Penampilan yang Berbeda

1 0 0
                                    

Siapa yang tidak kenal dengan kota Konya? Kota dengan julukan kota sanntrinya Turki ini merupakan sebuah kota kecil yang terletak di tengah-tengah Provinsi Anatolia, wilayah Turki yang masuk di benua Asia. Tidak jauh dari wilayah Kurdistan dan dekat dengan perbatasan Suriah dengan Irak.

"Janu, kamera on ya!" pinta Pretty.

Aku mengacungkan jempol sambil mengaktifkan kamera. "Oke"

"Siap action...." timpalku.

Kota Konya yang katanya kota tua Turki jauh dari apa yang aku bayangkan, memang disebut kota tua tapi tidak ketinggalan dengan perkembangan zaman.

Tujuan kami hari ini di Konya pertama adalah Museum Mevla, Museum Mevlana adalah tempat seorang pujangga dan tokoh Sufi Turki yakni Jalaludin Rumi mendirikan sekolah, serta menjadi tempat beliau dimakamkan. Museum ini terletak di Konya, Turki.

Aku tidak berhenti merekam video serta foto, saat masuk kedalam museum terlihatlah makam Syeikh Jamaludin Rumi, aku sebenarnya tidak mengenal perjalanan hidup seorang Syaickh Jalalaudin Rumi, tapi aku sering mendengar dan melihat kata-kata mutiara beliau tentang cinta di sosial media yang orang-orang post.

"Siapa yang tidak kenal Jalaluddin Rumi?" Pretty mengajukan pertanyaan.

"Dia adalah seorang sufi asal Turki yang memiliki banyak karya tentang kehidupan dan cinta. Jalaluddin Rumi juga seorang penyair dan penulis. Dimana karya-karya Rumi selalu memberi nasehat tentang cinta kehidupan agar menjadi lebih baik," sambungnya.

"Filosofi cinta menurut Jamaludin Rumi;
Cinta bagi Maulana Rumi memiliki arti sebagai  'Perasaan Universal'  sebuah ruh persatuan dengan alam semesta. Cinta adalah pemulihan terhadap kesombongan yang melekat dalam diri manusia, tabib segala kelemahan dan duka cita. Cinta adalah kekuatan yang menggerakkan perputaran dunia dan alam semesta. Cinta mengubah kekasaran menjadi kelembutan, mengubah orang tak berpendirian menjadi teguh berpendirian, mengubah pengecut menjadi pemberani, mengubah penderitaan menjadi kebahagiaan, dan cinta membawa perubahan-perubahan bagi siang dan malam," sambungnya lagi.

"Pretty, itu.. Itu apa?" Aku menujuk pada salah satu benda kecil yang ada dalam kaca.

Kami berdua pun mendekati benda itu, sebelum sampai ke benda yang kami tuju. Aku merekam video benda-benda yang ada terdapat baju jubah Jamaludin Rumi yang dipajang juga di dalam sebuah kaca. Ada pula buku-buku yang telah Syaikh buat dipajang di atas rehal yang tinggi.

"Ini adalah Al-Qur'an terkecil," ujar Pretty.

Ternyata di dalam kaca yang aku tanyakan tadi adalah sebuah Al-qur'an yang sangatlah kecil, Masyaa Allah.

"Kalau yang di tengah itu?" Aku menunjuk pada sebuah peti.

"Kata orang itu adalah rambut atau jenggot Nabi Muhammad."

"Bernarkah?" tanyaku sumringah.

"Katanya sih gitu, tapi aku nggak tau juga sih. Aku tau, dalam islam apapun yang berkaitan dengan Muhammad pasti sangat kalian agungkan bukan?"

Aku mengangguk haru. "Tentu Pretty, kamu benar sekali. Kami sangat mengagungkan beliau."

"Aku pun merasakan hal itu saat berada di Turki ini, bagaimana bisa aku tidak ingin mencari tau tentang beliau kalau orang di sekitarku selalu menyebut keagungannya," ujar Pretty dengan pandangan fokus ke lantai.

January for günaydın cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang