SD_17 Aneh, Seperti Tak Rela?

4 2 0
                                    

HAPPY READING🐳

Setelah berhasil membujuk Niel untuk melepaskan Jay, Sea di bawa pergi oleh pria itu entah kemana.

‘‘Diem lo. Cengeng banget kaya bocah’’
Sentak Genta pada Jay yang masih menangis layaknya anak kecil dengan terus mengelus tangan kanannya.

‘‘Bangsat. Ngakak banget gue liat komuk lo Jay hahahaa’’ Zayn terus mengelap sudut matanya yang berair, menertawakan kesialan temannya ini.

Para gadis disana hanya menggelengkan kepala dan terkekeh ringan. Alzea yang duduk dengan Leon di sampingnya, menatap tak enak pada Jay.
‘‘Sorry ya Jay. Maafin kelakuan abang gue’’
Cicit Alzea meringis pelan.

Alzea memang sudah memberitahu mereka bahwa Niel adalah kakak kandungnya. Tentu saja Leon disana terkejut dengan fakta itu dan langsung melirik sinis kearah Caca. Jadi waktu itu Caca dan Sea hanya mengerjai dirinya.

‘‘Makannya jangan sembarangan mulut lo itu ngeklaim Sea, apalagi ini di depan  pawangnya langsung.’’
Sahut Mel yang tiduran dengan paha Genta sebagai bantalannya.

Sagara yang sedari tadi diam dengan ponsel di tangannya, bergerak gelisah dan tidak tenang. Apalagi saat gadis bernama Sea itu pergi bersama Niel.

‘‘Gue sebut lo si pemberani si Jay.’’
Ucap Caca menepuk punggung Jay.

Jay mengelap air matanya kasar dan menarik ingusnya dengan tissu, membuat semua orang bergidik jijik.
‘‘Kenapa lo pada nggak ngasih tau gue si. Kan tadi gue pikir dia omnya kalian.’’
Balas Jay menatap ke Alzea.

‘‘Om bibir lo monyong, dia sama kita cuma beda 6 tahun ya. Tapi bener juga si dia itu om-om spek sugar daddy,  omegat mau banget cobain black cardnya’’
Pekik Mel antusias membuat Genta mendengus kasar dan menyentil pelan dahi gadisnya.

‘‘Gue juga punya black card’’
Seloroh Sagara tiba-tiba.

Zayn langsung bertepuk tangan dan menatap ketuanya itu,
‘‘Anjay bos gue nih’’ Bangga Zayn

‘‘Tapi dia tampan dan lebih dewasa. Dan aura sultannya menguar kuat’’
Mulut Genta ikut berpendapat.

Sagara langsung mendelik tak terima, menyugar rambutnya ke belakang dan menatap tajam Genta.
‘‘Lo lupa gen Rajalangit dalam diri gue Ge? Tampan, kaya raya dan tentunya punya segalanya. Gue nggak kalah keren dari dia’’ sombong Sagara dengan percaya diri.

Semua orang disana menganga lebar,menatap tak percaya pada ketua Black Eagle itu. Pria yang dikenal bringas, dingin dan kejam, kenapa sekarang jadi sangat narsis seperti ini?.

Jay langsung memukul lengan Genta di sampingnya, ‘‘Njir Ge, itu Sagara? ’’
Ucap Jay mengerjap polos.

Begitupun Mel yang langsung mendudukan dirinya dan ikut menabok lengan Genta kencang.
‘‘Itu bener ketua kamu beb? ’’
Tanya Mel.

Genta meringis pelan kala lengan kanan dan kirinya terasa kebas akibat ulah teman dan kekasihnya. Pria itu bangkit melangkah menuju Sagara. Ditempelkannya telapak tangan pada dahi Sagara, dan Genta menggeleng polos.
‘‘Nggak panas kok.’’ ucap Genta.

‘‘BOS KESURUPAN KAYAKNYA’’
Teriak Zayn langsung ikut berdiri.

Genta refleks memgang sebelah lengan Sagara, ‘‘Pegangin Zayn, pegangin tangan bos’’ perintah Genta pada Zayn.

Jay ikut bangkit dan langsung memegang kepala Sagara dengan kencang, mulutnya komat kamit tak jelas,
‘‘Saha maneh. Saha? ’’ tanya Jay dengan terus memegang kepala ketuanya itu.

Sagara di tempatnya berontak tak karuan. Tetapi cekalan tangan teman-temannya ini sangat kencang.
‘‘Babi lo semua, lepasin anjing’’ umpatnya keras.

SEANDARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang