SD_3 Kembalinya Seandara

45 5 0
                                    

HAPPY READING🐳

Bandara Internasional soekarno Hatta,Indonesia

Seorang gadis cantik dengan pakaian serba hitam, rambut panjang kecoklatan yang tergerai indah serta kacamata yang bertengger manis di hidung. Kaki jenjangnya yang terbalut sepatu convers hitam putih, melangkah dengan tangannya yang menarik koper. Semua orang di sekitar bandara mengalihkan pandangannya ke arah gadis cantik bak dewi yunani itu.

Sea, gadis itu duduk di kursi tunggu dan mengeluarkan ponselnya untuk mengirim pesan pada mommy nya. Saat sedang fokus pada ponselnya, seseorang duduk di sampingnya. Merasa di perhatikan Sea menoleh dan mendapati pria tua dengan tongkat di tangannya. Wajah tuanya masih terlihat tegas dan berkharisma diusianya yang sudah senja.

‘‘Apa kau mau minum nak? ’’ tawarnya pada Sea, di sodorkannya sebotol air mineral dan Sea menerima dengan baik. Gadis itu melepas kacamata hitamnya lalu dia simpan di dalam tas.

‘‘Terimakasih banyak’’ Ucapnya menoleh dan tersenyum. Seketika pria tua itu terdiam membeku. Netranya memandang lekat wajah Sea dengan mata berkaca-kaca.

‘‘ kek, are you oke? ’’ tanya Sea sopan dan lembut. Pria tua tadi mengerjapkan matanya, satu butir air mata lolos dan melewati pipi keriputnya. Memandang Sea dengan tatapan tak enak, lalu tersenyum hangat.

‘‘Maafkan saya nak, mata indahmu itu mengingatkanku pada mendiang putriku.’’
Ucapnya dengan tersenyum.

‘‘Tidak apa-apa kek. Apa kakek juga baru tiba di indonesia? ’’ tanya Sea dengan sopan. Pria tua itu mengangguk dan menghela napas pelan.

‘‘Benar setelah 17 tahun lamanya, saya baru kembali ke tanah air. Dan saya akan mengunjungi makam putri tercinta saya. ’’
Jawabnya memberi tahu Sea.

Tiba-tiba seorang pria berbadan kekar dengan pakaian hitamnya menghampiri tempat duduk mereka. ‘‘Maaf tuan besar, mobil sudah siap’’ ucapnya pada pria tua yang dipanggil tuan besar itu.

‘‘Saya harus pergi nak, semoga takdir baik mempertemukan kita lagi’’ pamit pada Sea dan berlalu dari sana, diikuti pria yang Sea yakini adalah bodyguard pria tua tadi.

Ponselnya berdering dan nama Alzea terpampang disana. ‘‘Sea sorry, gue nggak bisa jemput. Ada eskul dadakan, tapi gue udah ngirim bodyguard kesana buat jemput lo’’ Terang Alzea dan hanya dibalas deheman oleh Sea. Mematikan sambungan telepon dan dirinya melangkah keluar dari area bandara menuju parkiran. Kurang ajar memang Alzea, kenapa baru mengabari ketika Sea menunggu lama disana.

Pria dengan badan kekar dan tatto ditangannya menghampiri Sea dan menunduk hormat. ‘‘ Tolong berikan kuncinya, aku akan pulang sendiri.’’ pria itu mengangguk dan menyerahkan kunci mobil pada Sea dan segera pergi darisana.

Mengandalkan google maps yang dikirim Alzea, Sea mengendarai mobil Range rover hitam menyusuri jalanan yang sangat sepi. Saat berada di belokan pertigaan, netra cantiknya menajam, di depan sana sedang terjadi aksi tawuran antar pelajar dengan mereka yang membawa beberapa senjata.

‘‘Ck. Sok jagoan’’ ucapnya malas. Bagaimana mobilnya bisa lewat dan juga jika harus putar balik maka akan terlalu jauh. Menghela napas berat, matanya menajam dan kakinya menginjak pedal gas dengan pelan, tangannya juga memencet klakson tanpa henti. Semua orang di depan sana mengalihkan pandangan kearah mobilnya.

Seringaian tercetak jelas di wajah cantiknya, dirinya semakin menambah kecepatan mobilnya ke arah orang-orang di depan sana. Membuat mereka melebarkan matanya sempurna dan berlari kalang kabut menyelamatkan diri. Gotcha. Sea berhasil melewati jalan itu tanpa hambatan apapun.

SEANDARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang