SD_9 Sagara Si Pemaksa

5 2 0
                                    

HAPPY READING 🐳

Sea dengan tergesa menuruni tangga, menenteng tas dan sebuah sisir di tangannya . Gadis itu berlari ke arah meja makan menghampiri mbok Mur disana. Wanita paruh baya itu sudah kembali dari kampung halamannya.

‘‘Mbok minta tolong iketin rambut Sea dong. ’’ gadis itu tersenyum dan menyerahkan sisir ke mbok Mur disana. Disambut baik oleh wanita paruh baya itu.

‘‘Semangat buat olimpiade hari ini ya non.
Apapun hasilnya, mbok selalu bangga sama non Sea. ’’ ucap mbok Mur tulus .

Sea menoleh setelah rambutnya sudah terkuncir dengan rapi. ‘‘Siap mbok. Terimakasih banyak’’
Balas Sea dengan memeluk tubuh wanita paruh baya itu.

Setelah menyelesaikan sarapannya, Sea bergegas pamit pada mbok Mur dan pergi ke sekolah dengan motor sport hitamnya.

Di tengah perjalanan, dirinya di cegat oleh pria dengan seragam yang sama dengannya. Mengerem motornya mendadak, gadis itu mengumpat keras.

‘‘Sorry nggak sopan. Tapi boleh gue minta tolong? ’’ Ucap pria itu pada Sea. Merasa orang di depannya ini hanya diam, pria tadi kembali berujar,
‘‘Kita satu sekolah, boleh gue nebeng sama lo? Mobil gue mogok. Please’’ mohonnya dengan menunjuk ke arah seragam Sea.

Gadis itu kembali mengumpat saat dirinya lupa memakai jaket dan hanya menggunakan seragam atasnya tanpa jaket dan celana jeans hitamnya. Dengan malas, Sea membuka kaca helmnya, membuat pria itu kaget sekaligus terpukau dengan mata cantik itu.

Sea kembali menutup kaca helm dan menoleh pada pria yang masih terdiam di tempatnya. ‘‘Kalo lo nggak naik, gue tinggal’’ ucap gadis itu menyalakan motornya kembali.

Deruman motor sport itu, membuat pria disana buru-buru naik ke boncengan motor Sea.
‘‘Thanks’’ teriaknya pada Sea, ditengah bisingnya suara knalpot motor dan angin pagi hari di jalanan. Gadis itu hanya mengangguk sekilas, membuat pria itu menyunggingkan senyum di bibirnya.

Kedatangan motor sport hitam itu mengalihkan atensi semua murid di parkiran, tak terkecuali para anggota inti Black Eagle disana. Mereka semua menatap terpukau pada kuda besi yang terlihat gagah itu.

Mematikan mesin motornya, Sea menatap bingung pada pria yang diboncengnya tadi. Pasalnya pria itu berdiri tepat di samping motornya dengan memandang ke arahnya.

‘‘Sekali lagi Thanks’’ Ucapnya dan hanya dibalas anggukan oleh Sea.

Gadis itu kemudian melepas helmnya dengan santai dan menampilkan wajah cantiknya. Semua murid disana memekik heboh dan berdecak kagum, khususnya para kaum adam disana.

‘‘Anjir. Mata gue nggak salah liat kan? Itu Sea’’ heboh Jay dari atas motornya.

Genta yang berada tepat disebelahnya menoyor kepala Jay keras.
‘‘Berisik setan. Budek nih kuping gue’’
Ucapnya dengan menutup kedua telingannya.

‘‘Gila keren banget kak Sea. Bahkan motornya lebih keren dari punya gue’’
Sahut Fanan dengan mata berbinar.

Sagara di tempatnya terdiam, dengan menatap tajam dua manusia di depan sana. Ada perasaan aneh yang hinggap di hatinya,kala melihat Sea membonceng Ketua osis sekolahnya itu.
‘‘Mereka pacaran? ’’ tanya Zayn penasaran, semakin membuat rahang Sagara mengeras dengan wajah datarnya.

‘‘Samperin’’ Leon berujar singkat dengan menepuk pundak Sagara. Pria itu bangkit dan berjalan cepat ke arah Sea, membuat sahabatnya menatap bingung.

Dengan gerakan cepat, ditariknya tangan Sea dan membuat gadis itu memekik kaget. Sagara menyeret paksa Sea untuk mengikuti langkah lebarnya, membuat semua murid diparkiran melongo tidak percaya.

SEANDARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang