SD_16 Di Hukum Bersama

4 2 0
                                    


HAPPY READING 🐳

Sea menutup hidungnya dan mengibaskan telapak tangan, saat debu dari lemari yang dia buka berterbangan. Gadis itu mengambil kemoceng lalu membersihkan lemari itu dengan cepat.

''Njirlah. Kotor banget nih gudang.''
Gerutuan Jay sedari tadi tak berhenti.

Sagara di tempatnya hanya menyapu lantai asal-asalan, dan semakin membuat debunya terbang ke segala arah.

''Yang bener lo bos nyapunya''
Sebal Jay menutup hidungnya. Sagara hanya merotasikan matanya malas dan kembali melanjutkan kegiatannya.

Sea selesai membersihkan satu lemari. Dengan kemoceng di tangan kanannya, gadis itu berniat menggeser sofa usang yang menghalangi sebuah rak buku di pojok ruangan.

Mata gadis itu melotot sempurna dan langsung lari naik ke kursi kayu di sana.
''HUAA MOMMY'' teriak Sea histeris.

Jay dan Sagara langsung menoleh dengan raut bingung. Tapi hanya sebentar saat satu tikus besar lari kearah mereka.

''ANJING TIKUS'' pekik Sagara dan berlari menghindar. Dirinya menghampiri Sea, dan ikut bergabung naik ke kursi itu.

Sea semakin mengeratkan pegangan pada kepala kursi dan menatap horor pria yang dengan santainya berdiri memegang pundaknya kencang.
''Turun lo. Ngapain ikut naik disini''
Ucap Sea garang.

Sagara hanya diam dan melirik gadis itu sebentar. Matanya kembali memandang Jay yang lari berputar tak jelas disana.
''Syuttt. Diem Se, lo nggak liat tuh tikusnya bawa geng'' lirih Sagara dengan wajah pucat. Beberapa tikus mulai ikut bermunculan.

''Ya lo panggil lah geng lo juga. Kan elang juga makannya tikus'' sahut Sea tanpa beban.

Sagara mendelik tak terima dan bibirnya dia majukan.
''Sembarangan lo kalo ngomong. ''
Balas Sagara lagi.

Sea bergidik ngeri melihat raut wajah yang Sagara tampilkan saat ini. Memutar matanya malas dan berdecih pelan.
''Najis. Sok imut, lo pikir lucu bibir lo monyong-monyong begitu? ''
Sebal Sea dan mengalihkan pandangannya.

Sagara menyeringai dan malah mendekatkan tubuhnya pada gadis itu dan berbisik,
''Najis-najis gini lo pernah rasain gimana enaknya bibir gue loh Se''

Gadis itu menganga lebar dan matanya memicing tajam.
''SETAN'' pekik Sea tajam dan Sagara langsung menyemburkan tawanya.

''BABI LO BOS. KURANG AJAR MALAH MESRA-MESRAAN''
Teriak Jay yang jongkok diatas lemari kecil yang masih kokoh.

Dibawah sana tikus-tikus itu semakin banyak yang keluar dan berlarian mengelilingi ruang gudang yang luas ini.

''Usir bos tikusnya. Lo kan pria pemberani''
Ucap Jay membuat Sagara menatap sebal.

Sea memegang lengan Sagara kuat, dirinya sangat takut jika pria di dekatnya ini mendorongnya dan berakhir jatuh dari kursi.

''Hushhh hushhh pergi lo semua. Noh deket Jay aja yang sama-sama bau dan dekil''
Sagara berusaha mengusir tikus itu dengan kemoceng.

Beberapa saat semua hewan pengerat itu kembali masuk ke dalam lemari rusak di pojok ruangan. Ketiga anak manusia disana menghela napas lega.

Sagara melompat turun dan diikuti Sea setelahnya. Mata mereka memandang sekitar, takut masih ada tikus yang tertinggal.

''Akhirnya mereka pulang juga ke rumahnya'' ujar jay menepuk seragamnya yang kotor.

Sagara menatap Jay intens, dan tangan besarnya meraih jemari Sea dan di genggam erat. Pandangan Sea pun terfokus pada Jay disana.

SEANDARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang