HAPPY READING🐳
Niel merengkuh Sea dalam dekapannya, meminimalisir tubuh gadis itu tergores batu saat mereka terguling di atas tanah. Bangkit dan berlari menjauh, mereka refleks tiarap saat mendengar suara ledakan di sertai runtuhnya gedung berlantai dua itu.
Hancur sudah markas besar milik Rudolf beserta semua isinya. Dark Angel berhasil membumi hanguskan markas musuh sampai rata dengan tanah.
Niel menyeringai puas dengan badan yang terlentang di atas tanah. Tawanya mengudara dengan napas yang memburu.
Sea duduk terdiam menatap kobaran api yang berasal dari gedung di depannya. Dia pikir, Niel akan menjadikan Rudolf tahanan di markas Dark Angel. Rudolf bukan hanya di bunuh, tetapi di hancurkan beserta organisasinya.
‘‘Tuan, semuanya sudah beres’’
Tiger datang bersama dengan Enriko.Niel bangkit dan meringis memegangi perutnya yang terus mengeluarkan darah. Pria itu menatap Sea yang masih tak bergeming di posisinya.
‘‘Kale, kau tidak mau pulang? ’’
Pertanyaan Niel membuyarkan lamunan Sea.Gadis itu mengangguk, kemudian bangkit dan berjalan bersisihan dengan Niel yang di papah Tiger. ‘‘Aku ingin satu mobil dengan gadisku Tiger’’ perintahnya pada tangan kanannya itu.
Tanpa banyak bicara, Sea masuk ke dalam mobil lamborgini hitam dengan Niel yang duduk di sampingnya.
‘‘Biarkan atapanya terbuka’’ perintahnya pada Sea.
Gadis itu mulai menjalankan mobilnya dan memandang fokus ke jalan. Atap yang terbuka, membuat angin menerpa wajah serta menerbangkan rambut panjangnya.
Dari posisinya, Niel menoleh menatap Sea dan meraih tangan kiri gadis itu.‘‘Im so sorry baby. Kau bisa menghukumku atas tindakan kasar tadi’’ ucapnya pada Sea, dan mencium tangan gadis itu.
Sea yang terkejut hanya bisa diam dan tersenyum tipis. ‘‘Aku baik-baik saja’’
Hanya itu yang Sea katakan, setelahnya kembali fokus menyetir.‘‘I'm promise, setelah ini aku akan membebaskanmu dari misi-misi Dark Angel untuk jangka panjang’’ Niel melepaskan tangan Sea dan menyenderkan kepalanya,
‘‘Kau bisa fokus pada misimu sendiri, agar identitasmu juga tidak mudah di ketahui musuh’’lanjutnya dengan menutup mata.
Sea menoleh menatap Niel, tangannya menyentuh lengan pria itu,‘‘ Jangan tutup matamu Niel’’ Sea harus memastikan pria di sampingnya ini tetap terjaga.
Sial, sepertinya Niel banyak mengeluarkan darah, apalagi tubuhnya yang mengalami lebih banyak luka darinya. Wajah pria itu juga terlihat memucat.
‘‘Niel, apa kau mendengarku? ’’‘‘Hm, fokus saja pada jalanan Kale’’ peringat Niel membuka matanya.
‘‘Bawa aku ke markas’’ lanjutnya dan di angguki oleh Sea.
Sea semakin memacu mobilnya membelah jalanan yang sedikit lenggang. Berhenti tepat di lampu merah, di belakang beberapa gerombolan motor sport dengan jaket hitam berlambang burung Elang.
‘‘Anak-anak Black Eagle’’ batin Sea.
Gadis itu melirik ke arah Niel, dan mencoba tak menghiraukan gerombolan motor sport di depannya. Saat lampu berubah menjadi hijau, mobil lamborgini yang Sea kemudikan menyalip mereka dengan kecepatan sedang.
Sepasang mata setajam elang, menatap dingin mobil yang menyalip di depan. Sedari di lampu merah tadi, dia sudah melihat dari spion motornya, gadis yang di tunggu kedatangannya ternyata sedang bersama pria lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEANDARA
Teen FictionKembali hanya untuk menuntut balas dendam atas kematian ibu dan saudara kembarnya, SEANDARA harus rela meninggalkan pekerjaannya di dunia bawah tanah dan menutup jati dirinya. Dia harus mencari dan membunuh iblis yang sudah membuatnya kehilangan keb...