SD_12 Memori Kelam

3 2 0
                                    

HAPPY READING 🐳

Sea mendapatkan beberapa jahitan di perutnya, dan ada beberapa luka memar di wajah dan sekitar tubuhnya.

Setelah dari RS, gadis itu diantar pulang oleh Caca. Dan mengistirahatkan diri di kamar.

Malam harinya, Alzea dengan piyama biru polosnya masuk ke kamar Sea dengan nampan berisi makanan. Gadis itu menatap Sea yang sedang berbaring diatas ranjangnya.

''Makan dulu Se, habis itu kita ganti perbannya.'' Ucap Alzea menyerahkan semangkuk bubur ayam. Sea langsung mendudukan dirinya perlahan.

Mbok Mur ikut masuk ke dalam kamar dan membantu Alzea untuk membersihkan luka Sea. ''Mau mbok suapin non? '' tawar wanita paruh baya itu.

''Nggak usah mbok. Sea makan sendiri aja''
Tolaknya halus dan memakan buburnya hingga habis. Menyerahkan mangkuk kosong itu pada Alzea.

Baru saja Alzea meraih kotak p3k suara pintu utama yang terbuka dan derap langkah orang mengalihkan atensi ke tiga orang di dalam kamar.

''Siapa non? '' tanya mbok Mur pada Alzea. Dan gadis itu hanya menggeleng, lalu dirinya berjalan keluar melihat lantai bawah.

Mata Alzea membola, kala dirinya melihat Niel datang dengan beberapa anak buahnya. Langkah pria itu tergesa dengan wajah menyeramkan menurut Alzea.

''Se.. Sea.'' panggilnya pada Sea dengan wajah panik. Sea mengernyitkan dahinya bingung.

''Ada Niel di bawah'' tepat setelah Alzea menyelesaikan ucapannya, Niel muncul di depan pintu dan memandang lurus tepat kearah Sea.

Wajah pria itu sangat dingin dan terlihat mengerikan. Bibirnya menyeringai dengan tatapan mata yang menghunus tajam. Langkah kaki lebar yang terkesan tegas, membuat Sea membeku di tempatnya.

''Kembali ke kamarmu Alzea'' Suara berat dan tegas itu membuat Alzea menganggukan kepala dengan mengajak mbok Mur untuk keluar dari kamar Sea.

Niel melangkahkan kakinya menuju gadis yang terdiam dengan menundukan kepalanya. ''Angkat kepalamu Kale'' Suara deep voice yang biasa mengalun indah, sekarang justru terdengar mengerikan di telinga Sea.

Sea mendongak dan matanya terkunci pada bola mata biru milik pria di depannya ini. Niel memainkan lidahnya, menusuk dinding pipi dan terkekeh pelan.

''Sepertinya kau memang tidak sabar untuk mendapat hukuman dariku Kale''
Niel mendekatkan wajahnya, menempelkan ujung hidung mereka dengan tersenyum miring. Tangan besarnya mengelus pelan area permukaan perut gadis itu yang terbalut kaos putih.

Sea memejamkan mata dengan jantung yang berdegup kencang. Mati-matian dirinya tidak berteriak, tatkala tangan Niel berubah menekan kuat perutnya yang terluka. Menggigit kuat bibir bawahnya guna melampiaskan segala rasa sakit yang mendera.

Seperti dejavu, rasa sakit yang Tara rasakan waktu itu, terjadi pada dirinya sekarang. Sosok di hadapannya ini adalah Zev, Sea sangat ketakutan sekarang.

Niel mengecup singkat sudut bibir gadis itu, dan menggendongnya ala bridel styel. Sea memekik kaget dan mengalungkan tangannya pada leher pria itu.

Langkah kaki Niel berjalan menuruni tangga menuju taman belakang, diturunkannya Sea dari gendongan. Disana sudah ada Tiger dan beberapa anak buah yang berdiri di sekitar kolam renang.

Mata Sea terpaku pada rantai panjang yang dibandrol dengan besi pemberat. Hatinya semakin resah kala Niel menatapnya intens dengan seringaian tajam.

''Rantai kaki gadis itu sekarang Tiger'' Ucap Niel mengeluarkan perintah pada tangan kanannya. Tiger langsung menarik rantai panjang itu menuju Sea.

SEANDARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang