SD_13 Rencana Sea

5 2 0
                                    

HAPPY READING 🐳

Sudah dua hari lamanya gadis pemilik mata cokelat terang itu enggan untuk membuka mata cantiknya. Seakan alam bawah sadarnya menahan jiwanya agar tetap menetap disana.

Seusai kejadian tenggelamnya Sea di kolam renang karena ulah Niel. Semua orang dibuat panik dan cemas, saat gadis itu sempat berhenti bernapas dengan tubuh yang membiru.

Alzea bahkan menangis histeris dan mengamuk pada sang kakak. Begitu juga sang pelaku utama yang menghukum Sea begitu kejinya, pria itu hampir dibuat gila saat tidak berhasil membuat gadisnya membuka mata.

Tangan kekar itu menggenggam jemari lembut gadis yang terbaring lemah dengan selang oksigen di hidungnya. Mata biru tajamnya terus menatap intens wajah pucat yang masih tetap terlihat cantik.
''Buka matamu baby'' suara berat itu berucap dengan mengecup lembut punggung tangan Sea.

Jemari lentik itu merespon dan tak lama kemudian mata indah yang selama dua hari ini tertutup, perlahan terbuka.

''Hei, kau sudah bangun'' Niel bangkit dan belum sempat tangannya terulur menekan tombol di samping brankar, suara Sea menghentikannya.

''A-ir, Niel air'' ucapnya terbata dengan suara lirih. Niel yang mengerti menganggukan kepala, melepas selang oksigen dari hidung Sea, dan membantunya minum.

Sea menatap teduh wajah Niel dan tersenyum tipis. Tapi seperkian detik gadis itu membuang pandangan ke arah lain dengan tatapan kosong. Niel yang melihatnya membuang napasnya berat.

Diraihnya kembali jemari gadis itu dan membungkukan badannya.
''I'm sorry baby'' Ucapnya pada Sea.

Sea terdiam di tempatnya. Satu butir air mata lolos dari matanya.
''Aku bertemu dengannya'' Sahut Sea tiba-tiba. Kepala gadis itu menoleh pada Niel yang menampilkan raut bingung. Tapi hanya sebentar, pria itu langsung tahu arah pembicaraan Sea.

''Sstt. Aku tahu segalanya baby, bahkan aku tahu bagian mana saja dari tubuhmu yang terluka.'' Balas Niel dengan wajah datarnya.

''Jangan banyak bicara, kau baru saja bangun.'' lanjut pria itu lalu mengecup dahi Sea.

''Tetap disini. Jangan pergi''
Mohon Sea saat tahu bahwa Niel akan beranjak memanggil dokter. Gadis itu menggeser tubuhnya, dan menarik Niel agar lebih dekat.

Niel menghela napas pelan dan dirinya naik ikut berbaring di sebelah Sea dengan hati-hati. Di bawanya kepala gadis itu untuk tidur di lengan kekarnya.

Sea beringsut mendekat dan menempelkan wajahnya pada dada bidang Niel, menghirup aroma maskulin di badan pria itu. ''Kau selalu wangi, aku suka'' ucap Sea polos dan Niel hanya terkekeh pelan.

''Tidurlah baby, kau butuh banyak istirahat'' Niel melingkarkan tangannya pada pinggang gadis di dekapannya ini. Matanya juga ikut terpejam dengan jemarinya yang mengelus surai lembut Sea.

🐾🐾🐾

Saat malam harinya, Sea terbangun dan sudah tidak mendapati Niel di sampingnya. Hanya ada Alzea dan dua sahabatnya disana.
''Al'' panggil Sea, membuat Alzea menoleh kaget begitu juga Caca dan Mel.

Mereka langsung berdiri menghampiri brankar Sea. Tangan Alzea terulur mengelus lembut kepala Sea dengan tatapan teduh dan mata yang berkaca-kaca.

'' Gue udah nggak papa. Jangan khawatir''
Ucap Sea tersenyum tipis seakan mengerti arti tatapan sahabatnya ini.

Alzea mengangguk dan menundukan kepalanya. ''Sorry nggak bisa cegah Niel dan ngebiarin lo terluka'' lirihnya dengan air mata yang mengalir. Sea menghela napasnya, dirinya mengambil posisi duduk dan bersandar dibantu Caca disana.

SEANDARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang