Tak terasa sudah Senin minggu kedua bagi Izuku bersekolah di jurusan pahlawan UA dan kini adiknya, adik kembarnya juga ikut bersekolah di UA. Dengan bantuan All Might dan rekomendasi Dokter Kureha serta Dokter Dan, Izumi mampu mendaftarkan identitas diri beserta quirk di balai kota.
Izumi terdaftar sebagai anak adopsi dari pasangan Inko dan Hisashi Midoriya bukan sebagai kembaran Izuku. Akan menjadi tanda tanya besar jika anak 15 tahun yang tertulis di catatan sipil dinyatakan sebagai meninggal dunia setelah dilahirkan kini hidup kembali jadi untuk sekarang, Izumi menyandang status anak adopsi di keluarga Midoriya, meskipun tes DNA mengatakan bahwa Izumi 99,99% mempunyai kesamaan dengan Inko dan Izuku. Izumi-pun tak keberatan, dia sudah senang bisa berkumpul dengan keluarganya.
Saat sesi analisis quirk di rumah sakit bersama Dokter Dan, beliau menyimpulkan jika Izumi ini anak yang luar biasa.
"Nona Izumi Midoriya, dari keluarga anda menyatakan bahwa ayah anda Hisashi Midoriya mampu bernapas api dan ibu anda Inko Midoriya mampu menarik benda. Mari kita mulai. Apakah anda mampu merasakan aliran energi atau sesuatu yang berubah jika ingin mengeluarkan quirk?"
Izumi mengangguk setelah mendengarkan penjelasan Dokter Dan.
"Coba aktifkan." Izumi berkonsentrasi, telapak tangannya terangkat, dan matanya melihat pulpen yang dipegang oleh Dokter Dan. Pulpen itu kemudian diselimuti energi merah yang sama keluar dari telapak tangan Izumi. Dengan lambaian tangannya, pulpen itu terangkat dan terlempar ke seberang ruangan.
Dokter Dan mengangguk puas.
Dokter Dan mengatakan bahwa dasar quirk Izumi adalah telekinesis seperti Inko, namun lebih kuat dan mampu menarik atau mengangkat benda yang lebih besar jika dilatih dengan keras.
Tak sampai disana, Dokter Dan juga menyuruh Izumi untuk masuk kedalam kepala Dokter Dan. Karena, jika Izumi yang didalam tangki mampu memberikan sinyal SOS ke kembarannya yang nun jauh disana berarti quirk telekinesis nya mampu berkembang.
"Coba konsentrasi lagi, kali ini masuk kedalam pikiranku."
"Kenapa?"
"Karena anda mampu memberikan sinyal SOS ke kembaran anda, saya rasa anda mampu berkomunikasi secara telepati."
"Saat itu kesadaran ku bukan aku yang memegang kendali dokter, itu hanya terjadi begitu saja. Bukan berarti saya bisa bertelepati secara sadar."
Dokter Dan menaikkan alisnya penasaran, "Saat kau baru saja sadar, Dokter Kureha mengatakan jika kau menjawab pertanyaannya sebelum diucapkan."
Izumi mengangguk sebagai konfirmasi, "Betul, dokter. Namun kembali lagi, setelah saya mencoba membaca secara sadar saya tidak bisa, tapi-" kalimat Izumi menjeda, matanya kosong seakan sedang melihat sesuatu nan jauh disana.
"-saat seseorang mempunyai emosi kuat, saya bisa mendengarkan apa yang dia pikirkan. Seperti sekarang, ibuku sudah menunggu di luar dan tak sabar bertemu denganku." Perlahan mata Izumi kembali normal dan tersenyum cerah.
"Selain itu, dokter. Saya tidak bisa menahan gejolak emosi yang dikeluarkan dari ibu. Jika ibu bersedih saya juga ikut bersedih sampai lelah menangis, setelah itu saya makan dengan porsi banyak untuk mengembalikan tenaga." Tambahnya Izumi dengan lembut.
Dokter Dan mengangguk dan mencacatnya.
Tidak sampai disitu, keesokannya, Dokter Dan menyuruh Izumi untuk mengangkat 3 buah rubrik dan mencoba menyelesaikannya. Izumi mampu mengangkat rubrik dan mampu menggerakkan rubrik, tapi dia tak bisa menyelesaikan rubrik sesuai dengan warna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seeking Redemption
Fanfiction°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°° Cover by: @zhaErza Saat Earth Wanda mengira dirinya sudah melakukan hal benar dengan menutup dan menghancurkan buku terkutuk Darkhold di seluruh semesta agar tidak ada Wanda-Wanda hitam yang lain, semesta sea...