Kembali hanya untuk menuntut balas dendam atas kematian ibu dan saudara kembarnya, SEANDARA harus rela meninggalkan pekerjaannya di dunia bawah tanah dan menutup jati dirinya. Dia harus mencari dan membunuh iblis yang sudah membuatnya kehilangan keb...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pict by pinterest
(Gambaran mobil Sea yang penyok)
‘‘Astaga Sea, mobil lo penyok parah’’ Pekik Melyara saat mereka semua turun dari mobil yang bagian depannya penyok parah.
Alzea dan Caca hanya diam dan terduduk di pinggir trotoar. Mereka masih terlihat shock akibat kecelakaan tunggal yang baru saja menimpanya.
Tidak ada yang terluka parah, hanya Sea dan Caca saja yang mengalami lecet dan lebam di dahi mereka karena terbentur dashboard mobil.
‘‘Alhamdulilah kita semua masih selamat. ’’ sahut Alzea dari tempatnya.
Sea hanya bisa terduduk lemas di pinggir jalan dan menyugar rambut panjangnya. ‘‘Sorry girls, gue ceroboh dan bikin kalian kayak gini’’ sesal Sea memandang sahabatnya satu persatu.
Gadis itu kemudian mendekat ke arah Caca dan memeriksa keadaan sahabatnya itu, ‘‘Dahi lo lecet Ca, pasti sakit banget. Sorry ya’’
Melyara langsung tertawa keras dengan memegangi perutnya, mengundang tatapan bingung dari ke tiga sahabatnya.
‘‘Dihh kenapa nih anak? Kesurupan ya? ’’ Heran Alzea yang berada tepat di sebelah Melyara.
Gadis dengan kacamata pink kesayangannya itu menyeka sudut matanya yang berair, ‘‘Duhh anjir ngakak gue, maaf Ca, tapi dahi lo lucu benjol gitu ’’ jeda Melyara berusaha meredakan tawanya.
‘‘Jadi aneh, cantik-cantik benjol hahahaa’’ Lanjutnya kembali tertawa dan di ikuti Alzea yang ikut terkekeh ringan.
Caca langsung memeriksa jidatnya, dan benar saja ada sedikit benjolan di dahinya. ‘‘Shhh ini sakit bodoh. Kurang ajar lo malah ngetawain gue’’ sebal Caca dengan menghentakan kakinya.
Sea menahan tawanya dan meringis tak enak ke arah Caca. ‘‘Udah Mel, kasihan Cacanya. Sorry ya Ca’’
Caca mengangguk, kemudian berjongkok tak jauh di depan mobil, ‘‘Nggak usah minta maaf terus, lo nggak salah Se. Diem lo Mel!’’ ucap Caca memandang sinis pada Melyara yang masih sibuk menertawakannya.
‘‘Udah-udah, mending kita pulang ke apart Caca aja. Boleh kan Ca? ’’ ajak Alzea.
‘‘Yuk, boleh banget lah. Lagian nggak jauh juga dari sini’’ sahut Caca berdiri dari jongkoknya.
Setelah menunggu beberapa menit pesanan taxi online nya sampai, mereka masuk untuk menuju ke apartemen milik Caca.
Saat sampai, mereka semua membersihkan diri secara bergantian, membantu mengobati luka Sea dan Caca, setelahnya mereka berempat mulai mengistirahatkan diri.
Di tempat lain, Fanan dan Zayn yang baru saja kembali dari supermarket menghentikan laju motornya. Mereka langsung bergegas turun saat netranya menangkap sebuah mobil yang tak asing akan di derek.
