HAPPY READING 🐳
‘‘Bang.. Awas bang gue di tengah goblok! ’’
Fanan semakin histeris dan menyelinap di tengah antara Zayn dan Jono.Mereka berjalan sembari saling merapatkan diri masing-masing. Suasana rumah hantu yang minim cahaya, dan entah kebetulan atau apa, hanya ada mereka di dalam sebagai pengunjung.
Sea menelan ludahnya susah payah, kali ini dirinya tidak akan sok berani seperti saat di hutan larangan. Sudah pernah dia katakan sebelumnya kan, kalau Sea tidak takut apapun—tapi jika menyangkut hantu, dia juga punya rasa takut.
Jay berjalan di sebalah Genta dengan memegang erat lengan berotot sahabatnya.
‘‘Ge... Beneran hantu bohongan kan? Gak ada yang real dari pabriknya? ’’Bukan tanpa alasan Jay ketakutan—pria itu masih sedikit trauma saat mengingat peristiwa camping waktu itu, apalagi sampai Jay sendiri ketempelan setan dari sana dan di bawa pulang sebagai oleh-oleh.
Tepukan di bahu Jay dan Genta membuat keduanya menegang sempurna. Dua pria itu saling lirik dengan wajah yang mulai pias. ‘‘Babe—tolong liatin sesuatu di belakang aku dong’’ ucap Genta pada Melyara di sampingnya.
Gadis dengan kacamata bulat pink nya itu menautkan alisnya bingung, sedetik kemudian dia menoleh ke belakang.
‘‘G–Ge... ituu—ada S–sa’’ beritahu Mel tergagap.Hal itu membuat teman yang lain ikut berbalik kebelakang, seketika netra mereka semua melebar dengan wajah shock. Makin paniklah Genta dan Jay melihat reaksi temannya.
‘‘Sa.. Sa apa Mel? Sarimin? ’’
Tanya Jay panik, namun Melyara menggeleng dengan langkah mundur.‘‘ihh bukan Jay—lo liat sendiri aja’’ kesal Melyara
Dengan kompak, keduanya menoleh ke belakang—‘‘Wuasuu... Sialan lo bos’’ umpat Genta kelepasan.
Jay menggeplak lengan Sagra kencang, hingga si empunya meringis sakit. ‘‘Damai bos, lagian ngapain si lo berdiri di belakang kita?mana cuma diem lagi. Cosplay jadi bisu lo? ’’ cerocos Jay mendapat tatapan tajam dari Sagara.
‘‘Bacot’’ sentak Sagara. Pria itu berjalan dengan kepala yang masih di balut tudung hodie hitam.
Sea tersentak saat tangannya di genggam oleh tangan besar Sagara. Tanpa banyak bicara, pria itu menarik Sea untuk ikut bersamanya, masuk lebih dalam ke wahana rumah hantu yang mereka pijak.
‘‘Gue bakal jelasin semuanya—tapi untuk saat ini biarin kita kayak gini Se’’ ucap Sagara seakan bisa membaca pikiran Sea.
Di belakang sepasang anak manusia itu, ada teman-temannya yang berjalan beriringan dengan saling memeluk erat.
Zayn menggenggam jemari lentik Caca, Genta memeluk tubuh kekasihnya erat, sedangkan di belakang ada Jay, Fanan dan Jono.Kemunculan kepala tanpa badan dari atas pintu yang hendak mereka lewati, membuat semuanya terkejut dan memundurkan langkah. Bahkan Sagara reflek memeluk Sea dengan kencang saking takutnya.
‘‘AAA ADA KAYANG—’’
Teriak Genta histeris.Ketiga pria di belakang Genta sontak menggeplak kepalanya sedikit kencang, ‘‘Kuyang anjir bang, ku. ya. ng! ’’ koreksi Fanan—pria itu berada di tengah antara Jay dan Jono.
Melyara mendelik ke arah belakang, ‘‘Kurang ajar lo semua nistain pacar gue’’
Di depan sana, Sea berjalan dengan kesusahan akibat tubuh Sagara yang terlalu menempel padanya—‘‘Sagara bisa mjnggir dulu gak sih? Tubuh lo berat tau’’ dumel Sea namun tak di gubris.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEANDARA
Teen FictionKembali hanya untuk menuntut balas dendam atas kematian ibu dan saudara kembarnya, SEANDARA harus rela meninggalkan pekerjaannya di dunia bawah tanah dan menutup jati dirinya. Dia harus mencari dan membunuh iblis yang sudah membuatnya kehilangan keb...