Izumi membuka matanya. Hal yang dia lihat pertama kali adalah bayangan dua warna merah dan putih.
"Hai, Sho... Selamat pagi." Kata Izumi serak dan melantur. Senyum bodohnya terpampang jelas di wajahnya.
"Ya ampun... Kau ini sudah bodoh terus jatuh cinta, semakin bodoh saja dirimu, dek. Padahal aku tepat berada di depan mu tapi kau melihat yang lain."
"Aku tidak menyangka kau sekasar itu dengan saudaramu, Midoriya. Dan ini sudah sore, Love."
"Dan aku juga heran padamu, Todoroki. Bisa-bisanya kau ini menaruh hati pada si gadis bodoh ini. Pantas saja bapakmu tidak menyetujuinya."
"Jahat sekali dengan adikmu yang manis ini, kak. Aarrgghhh..." Izumi yang hendak bangkit dari kasur mengerang memegangi kepalanya yang tetiba berputar.
Izumi meraba dan meraih tangan kanan Shoto.
"Bisakah kau mendinginkan kepalaku, hun?" Shoto dengan lembut mendinginkan telapak tangannya yang menempel pada dahi Izumi.
"Ahh..."
"Lebih baik?" Izumi hanya mengangguk.
"Dihh... Kau menggelikan, dek."
"Pergi sana... Hush hush..." Izumi yang masih asyik memejamkan mata menikmati dinginnya kompres Pribadi memberikan gestur mengusir pada kakaknya itu.
Izuku hanya menggelengkan kepala dan pergi dari kasur sang adik lalu menghampiri Recovery girl yang menatap monitor, mengawasi jalannya ujian Tim lain.
"Apa yang terjadi selama ujian? Kau dan Bakugou tak sadarkan diri."
Izumi bangkit dari kasur dan duduk, Shoto duduk disampingnya. Dia meletakkan kepalanya di pundak kanan Shoto. Hawa dingin langsung menjalar ke tubuh Izumi dan menenangkannya.
"Hmmm ... Aku sangat menyukai ini." Gumannya pelan.
"Kau hanya menyukai quirk-ku, kan?"
Izumi menepuk pelan lengan Shoto. "My lovely dispenser."
Shoto yang terkenal dingin dan berwajah datar itu tersenyum dan tekekeh, membuat Izuku dan Recovery girl saling bertatapan dan memandang aneh keduanya.
"Adikmu sangat gila, Midoriya. Dia menulari anak Endeavor." Bisik Chito membuat Izuku tersenyum kecut.
"Biarkan... Biarkan... Aku tidak lihat... Aku tidak lihat ..."
Izuku dan Chiyo kembali menatap layar, menulikan telinganya terhadap kata-kata tak masuk akal dari sepasang sejoli di mabuk cinta itu.
Untung saja, pos kesehatan hanya ada mereka berlima, Yaoyoruzu sudah kembali ke kelas dan Bakugou masih tak sadarkan diri. Pos kesehatan sementara ini pasti sudah hancur berkeping-keping karena ledakan Bakugou yang tak ingin mendengar kalimat-kalimat menjijikan dari Izumi ataupun Shoto.
Izuku tak habis pikir. Cinta membuat pribadi seseorang berubah drastis. Cinta itu menyeramkan, menurutnya.
"Chiyo-san boleh aku merokok disini?"
Chiyo langsung menoleh seketika, begitu juga Shoto yang terkejut tidak menyangka gadis yang dicintainya ini badung.
"Kau gila apa?!!"
Izumi mengangkat kedua tangannya ke udara meminta kesempatan untuk menjelaskan.
"Tenang-tenang... Ini bukan sembarang rokok biasa. Ini isinya obat." Izumi berdiri dan merogoh saku dalam kostumnya.
Dia menyerahkan lembaran kertas dan memberikannya ke Chiyo.
"Ini adalah copy-an resepku di Inggris. John memberikan obat alternatif untuk meredakan efek samping yang itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Seeking Redemption
Fanfiction°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°° Cover by: @zhaErza Saat Earth Wanda mengira dirinya sudah melakukan hal benar dengan menutup dan menghancurkan buku terkutuk Darkhold di seluruh semesta agar tidak ada Wanda-Wanda hitam yang lain, semesta sea...