Bab 6

83 16 0
                                    

KABOOOOM

BRAKKKKKK

"Wahhhh...!" Teriak Uraraka kaget, saat Izuku menerjang dirinya. Serangan Bakugou menghancurkan tembok dibelakang mereka. Topeng Izuku robek separuh.

"Dia menyerempet ku, kau baik-baik saja, Uraraka-san?"

"Bakugou langsung menyerang kita terang-terangan." Tambahnya.

"BERHENTI MENGHINDAR, DEKU!!!" Teriak Bakugou kesal.

"Kurasa iya, dengan aku menjadi lawannya. Kemungkinan besar dia akan langsung menyerang kita. Menghajar ku." Izuku menggertakkan giginya.

"KEMARI KAU, DEKU! AKU AKAN MELEDAKKAN MU. TIDAK ADA LAGI YANG MENGHALANGI!" Teriak Bakugou menggema sambil tangannya mengambil ancang-ancang siap meluncurkan ledakan.

Grep...

Izuku dengan cekatan segera memeluk tangan kanan Bakugou yang bersarung seperti granat itu dan membanting Bakugou berlawanan arah.

'Sial... Tidak mungkin dia membaca gerakanku.' Guman dalam hati Bakugou terkejut.

"Wah... Seperti ahli." Kagum Uraraka atas gerakan Izuku.

"Kacchan, kau selalu memulai gerakan dengan ayunan besar tangan kananmu. Aku selalu memperhatikanmu sampai lupa berapa kali. Aku menganalisis dan mencatat semua Hero. Mereka mengagumkan, seperti kau." Izuku mengepalkan kedua tangannya dan menatap Bakugou tanpa rasa takut.

"Buku catatan yang kau ledakkan dan buang. Aku bukan lagi Deku yang tak berguna seperti kau bilang. Sekarang, aku adalah Deku yang tak pernah menyerah!" Izuku maju sambil menyiapkan tinjunya, namun dengan mudah di hindari oleh Bakugou.

"Uraraka pergi, sekarang!"

Booommm....

"KAU TAK BERHAK MENGALIHKAN PERHATIANMU, SIALAN!!" Oke, Bakugou benar-benar marah. Uraraka segera menjauh dari sana.

Izuku mengambil selotip penangkap dan mulai mengincar kaki Bakugou yang terangkat untuk menendangnya. Bakugou yang menyadari selotip penangkap segera memutar tubuhnya dan meledakkan tepat di wajah Izuku.

'Catatan no. 10 halaman 18, aku bisa memprediksi jika setelah ini pergerakannya mulai acak dan tak beraturan.' Izuku mengingat kembali catatannya sambil mencoba mendekati Bakugou yang terus melancarkan ledakan.

Saat ada celah, Izuku berhasil menangkap tangan kanan Bakugou. Tapi karena perbedaan kekuatan, Bakugou meledakkan dengan ledakan besar. Sebagian bangunan sekitarnya hancur lebur.

'Gawat, jika seperti ini terus, seluruh bangunan akan runtuh. Apa yang harus aku lakukan? Apa yang harus aku lakukan? Apa yang harus aku lakukan saat seperti ini?' Izuku mulai panik.

Mundur

Mata Izuku melebar atas bisikan dikepalanya. 'Benar, satu-satunya cara adalah mundur dan menyusun rencana.'

Mengangguk mantap. Dia mengambil lompatan mundur disela ledakan Bakugou sebagai pengecoh.

"KEMBALI, DEKU! DASAR PENGECUT! KAU PUNYA QUIRK MENCOLOK, KAN?! KENAPA KAU TAK MENGGUNAKANNYA, HAAAH?! QUIRKU LEBIH BAIK DARIMU! KEMBALI DEKU SIALAN!"

Izuku terus berlari tanpa arah. Dia harus menjauh. Paru-paru nya mulai berteriak dan napasnya terengah.

Sembunyi

Menemukan sebuah ruang kosong, Izuku masuk dan mulai berpikir.

"Deku, aku sudah menemukan bomnya. Tapi Iida sudah menemukan persembunyian ku."

"Dimana kau sekarang?"

"Ditengah lantai 5."

'Dia di atasku.' "Uraraka-san, kita tidak punya banyak waktu, jika waktu habis berarti kemenangan ada di pihak Vil-"

Seeking Redemption Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang