"Oke kita mau kemana?" tanya Ahmed yang sedang sibuk dengan gawainya.
Aku memperhatikan setiap gerak-geriknya "Ke Galata Tower," ucapku santai sembari menggigit cokelat.
"Ohh, oke, oke," jawab Ahmed yang masih asyik dengan gawainya.
Dalam perjalanan menuju menara Galata yang berada di Istanbul Turki bagian benua Eropa ini sangat padat pengunjung. Tentu saja padat karena setiap orang yang datang ke Istanbul Turki ini sangat dianjurkan untuk ke menara yang berada di atas bukit ini.
Menara Galata adalah sebuah menara batu abad pertengahan di distrik Galata Istanbul, Turki. Menara ini terletak di bagian utara Tanduk Emas. Menara Galata juga merupakan Salah satu landmark kota yang paling mencolok, tinggi kerucut silinder tertutup yang mendominasi langit dan affords vista panorama kota Istanbul lama dan sekitarnya.
"Janu mau ice cream?" tanya Ahmed sembari menunjuk ke arah penjual ice cream.
Siapa yang tidak kenal penjual ice cream di Turki ini, bagaimana mereka menunjukkan atraksi mereka untuk menarik pelanggan dengan satu tongkat di tangannya serta topi ala orang Turki dan sarung tangan berwarna putih.
Aku bersiap untuk dipermainkan oleh penjual ice cream, aku menatap fokus pada sebuah ice cream yang akan penjual itu serahkan untukku dan saatnya aku mengambil ice cream itu, ternyata aku hanya mendapatkan kerupuk tempat ice cream nya, secara berulang itu terjadi. Penjual bermain lihai dengan tongkat ice cream miliknya itu.
'Kali ini jangan lolos!' gumamku dalam hati. Namun ternyata tetap saja lolos, aku yang sudah mulai kehabisan akal lalu memakan kerupuk tempat ice cream yang berada di tanganku dengan ekspresi tersenyum manis seolah tidak bersalah.
Semua orang tertawa melihat tingkahku yang dengan lahap memakan setiap kerupuk tempat ice cream yang ada di tanganku itu, lalu penjual ice cream menyerah dengan mengangkat tangannya lalu menyerahkan padaku sebuah ice cream vanilla mix cokelat yang sedari tadi aku nantikan itu.
"Cerdas juga ya," ujar Ahmed sembari menahan tawanya.
"Iya dong, Janu," jawabku dengan wajah polos yang sedang menjilat ice cream rasa vanilla mix cokelat.
"Iya, iya tau," ucap Ahmed.
Berjalan keatas puncak bukit Galata cukup melelahkan, untungnya untuk naik kepuncak menara sudah disediakan lift, jadi naik kelantai paling atas menara tidak memakan waktu lama dan tenaga. Ya, dengan waktu hitungan menit saja, kami sudah berada di lantai atas puncak menara. Dari atas sini dengan ketinggian menara kurang lebih 66 meter ini kita bisa melihat pemandangan kota Turki.
"Ahmed," panggilku.
"Iya," jawab Ahmed yang sedang sibuk memoto dengan kameranya lalu meletakkannya diatas balkon menara.
"Aku boleh nanya?"
"Tentu," jawab Ahmed singkat.
"Ahmed kamu sebenarnya warga negara mana?" tanyaku.
Ahmed mengangkat keningnya "Pertanyaanmu itu sngat tidak penting Janu," jawabnya ketus.
"Ya pengen tau aja emang nggak boleh," ujarku.
Ahmed memonyongkan bibir bawahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
January for günaydın cinta
Teen FictionApa yang kau harapkan dari bulan januari? Puncak hujan yang memberikan ketenangan dari bisingnya gendang telinga yang telah rapuh untuk mendapati segala tanya dan kabar cela, atau sebuah sunyi yang tak kunjung reda tanpa suara tawa?