Chapter 1 — I'm Sick
————————————————————"Chen Ruo Yu, aku sakit."
"Selamat, Dr. Meng."
"Kamu kesini dan masak untukku."
"Selamat tinggal, Dr.Meng."
Chen Ruo Yu dengan cepat menutup telepon dan senang atas ketenangannya dan rasa percaya dirinya. Dokter Mongolia terkutuk ini tidak boleh berpikir kalau dia bisa menyuruhnya datang dan pergi seenaknya.
Chen Ruo Yu melemparkan ponselnya ke tasnya, berharap dia juga bisa membuang perasaan dan hubungan halus antara dia dan Meng Gu sejauh-jauhnya.
Telepon berdering lagi, dan ID peneleponnya adalah Meng Gu. Chen Ruo Yu mengeluarkan ponselnya dan melihatnya, dia merasa ragu, tapi setelah ponselnya mulai berdering lagi untuk kedua kalinya, dia mau tidak mau tetap mengangkatnya.
"Chen Ruo Yu, datang sekarang dan masak untukku, atau kamu bisa menunggu untuk mengambil jenazahku. Tentu saja, ada pilihan kedua, jika aku membaik, kamu bisa menungguku datang dan mengambil jenazahmu."
Sial!
Dengan suara yang begitu kuat, itu tidak terdengar seperti dia akan mati, pembawa bencana milenium ini, dia pasti akan tetap hidup dan datang mengambil mayatnya.
Chen Ruo Yu merasa agak takut.
Dan sebenarnya dia tidak tahu apa yang harus diakuti. Meskipun dia tidak akan benar-benar mengambil mayatnya, dia pasti tidak akan menggunakan kekerasan terhadapnya, tapi setiap kali dia mengancamnya, dia masih sedikit takut.
Chen Ruo Yu menghela nafas, dia merasa menderita!
Tentu saja, Meng Gu juga tidak normal.
Ya, mungkin itu alasannya, dia takut padanya karena mentalnya bermasalah.
Chen Ruo Yu memegang sekantong belanjaan mengerutkan kening saat dia menekan bel pintu rumah Meng Gu. Setelah menunggu lama, dia berpikir kalau dia benar-benar akan melihat mayat Meng Gu saat pintunya terbuka.
Meng Gu membukakan pintu, dia bertelanjang dada, hanya mengenakan celana boxer. Chen Ruo Yu tidak ingin melihat tubuhnya, tapi dia bisa melihat kalau Meng Gu memiliki otot kencang yang kuat, wajahnya memerah dan lesu.
Dia benar-benar sakit.
"Kenapa demammu sangat tinggi?" Chen Rou Yu berjalan maju, mengulurkan tangan dan menyentuh dahinya.
Meng Gu mengambil kesempatan untuk membungkuk, memeluk pinggangnya dan meletakkan beban tubuhnya padanya dan dengan tenang menjawab: "Apakah kamu pikir kalau aku berbohong padamu?"
"Kamu jelas terdengar sangat bersemangat di telepon."
"Aku menggunakan sisa tenagaku saat menelepon, lebih baik kamu berterima kasih kepada Tuhan."
Bajingan ini tidak pantas mendapatkan simpati.
Chen Ruo Yu mendorongnya menjauh, melemparkan bahan-bahan makanan ke atas meja, dan kemudian dia membawanya ke kamar tidur.
"Kamu demam tinggi tapi tidak mengenakan pakaian dengan benar?"
"Kenapa aku harus berpakaian lengkap saat tidur? Aku bahkan tidak memakai pakaian dalam kalau saja aku tidak membukakan pintu untukmu."
Kata-kata ini memiliki makna lain, kan? Benar!
Chen Ruo Yu mulai tersipu dan dengan kasar mendorongnya ke tempat tidur kemudian menutupinya dengan selimut. Kenapa kamu tidak mati saja?
"Kamu pasti berpikiran menarik tentang aku, kan?" Meng Gu masih punya cukup energi untuk menggoda, "Tapi aku harus mengucapkan kata-kata ini untuk mengingatkanmu, jangan memendam pikiran apapun kepadaku. Meski hari ini aku memiliki penampilan yang seksi dan malas dan itu pasti membuatmu terpesona kepadaku, tapi staminaku benar-benar tidak bagus hari ini."
Chen Ruo Yu tidak tahu harus berkata apa, dia dengan cepat melepaskan tangannya dan mundur dua langkah, menahan diri untuk tidak mengambil bantal dan memukulkannya ke wajah pria menjijikkan ini.
"Kamu tidak perlu merasa kecewa." Meng Gu melambaikan tangannya, "Cepat masak, setelah aku minum obat dan istirahat cukup, lalu makan lagi, mungkin aku bisa menggunakannya."
Bisa menggunakannya?!
Chen Ruo Yu berbalik dan bergegas ke dapur. Dia tahu kalau datang ke sini adalah sebuah kesalahan. Tapi kenapa dia masih di sini dan membuat bubur untuknya? Dia seharusnya membiarkannya mati karena penyakitnya, kalau sakitnya itu tidak bisa membunuhnya, setidaknya dia akan mati karena kelaparan dan kalau itu masih belum bisa menyebabkan kematiannya, dia bisa mati karena kemarahannya.
Hasilnya? Kenyataannya dialah yang tercekik sampai mati!
Ini pasti karena karma buruk, karma buruk!
Chen Ruoyu mengambil bawang kecil dan melemparkannya ke talenan.
Kenapa dia bisa terlibat dalam kekacauan ini? Dia dengan jelas memahami situasinya sejak awal dan memutuskan untuk menjaga jarak, tapi setiap kali dia menjadi bertekad untuk menjauhinya, dia tetap berakhir disisinya dan bergaul dengannya lagi?
Ini benar-benar membingungkan!
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Ambiguous Relationship (Translated by RahayuYogantari)
RomanceNovel ini bukan karya saya. THIS STORY AND NOVEL Isn't Mine I DO NOT CLAIM ANY RIGHTS SELURUH KREDIT CERITA NOVEL INI MUTLAK MILIK AUTHOR (PENGARANG/PENULIS) SAYA HANYA MENERJEMAHKAN KEMBALI DARI BAHASA INGGRIS KE BAHASA INDONESIA JUDUL : Ambiguous...