HAPPY READING 🐳
Sea terdiam dengan menatap hamparan air laut di depannya. Sinar senja yang kian memancar, dan hembusan angin pantai yang semakin kencang,tak membuatnya terusik.
Kepalanya menoleh ke samping, saat tangan Sagara menyelipkan helaian rambutnya yang terbang mengikuti angin. Mata keduanya saling tatap dan mengunci satu sama lain.
‘‘Terimakasih’’ Ucap Sea tulus, ‘‘tempat ini indah dan gue suka’’ lanjutnya masih betah memandang wajah pria tampan di hadapannya.
Sagara menarik sudut bibirnya dan mengusap rambut Sea lembut, ‘‘Syukur kalo lo suka, gue senang dengernya’’.
‘‘Senyum lo terlalu indah, sayang banget kalau dunia nggak bisa liat tiap harinya’’
Sontak perkataan Sagara mengundang kekekan ringan dari Sea.Gadis itu kembali menatap lurus ke depan dengan tatapan kosong, ‘‘Senyum indah hanya untuk dunia yang cerah. Sedangkan dunia gue terlalu gelap dan berantakan’’
Sagara memainkan butiran pasir di tangannya, dan jarinya membentuk pola abstrak disana. ‘‘Gue akan masuk dan jadi setitik cahaya terang buat dunia gelap yang lo maksud itu Se’’ timpal Sagara membuat Sea terkejut.
‘‘Jangan bercanda’’ sahut Sea cepat, ‘‘Lo cuma orang asing yang nggak tau siapa gue’’ lanjutnya terkekeh miris.
Sagara meraih dagu Sea, kemudian dia hadapakan tepat di depan wajahnya.
‘‘Nggak ada yang lagi bercanda. Dengerin ini baik-baik Sea’’ jedanya, dan semakin menatap dalam manik Sea.
‘‘Gue memang belum jatuh cinta sama lo. Tapi biarin gue berjuang Sea, lo cukup diam dan tolong, bantu gue hapus kisah masa lalu gue bersama Sienna.’’Sea dibuat membeku di tempatnya. Hatinya kian menghangat saat mendengar rentetan kalimat penuh ketegasan dari mulut Sagara. Mata mereka beradu pandang, saling menyelami lebih dalam bola mata masing-masing.
Entah dorongan dari mana, Sea memejamkan matanya saat Sagara memajukan wajah dan menempelkan bibir mereka. Hanya menempel, tapi sukses membuat Sagara memekik senang dalam hati. Sea tidak menolak seperti biasa, justru gadis itu diam dengan mata tertutup.
Gadis itu membuka matanya dan mengerjap pelan. Meringis merutuki aksi bodohnya beberapa detik lalu. Mengalihkan pandangan dan menatap matahari yang sebentar lagi hilang dari balik lautan.
‘‘Cantik banget senjanya’’ celetuk Sea mengalihkan perhatian.‘‘Lo lebih cantik’’ sahut Sagara tak bosan memandang wajah cantik di sampingnya.
Sea hanya memutar bola matanya malas dan menutup mata Sagara dengan tangan kanannya, ‘‘I know. Tapi lo nggak usah liatin gue terus. Rese lo’’ Sea bangkit dengan mengacak kasar rambut pria itu dan tersenyum geli.
‘‘Percaya diri banget si lo’’ Ucap Sagara ikut bangkit dan mengejar Sea yang sudah lari menjauhinya.
Sea sesekali menengok ke balakang dan menjulurkan lidahnya pada Sagara, ‘‘Emang gue cantik, lo aja mengakuinya tuan Sagara’’ teriaknya kencang.
Mereka terlibat aksi kejar-kejaran dan saling mencipratkan air ke tubuh masing-masing. Sagara berhasil menangkap tubuh Sea dan mendekapnya erat. Tangannya dengan jahil menggelitiki pinggang Sea, membuat gadis itu memekik geli.
Tawa keduanya lepas tanpa beban, seolah tidak sadar bahwa mereka kini saling menarik jarak lebih dekat satu sama lain. Kebahagian mereka di saksikan gebyuran ombak dan sinar senja yang mulai redup di gantikan dengan datanganya langit gelap.
🐾🐾🐾
Di sinilah Sea berada, rumah kaca milik keluarga Rajalangit yang berada tak jauh dari pantai yang tadi mereka sambangi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEANDARA
Teen FictionKembali hanya untuk menuntut balas dendam atas kematian ibu dan saudara kembarnya, SEANDARA harus rela meninggalkan pekerjaannya di dunia bawah tanah dan menutup jati dirinya. Dia harus mencari dan membunuh iblis yang sudah membuatnya kehilangan keb...