Kecewa

1 0 0
                                    

“Makasih ya Janu, sekarang kita lanjut atau kamu mau istirahat?” tanya Adelia.

“Lanjut aja deh, kan tadi udah istirahat makan,” jawabku.

“Yaudah, kita sekarang ke ayya sofia.”

  * * *

Hagi sophia, akhirnya aku menginjakkan kaki lagi di tempat ini untuk yang kedua kalinya namun dengan partner yang berbeda. Aku melihat kearah tempat-tempat yang pernah Ahmed tunjukkan dan jelaskan padaku pada saat itu.

Adelia kembali berbicara dengan lancar di depan kamera, aku kembali sibuk merekam semua yang ada.

Beberapa kali gawaiku berdering namun hanya ku abaikan secara berulang.

"Janu, angkat aja dulu mungkin penting!" ucapnya.

Aku mengmatikan sebentar kameraku, lalu mengambil gawai yang bergetar secar berulang itu.  Ternyata panggilan masuk dari Ahmed, aku pun menelponnya balik.

{Assalamu'alaikum, Ahmed}

{Wa'alaikumussalam}

{Ada apa Ahmed?}

{Kamu dimana?}

{Di Hagia Sophia}

{Sama siapa?}

{Temen}

{Pretty? Syaheena?}

{Bukan, temen dari Indonesia}

{Oh, nanti kalau ada apa-apa telpon aja aku}

{Iya, iya}

* * *

"Siapa, Janu?" tanya Adelia.

"Ahmed" jawabku.

"Ahmed, maksudmu yang tadi..?" tanyanya.

Aku mengangguk pelan, lalu nemasukkan gawaiku kedalam saku jaket.

"Janu, emang nama panjangnya siapa?" tanyanya lagi.

Aku menggeleng. "Nggak tau, aku nggak pernah nanya."

"Yahhh, yasudah kita lanjut aja yuk!"

"Ayok."

Kami pun kembali melanjutkan aktivitas kami merekam video. Kami masuk kedalam hagia sophia, hari ini tidak terlalu banyak orang yang ada disini, tidak sebanyak saat aku pertamakali kesini dengan Ahmed, jadi kami lebih leluasa merekam video.

   * * *

Selesai dari hagia sophia, kami lanjut ke Masjid Sultan Ahmed dan melakukan hal yang sama disana.

Setelah beberapa jam, akhirnya kami telah selesai dengan aktivitas kami hari ini, kami pun bersantai sambil melihat kembali video serta foto yang telah terekam. Adelia menyalin video serta foto itu ke laptop miliknya untuk mulai mengeditnya.

Aku yang tidak ingin mengganggunya memilih untuk melanjutkan tulisanku, sudah hampir berada di ending, mungkin tinggal beberapa bab lagi. Aku berudaha menempatkan enfing yang benar-benar indah, dengan harapan hidupku juga sama halnya seperti dalam cerita.

January for günaydın cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang