SD_22 Misi Dadakan

9 1 0
                                    

HAPPY READING 🐳

(Pict by pinterest)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Pict by pinterest)

Belum sempat bertemu dengan sang tuan rumah, Sea menyerahkan Erlan pada Alzea dan bergegas pergi dari mansion keluarga Fanan. Sial, pesan singkat yang di kirim Niel, membuat Sea terpaksa meninggalkan pesta itu.

Mengemudikan mobilnya di atas kecepatan rata-rata, Sea mendapat umpatan dan sumpah serapah dari beberapa pengendara lain yang dia salip.

Tiba di bangunan besar yang menjadi markas Dark Angel di Indonesia. Sea yang masih memakai gaun pesta, melangkah tergesa dengan hati yang resah. Beberapa bodyguard yang berjaga, membungkuk hormat padanya. Sea melangkah masuk ke dalam ruangan dengan tulisan Big Boss.

''Telat 10 detik Kale'' Suara berat Niel mengalun dingin menyapa kedatangan Sea. Ada Tiger dan Enriko juga disana.

Sea berjalan mendekat, berdiri di hadapan Niel yang duduk tenang di kursi kebesarannya. Pria itu menarik sudut bibirnya, menelisik penampilan Sea dari atas hingga bawah,
''Damn it. So sexy''

Bukannya senang mendapat pujian dari mulut Niel, Sea justru di buat merinding dengan tatapan tajam pria itu. Sea sangat tau jika Niel tidak menyukai pakaian yang dia kenakan malam ini.

''Come here baby'' perintahnya pada Sea.

Sea dengan ragu berjalan mendekat. Tanpa di duga, Niel menyentak kasar tangannya, membuat Sea jatuh terduduk di pangkuan pria itu.
''Zev apa yang kau lakukan? '' Sea berusaha menepis tangan besar Niel yang meraba kaki mulusnya.

Tidak, ini sangat tidak benar. Niel semakin tak terkendali, pria itu terus menciumi area leher dan pundak Sea yang terekspos.
''STOP IT'' pekik Sea membuat Niel menghentikan kegiatannya.

Dalam sekali hentakan, kini posisi Sea menjadi terkurung di bawah tubuh kekar Niel. Bisa dilihat bagaimana luapan emosi tercetak jelas di wajah pria tampan itu. Sea memekik terkejut, kala lehernya di cekik kuat oleh Niel.

''Le-pas Zev'' mohonnya terbata. Sea yakin kini wajahnya pasti memerah, bahkan kini nafasnya semakin tercekat. Pukulan yang dia layangkan pada lengan Niel tak membuat pria itu mengendurkan cekikannya.

Bisa Sea lihat di sana, Tiger dan Enriko diam dengan raut cemas. Tidak ada yang berani bersuara apalagi menghentikan aksi titisan lucifer ini. Entahlah, Sea juga tidak tau apa yang menjadi pemicu kemarahan Niel, sehingga dirinya yang berakhir menjadi korban.

''kak-Ni-el'' panggil Sea di ambang batas sadarnya.

Perlahan cekikan di lehernya melonggar, membuat Sea meraup oksigen dengan rakus. Gadis itu terbatuk hebat dengan air mata yang keluar mengalir di pipinya. Setelah Niel benar-benar menjauhkan tangannya, tubuh Sea luruh begitu saja.

''SHIT''
Hanya umpatan itulah yang keluar dari bibir Niel sebelum pria itu melangkah keluar tanpa sepatah katapun di ikuti Tiger di belakangnya.

Enriko langsung membantu Sea untuk duduk dan memberinya minum.
''Atur napas lo Kale'' ucap Enriko di samping Sea.

SEANDARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang