SD_20 Hama Pengganggu

8 2 5
                                    

HAPPY READING🐳

Selepas pulang dari markas menjelang sore hari, Sea mengajak Erlan naik ke kamarnya dan memandikan bocah lucu itu.

''waduhh si tuyul lagi mandi''
Ucap Al yang tiba-tiba muncul dan mengagetkan Sea dan Erlan.

Sea menoleh dan mengelus dadanya pelan, lalu kembali membilas badan Erlan yang penuh sabun.

''Ihh kak Al nyebelin banget si, Elan kaget tau'' Elan menatap sinis pada kakak perempuannya itu.

Alzea hanya terkikik geli dan beranjak mengambil handuk untu adiknya itu,
''Biar gue aja yang pakein dia baju Se, lo langsung mandi aja keburu sore nih''
Ucapan Alzea langsung mendapat anggukan dari Sea.

Dua kakak beradik itu keluar dari kamar mandi dan menuju kamar Erlan.

Alzea mendudukan bocah itu di ranjang dan mengusuk badannya dengan handuk.
Lalu mengambil minyak telon dan mengoleskannya merata pada tubuh Erlan.

''Nih seperti biasa, pakai baju sendiri biar cepat mandiri'' seloroh Alzea, dan Erlan langsung memakai bajunya sendiri.

Di tempatnya, gadis itu tersenyum simpul melihat bagaimana adik kecilnya itu fokus pada kegiatannya.

''Yey selesai. Cium Elan dong kak''
Minta bocah itu dan diangguki oleh Alzea.

''Pinter banget si anak daddy Xavier sama mommy Key''
Gemas Alzea mencium pipi gembul Erlan.

Erlan tersenyum polos dan mendudukan dirinya di kasur empuk,
''Kak, mantan itu apa? '' tanya Erlan membuat Alzea langsung menoleh ke arahnya.

''Kenapa? Siapa yang ngajarin?''
Tanya Alzea menatap curiga.

Erlan menggeleng polos dan memainkan boneka hiunya,
''Tidak ada. Tadi kak Jay dan Kakaknya Cala yang bilang kalau Kakak yang mukanya selem itu mantannya kak Al''
Terang Erlan membuat Alzea shock di tempatnya.

Dasar mulut ember, ingatkan Alzea untuk memberi Jay dan Genta pelajaran besok di sekolah. Kenapa juga mereka harus bercerita di depan adiknya ini si.

''Tidak usah bertanya lagi. Itu hanya hal yang tidak penting. Mengerti? ''
Erlan mengangguk, mengiyakan ucapan kakaknya ini.

''Mau makan sate tidak? ''
Ajak Alzea pada Erlan dan dijawab dengan pekikan girang dari bocah itu.

Sembari menunggu Sea selesai mandi dan sekalian sholat magrib, Alzea menyelesaikan pr nya dan membiarkan adiknya bermain dengan boneka hiu kesayangannya. Dirinya sedang ada tamu bulanan, jadi tidak ikut melaksanakan sholat.

Pukul 18.30, Mereka sudah bersiap dengan mbok Mur yang ikut juga menemani mereka. Berangkat menggunakan mobil Sea dengan Alzea yang menyetir.
''Sate yang enak dimana ya mbok? ''
Tanya Sea menoleh ke belakang.

''Pertigaan dekat SMA Saturnus non, disana teh langganan mbok sama mang Jaja. Enak pol satenya''
Jawab mbok Mur mengacungkan jempolnya.

Sea mengangguk dan kembali menatap ke depan, ''Oke kita kesana'' ucap Sea dan Al berbarengan.

Erlan anteng dengan boneka hiu yang dia beri nama Hicu, singkatan hiu lucu.
Bocah kecil itu yang menamainya sendiri.
''Hicu Elan kangen deh sama hihi dan haha, mereka lagi apa ya? ''
Mengusap kepala bonekanya dengan sayang.

Mbok Mur hanya tertawa gemas dengan anak bungsu majikannya ini. Selalu lucu dan imut dalam bertindak dan cara dia berbicara.

Mobil hitam itu berhenti setelah menempuh jarak yang lumayan jauh dari perumahan mereka. Hitung-hitung jalan malam kata Alzea.

SEANDARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang