIIIII!!!"

"Woah... Mereka sudah dimulai ya?" Kata Kirishima yang baru datang.

"Ah! Selamat berhasil lolos ke babak selanjutnya, Kirishima!!" Lambai Kaminari.

"Yup... Lawanku berikutnya adalah kau, Bakugou. Ayo berjuang sama-sama." Katanya percaya diri

"Kau bakal ku habisi tanpa sisa." Sinis Bakugou, teman-teman sudah terbiasa dengan sikapnya itu.

"Hahaha coba saja!!" Kirishima mengambil bangku kosong depan Izumi. Alisnya naik heran melihat Momo yang menyelimuti Izumi yang membenamkan wajahnya di kantong kresek.

"Ada apa dengannya?"

"Malaikat pencabut nyawa sedang proses mengambil nyawanya...!!" Izumi hanya mengacungkan jari tengahnya ke Bakugou.

Momo menyerahkan termos berisi ramuan Izumi untuk diminumnya.

"Sudah lebih baik?" Tanyanya yang diangguki Izumi. Ramuan buatannya manjur, mualnya berkurang dan badannya menghangat.

"Si Bodoh itu, benar-benar ceroboh!!" Pungkas Izumi setelah mual nya mereda. Dia merapatkan selimut yang dibuat oleh Momo.

"Dia mengorbankan jari dan tangannya untuk menghalau es Shoto. Èfèktif juga berbahaya."

Seeking Redemption Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang