Bab 25

44 11 0
                                    

Di tribun, Izumi duduk di dekat Izuku dan Iida. Dia sudah menghabiskan sobanya yang ke-2. Teman yang lainnya heran betapa kuatnya perut Izumi yang mampu menghabiskan makanan itu semua. Tak lupa Izumi juga membagikan ramuannya pada semua orang dan mengejutkan nya ramuannya disukai teman sekelasnya, terutama yang perempuan. Bahkan Momo memesan secara khusus.

Aha... sepertinya ide jualan membuat minuman herbal terlintas di otaknya. Hmmm... apa aku harus menemui anak bisnis ya untuk diajak kolaborasi? sepertinya ide yang bagus. Batinnya girang.

"Jadi, strategi apa yang sudah kalian rencanakan" Tanya Iida penasaran. Izuku yang dari tadi membolak-balikan catatannya tampak berpikir sebentar.

"Ah, itu ya. Tidak terlalu sempurna sih. Hanya saja tanpa diragukan kalau  Kacchan memang kuat, sih. Dan dalam pertempuran jarak dekat, dia hampir tak ada celah sedikitpun. Dan ditambah lagi dengan kecepatan quirk-nya, kekuatannya akan semakin berlipat ganda."

"Satu lagi, Bakugou bisa bermanuver di udara. Itu membuatnya sangat fleksibel untuk bertahan dan mencari celah lawan. Cih... Benar-benar quirk hebat, pantas saja dia merundungmu saat kecil." Tambah Izumi yang diangguki oleh Izuku disebelahnya.

"Hey... tidak usah bawa-bawa luka lama." Sungut Izuku dan menoyor adikknya itu.

Kemudian dia melanjutkan, "Bila Urarakan dapat membuatnya melayang, dia bisa memperoleh kesempatan darisana. Oleh sebab itu..."

"Dia harus menyerang dengan cepat." Ucap si kembar Midoriya bersamaan. Izumi masih santai menyeruput sobanya.

"Hey Tokoyami-kun. Kau mau mencicipinya? Daritadi kau menatapku terus?"

Tokoyami yang mendengar itu langsung terkesiap dan langsung pura-pura memasang wajah cool nya.

"Tidak terimakasih." Tolaknya halus.

"Hmmm... Aku mengendus bau-bau kebohongan disini. Sebaiknya mau mandi, apa kau tak kebauan, Dark Shadow? Tuan mu ini sangat bau. Bau ke-bo-ho-ngan." Dimulailah drama Izumi Midoriya-sama

"Dia memang begitu, Zumi-chin." Kata Dark Shadow menyembul dari baju olahraga Tokoyami. Izumi hanya tersenyum lebar.

Demi suara kencang Present-Mic, dia tidak bermaksud memandangi Izumi atau apa, dia hanya penasaran.

"Ekhem... Aku hanya penasaran, saat hiburan tadi kau- bleerrhh ohok...!!!"

"Hiyaaa.... Tokoyami-kun. Kau baik-baik saja? Izumi kau tidak boleh seperti itu!!!" Pekik Izuku panik karena adiknya menyuap paksa Tokoyami dengan sebuah telur rebus. Sa-tu te-lur re-bus u-tuh.

Izuku langsung mengambil botol air mineral dan menyodorkannya ke Tokoyami. Dark shadow hanya terkikik geli.

"Diam!! Tokoyami-kun atau aku akan menyuapi-mu lagi." Ancam Izumi dengan senyum lebar tapi auranya hitam dibalik punggungnya.

Tokoyami yang masih terbatuk-batuk melambaikan tangannya menyerah dan diangguki puas oleh Izumi.

"MULAI!!!"

Uraraka maju melancarkan serangan langsungnya.

"Uraraka, sekali kau menyentuhnya, Kaachan akan melayang. Tapi Kaachan tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Dan dia akan menghindar dan tak mau didekatinya.  Jadi, jika Kaachan memikirkan apa yang aku pikirkan maka--"

BLLLAAAAARRRRR.....

"Si Kaachan menyerang langsung dari depan!!!" Kini Izumi yang bersemangat.

Ledakan demi ledakan Bakugou lancarkan untuk menghindari sentuhan Uraraka. Sedangkan, Uraraka dia pantang menyerah maju meskipun harus terpental berkali-kali. Ckckckc... Benar-benar tangguh. Batin Izumi kagum.

Seeking Redemption Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang