HAPPY READING 🐳Di ruang osis, Sea duduk berhadapan dengan pak Kholil dan beberapa anggota osis lainnya.
‘‘Kenapa saya dipanggil kesini ya pak? ’’
Tanya Sea sopan pada gurunya ini.‘‘Apa kamu mau masuk dan bergabung menjadi anggota osis? Posisi sekretaris sedang kosong.’’ beritahu pak Kholil membuat Sea sedikit kaget. Semua orang memandang ke arah gadis itu sekarang.
‘‘Saya berharap kamu mau Sea, karena Enriko sendiri selaku ketua osis yang merekomendasikan dirimu.’’ lanjut pak Kholil membuat Sea langsung menoleh pada Enriko. Pria itu justru memasang wajah santai dan tersenyum.
Kenapa pria itu seenak jidat mengusulkan namanya. Kenapa tidak tanya dulu pada Sea. Mereka saja tidak kenal dan tidak dekat.
‘‘Saya menolak’’ Jawab Sea tegas dan tidak ada keraguan di wajahnya.‘‘Se coba pikirin ulang. Gue harap lo mau bergabung di osis.’’ Sahut Enriko semakin membuat Sea sebal.
‘‘Maaf saya tidak mau pak. Dan saya tidak suka dipaksa. Permisi’’
Final Sea dan berpamitan pergi meninggalkan ruangan osis.Kaki jenjangnya berjalan cepat dengan wajah yang tertekuk masam. Apa-apaan si semua orang di sekolah ini, kenapa suka sekali berlaku seenaknya dan pemaksa.
‘‘SEA TUNGGU’’ teriak Enriko dari arah belakang. Sea tidak berbalik, justru gadis itu semakin mempercepat langkahnya dan berbelok di koridor kelas 10.
Semoga saja ketos menyebalkan itu tidak mengikutinya. Di lorong yang sepi, matanya menangkap keberadaan Sagara yang berjalan kearahnya. Menghela napas berat Sea berbalik badan berniat mencari jalan lain.
‘‘DIAM DI TEMPAT SEA.’’ teriak pria itu berlari ke arah Sea. Gadis itu tak menghiraukan dan tetap meneruskan langkahnya. Niat hati menghidar dari Enriko malah bertemu Sagara yang sama-sama menjengkelkan.
‘‘Tunggu’’ Sagara mencekal pergelangan tangan gadis itu, membuat empunya berbalik dan menatap malas.
‘‘ Apa? ’’ tanya Sea, Sagara hanya diam.
‘‘Kalo lo cuma diam aja, lepasin tangan gue’’ sebal Sea pada pria di depannya. Oh ayolah hari ini mood Sea sedang buruk.
Sagara diam dan menatap gadis itu, menampilkan raut bingung.
‘‘Emm–itu’’ Ucapnya tak jelas membuat Sea meradang.‘‘Anuu.. Shit gimana cara ngomongnya’’
Umpat pria itu mengacak rambutnya frustasi.‘‘ Anu apa? ’’ tanya Sea tidak sabaran.
Sagara menggaruk kepalanya yang tidak gatal, melepas cekalan tangan gadis itu dan meraup kasar wajahnya sendiri. Semua itu tak luput dari pandangan Sea.
Memandang Sea di depannya dengan raut tak enak, Sagara menghela napas pelan.
‘‘Ikut gue’’ ucapnya menarik tangan Sea menuju toilet yang tidak jauh dari sana.Sea terseok-seok mengimbangi langkah lebar Sagara. Pria itu berjalan cepat dan menarik lengannya seperti sapi.
‘‘Lepasin bangsat. Kurang ajar lo’’
Umpat Sea keras. Dirinya semakin emosi tatkala pria yang menyeret dirinya ini diam saja.Mata Sea semakin membola saat dirinya didorong masuk salah satu bilik toilet dan Sagara yang juga ikut masuk.
‘‘Lo mau ngapain? ’’ pekik Sea marah pada Sagara. Otaknya langsung memikirkan hal yang negatif.
Sagara membekap mulut gadis itu agar tidak berteriak. Disentilnya dahi Sea pelan.
‘‘Jauhin pikiran kotor dari otak lo.’’
Sagar melepas tangannya dan menjaga jarak dengan Sea.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEANDARA
Fiksi RemajaKembali hanya untuk menuntut balas dendam atas kematian ibu dan saudara kembarnya, SEANDARA harus rela meninggalkan pekerjaannya di dunia bawah tanah dan menutup jati dirinya. Dia harus mencari dan membunuh iblis yang sudah membuatnya kehilangan keb...