Chapter 10

903 73 2
                                    


~ Pertemuan Keluarga Ryuji

Di dalam ruang pertemuan utama Klan Ryuji, suasana tegang terasa begitu pekat. Feno Harlan Ryuji duduk di ujung meja panjang, tatapannya penuh amarah yang ditahan. Di sebelahnya, Keynal Ryuji, mantan ketua klan, menatap putranya dengan tenang. Stefan, tangan kanan Keynal, berdiri di sudut ruangan bersama beberapa eksekutif senior Klan Ryuji. Semuanya menunggu keputusan dari pemimpin mereka.

Feno berbicara dengan nada tegas, "Chris terluka parah, darah keluarga kita tertumpah karena ulah Kuroyami. Ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Kita harus membalas mereka."

Keynal mengangguk perlahan, meresapi kemarahan putranya. Namun, ia tetap tenang dan bijaksana. "Aku mengerti kemarahanmu, Feno. Tapi kita harus bertindak dengan hati-hati. Kuroyami licik, mereka menggunakan geng motor untuk menyerang dan berbuat onar di wilayah kita tanpa melanggar perjanjian damai secara langsung."

Stefan, yang selama ini diam, maju untuk memberikan pendapatnya. "Bos Fen, kita tidak bisa terburu-buru. Perjanjian damai dengan Kuroyami dan Klan Yamaza mengikat kita. Jika kita bertindak gegabah, kita bisa kehilangan dukungan dari Yamaza, dan itu bisa menjadi malapetaka bagi kita."

Feno mendengus dengan kesal. "Perjanjian damai itu seharusnya menghentikan semua ini, tapi Kuroyami terus memprovokasi kita dengan cara licik seperti ini."
Keynal menepuk bahu Feno dengan lembut. "Feno, untuk saat ini, kita perlu memperkuat pertahanan dan anggota kita dulu. Jangan gegabah. Zian sudah memberikan mereka pelajaran yang sangat menyakitkan."

Feno mengangkat alis, penasaran. "Apa maksud Ayah?"
Keynal melanjutkan dengan tenang, "Zian berhasil memotong lengan kanan Kazuki, salah satu eksekutif Kuroyami, dan membuat sepuluh anggota Kuroyami lainnya terluka parah, bahkan cacat."

Mendengar hal itu, Feno terdiam sejenak, terkejut namun juga bangga. Ia bergumam dalam hati, merasa darah kakaknya, Gracio, mengalir dengan kuat dalam diri Zian. "Zian... darah keluarga kita benar-benar ada dalam dirinya."

Stefan menambahkan, "Kita akan menggunakan waktu ini untuk memperkuat posisi kita. Kita tahu bahwa Kuroyami akan mencari cara untuk membalas dendam, tetapi kita akan siap. Ketika saatnya tiba, kita akan menghancurkan mereka tanpa ada yang bisa mempertanyakan tindakan kita."

Feno, meskipun masih marah, mulai melihat kebijaksanaan dalam rencana itu. "Baik. Kita akan bertindak dengan cermat. Kuroyami sudah menunjukkan niat mereka, dan kita harus siap untuk membalas dengan kekuatan penuh."

Dengan itu, rapat diakhiri. Para eksekutif mulai bergerak untuk mempersiapkan langkah selanjutnya. Keynal tetap tinggal di ruangan bersama Feno, memastikan bahwa setiap strategi diperhitungkan dengan matang.

"Zian sudah menunjukkan kemampuannya," kata Keynal dengan bangga, "dan kita akan memastikan bahwa Klan Ryuji tetap kuat di bawah kepemimpinanmu."

Feno mengangguk, merasa beban di pundaknya sedikit berkurang. "Baik Ayah, aku akan memastikan bahwa Kuroyami tidak akan pernah melupakan apa yang terjadi ketika mereka berani menantang Klan Ryuji."

Pertemuan berakhir, dengan keputusan untuk sementara keluarga ryuji akak berdiam diri sambil.mengumpulkan bukti yang kuat untuk melakukan perang habis-habisan dengan klan kuroyami.

---

~Sementara itu di Indonesia

Di ruangan pertemuan yang sunyi, Reiga Kuroyami duduk di balik meja besar, memandangi peta Jabodetabek yang terbentang di depannya. Bara, putranya, berdiri dengan percaya diri di hadapannya, melaporkan perkembangan terakhir geng The Reaper.

"Bara, bagaimana perkembangan The Reaper di Jakarta?" tanya Reiga dengan nada datar namun penuh perhatian.
Bara tersenyum tipis, penuh rasa puas. "Ayah, The Reaper sekarang menjadi geng terbesar di Jakarta. Setelah menghancurkan Dark Wolf, tidak ada yang bisa menyaingi kita."

Dark WolfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang