HAPPY READING 🐳
Pukul 11 malam, Sea baru saja tiba dirumah sehabis menjemput Alzea di bandara. Hujan turun deras disertai angin kencang di luar sana. Pikiran gadis itu melayang pada sosok pria misterius yang dia lihat di sekolah sore tadi.
Menghela napas panjang, Sea memijit pangkal hidungnya. Hatinya menjadi resah kala Tiger belum juga membalas satupun pesan darinya. Bagaimana jika pria itu adalah musuh Dark Angel yang sudah mengetahui Keberadaannya? Sea tidak masalah, tetapi dia sangat takut sahabatnya ikut terseret ke dunianya yang gelap.
Bersender di kepala ranjang dan matanya terus menatap layar ponselnya, berharap ada balasan pesan dari Tiger. Untuk sekarang , Sea hanya bisa bergantung pada pria itu. Niel dan dady Xavier sendiri yang memerintahkan Tiger menjaga Sea dan Al selama tinggal di negara ini.
Suara gedoran kaca balkon membuat Sea memekik kaget. Gadis itu melempar asal ponselnya dan beranjak turun dari ranjang perlahan. Mengambil tongkat basball di pojok kamar, dan melangkah mengendap-endap mendekat ke arah pintu balkon.
Semakin gadis itu mendekat, suara gedoran itu kian kencang. Sebenarnya Sea sangat takut jika dia menyingkap gorden itu, yang muncul bukan manusia melainkan mba kun seperti di film horor.
Menetralkan degup jantungnya, dirinya memberanikan diri membuka gorden balkon, dan memutar kunci guna membuka pintu. Tongkat basballnya dia ayunkan ke arah seseorang yang berjongkok tepat di depan pintu balkon.
''Jangan pukul gue Se.'' pria itu mendongak dengan menggigil kedinginan.
''SAGARA. NGAPAIN LO DISINI? '' Pekik Sea kencang, betapa kagetnya gadis itu, mengetahui yang menggedor kaca balkonnya adalah Sagara.
''Tolong biarin gue masuk, gue kedinginan Se'' lirih pria itu semakin memeluk dirinya sendiri. Sea yang merasa iba, membawa Sagara masuk ke dalam kamarnya. Angin yang berhembus kencang semakin membuat suasana sekitar menjadi lebih dingin.
Mengunci pintu dan menutup gorden balkonnya, Sea menyuruh Sagara untuk membersihkan diri di kamar mandi.
''Lo masuk dulu ke kamar mandi, gue mau ambil baju buat lo'' ucap Sea yang langsung diangguki oleh Sagara.Gadis itu melangkah menuju kamar milik Alzea. Masuk ke dalam dan menemukan si pemilik kamar tertidur dengan pulas. Membuka lemari dengan pelan, Sea mengambil baju milik Niel yang masih di simpan di Lemari itu.
Masuk ke dalam kamar dan mengetuk pintu kamar mandi, Sagara muncul dari sana dengan handuk di pinggangnya. Mata Sea sontak melotot sempurna dan dirinya segera berbalik badan dengan jantung yang berdegup kencang.
''Shitt'' umpat gadis itu pelan. Tanpa menoleh dirinya menyerahkan celana panjang abu dengan kaos hitam pada Sagara. Mendengar pintu tertutup kembali, Sea membuang napasnya kasar. Menggelengkan kepala guna mengusir bayang-bayang tubuh atletis dengan beberapa tatto milik pria itu.
''Ohh ayolah Sea, jangan bertingkah layaknya jalang.'' ucapnya pada diri sendiri dengan memukuli kepalanya.
Pintu terbuka dan Sagara sudah selesai mengganti bajunya, ternyata baju milik Niel cukup pas ditubuhnya. Pria itu masih terlihat menggigil dengan bibirnya yang sudah pucat. Berjalan gontai ke arah sofa dan mendudukan dirinya disana.
Sea mendekat dan telapak tangannya terulur memegang dahi Sagara. ''Badan lo anget. Gue yakin bentar lagi lo pasti demam.'' Beritahu Sea dan pria itu hanya menatap dengan pandangan sayu.
''Berdiri. Lo tidur dikasur'' Ucap Sea dan langsung dituruti pria itu tanpa banyak bicara. Saat Sagara sudah berbaring, Sea menyelimuti pria itu sampai sebatas dada.
''Lo mau kemana? Please stay here'' mohon Sagara dengan suara lirih dan mata yang mulai berair. Sea menghela napas pelan dan dirinya ikut naik ke ranjang, berbaring tepat di sebelah Sagara.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEANDARA
Teen FictionKembali hanya untuk menuntut balas dendam atas kematian ibu dan saudara kembarnya, SEANDARA harus rela meninggalkan pekerjaannya di dunia bawah tanah dan menutup jati dirinya. Dia harus mencari dan membunuh iblis yang sudah membuatnya kehilangan keb...