Note:
This chapter includes a scene depicting an attempted sexual harassment, described in detail. '⚠️'-A warning like this will appear before the scene begins. Please proceed with caution and feel free to stop reading if it causes discomfort.
-
Bab ini memuat adegan percobaan pelecehan seksual yang digambarkan secara rinci. '⚠️'-Peringatan seperti ini akan muncul sebelum adegan yang di maksud. Harap melanjutkan dengan bijaksana dan berhenti membaca jika hal ini menyebabkam ketidaknyamanan.
Thank you.
-
I-Lead adalah semua yang Raine bayangkan.
Baru dua hari, tapi rasanya sudah berhasil membuatnya menceklis semua list ekspektasi pada acara ini. Kemarin begitu sampai di UK, langsung ada acara mingle bersama para eksekutif dari perusahaan-perusahaan besar. Mungkin ada satu atau dua pembahasan tentang hubungannya dengan Joevian, tapi Raine jadi yakin bahwa orang dengan posisi diatas untuk perusahaan besar seperti mereka, adalah orang-orang yang cerdas secara emosional juga.
Karena tanpa ia meminta, para orang-orang itu membatasi diri, dan melanjutkan bincang seolah mengeksplorasi Raine dan potensi yang ia punya. Raine pun tidak dibuat merasa bodoh, semua pembicaraan berjalan dengan lancar dan baik.
Tidak sampai situ, hari ini pun ia mendapat standing applause saat pemaparan papernya. Kalau tidak salah, salah satu petinggi ingin melakukan negosiasi dengan Raine, katanya ingin mengadopsi paper yang Raine buat untuk ditelaah oleh tim inovasi strategis di perusahaan idaman Raine. Beliau bertepuk tangan seraya berkata akan melanjutkan diskusi berduaan saja.
Raine merasa wajahnya sampai sakit karena terlalu banyak tersenyum.
Joevian sudah ia beritahu semua, seperti biasa, pria itu menyelamatinya dengan sederhana. Yang tentu masih membuat Raine berdebar, setelahnya Joevian berkata bahwa ia akan tiba di Sydney sebentar lagi--Untuk keperluan pekerjaan.
Keduanya menyayangkan tabrakan jadwal yang menyebabkan tidak bisa bertemu. Tapi entahlah, Raine juga senang melihat bagaimana mereka sama-sama berusaha mengeksplorasi potensi masing-masing.
Rasa bahagia itu berlanjut bahkan sampai malam hari, di mana Raine dan para mahasiswa di ajak ke salah satu bar untuk berkumpul di luar acara formal. Sedari tadi ada diskusi ringan, hingga kini mulai ada sesi yang lebih meriah, suara semakin nyaring untuk menyeimbangi euforia bertemu rekan sejawat.
Tentu saja euforia itu muncul begitu saja, mereka langsung dihadapkan pada setting suasana yang jauh dari kata formal--yang dua hari ini mereka temui dalam I-Lead. Bar yang tidak terlalu kecil tapi ramai ini ditambah fakta semuanya memakai baju informal membuat yang berhadir tampak lebih lepas.
Raine berhimpitan dengan Theodore, sesekali tersenyum menampilkan giginya.
"Are you having fun?" Theodore bertanya, mendekat lalu berbisik pada Raine.
Perempuan itu mengeratkan jaket kulit yang ia pakai, bersedekap, lalu tersenyum bahkan sampai mengerutkan hidungnya. Theodore langsung tertawa kencang, tentu saja, wajah itu adalah apa yang Theodore gelari sebagai 'Super Happy Raine'.
"Say no more! The nose-scrunch is back and I got my answer!" Bisik Theodore lagi.
"Yeah, and it all thanks to you! Oh!" Raine mengambil gelasnya kembali penuh, karena Theodore mengisinya ulang. "Makasih lainnya buat satu ini!"
Dan dengan itu mereka kembali tertawa.
Raine dan Theodore meninggalkan gelembung kebahagiaan yang sedari tadi hanya diisi oleh mereka berdua, kini bergabung dengan yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alleure
RomanceHollywood's fallen prince, Joevian Earl Alarie, returns home. Binds him to Raine Grace Arabella, whose life intertwined with Alarie's saga her whole life, once again.