Chapter 21 — Gift
————————————————————Chen Ruo Yu menangis cukup lama. Setelah dia selesai menangis, dia duduk dan mengusap matanya. Dia mengeluarkan beberapa tisu untuk menyeka hidung dan wajahnya, dia merasa sedikit malu.
Meng Gu tidak berbicara, tidak mengejek, tidak menghibur dan tidak mengajukan pertanyaan apapun. Dia menilai kalau Meng Gu sangat baik dan dia merasa sangat nyaman saat ini. Tapi apa maksud Meng Gu bertingkah dengan melihat pakaiannya? Chen Ruo Yu diam-diam meliriknya dan bertanya-tanya apa yang ingin dia lakukan.
Tiba-tiba Meng Gu berdiri, menariknya dan berjalan menuju department store.
Chen Ruo Yu tidak berani bertanya dan dia hanya diam sambil mengikutinua. Sepertinya Meng Gu cukup familiar dengan mall ini. Dia langsung naik eskalator ke lantai atas dan menuju toko khusus pakaian pria dengan merek yang terkenal.
Si pramuniaga menyambut mereka dengan wajah tersenyum. Meng Gu melambaikan tangannya, pergi ke bagian kemeja, membalik beberapa kemeja dan melihat beberapa modelnya. Dia memilih salah satunya dan memberi tahu pramuniaga untuk mencarikan ukurannya dan kemudian berkata kepadanya, "Aku akan mengambilnya."
Si pramuniaga dengan cepat menemukan ukuran yang diminta, Meng Gu mengeluarkan kartu kreditnya dan membayar. Seluruh proses mulai dari masuk toko hingga membayar baju yang dipilih hanya butuh waktu satu menit untuk menyelesaikannya.
Chen Ruo Yu dengan bodohnya menilai cara belanja Tuan Tyrannosaurus yang lincah yang mana sangat mirip dengan kemampuannya mengucapkan kata-kata beracunnya.
Tapi kenapa dia tiba-tiba membeli baju?
Meng Gu pergi ke ruang ganti dan mengenakan baju yang baru dibelinya, lalu memasukkan baju yang dia pakai sebelumnya ke dalam tas belanjaan yang diberikan oleh pramuniaga. Dia membawa tas belanjaan itu dan menarik Chen Ruo Yu pergi.
Dia dengan bodohnya mengikutinya dan dia tidak bisa menahan diri dan mulai bertanya. "Kenapa kamu tiba-tiba membeli baju?"
"Bajuku kotor. Aku harus mengganrinya."
Kotor? Dia berpikir sejenak dan kemudian menjawab.
Apa? Dia bahkan tidak menodai bajunya dengan air kotor! "Bukankah itu berlebihan?"
Meng Gu kembali menatapnya dan menyerahkan tas belanja yang berisi baju kotor itu padanya. "Coba lihat sendiri."
"Aku akan melihatnya." Dia agak tidak yakin. Dia mengeluarkan bajunya dan membaliknya ke kiri dan kanan. "Baju ini masih bersih. Kamu tidak perlu sampai mengganri bajumu."
"Lihat, ada noda di sini."
"Ini jelas bukan aku yang menodai bajumu. Aku yakin kamu bahkan tidak tahu dari mana kamu mendapatkan noda ini."
"Ai ... wanita ini. Kamu benar-benar seperti landak. Aku bahkan tidak memintamu untuk membayar bajunya, kenapa kamu mempermasalahkan hal itu?"
"Aku ..." Ini untuk menyelamatkan harga dirinya oke dan dia secara tidak sadar mencoba menyelamatkan citranya.
Saat dia hendak mengatakan sesuatu, dia tiba-tiba mendengar suara seorang wanita di sampingnya. "Nona, apakah kamu disini sama pacarmu? Kenapa kamu tidak memintanya untuk mencoba krim wajah yang kamu lihat tadi?"
Dia mengangkat kepalanya. Ini mengerikan! Bukankah ini counter produk perawatan kulit yang baru saja dia kunjungi? Pramuniaga counter ini bahkan masih bisa mengenali wajahnya! Jelas, pramuniaga konter sudah membuat kesalahan dan berasumsi kalau dia dan Meng Gu adalah pasangan yang sedang berbelanja.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Ambiguous Relationship (Translated by RahayuYogantari)
RomanceNovel ini bukan karya saya. THIS STORY AND NOVEL Isn't Mine I DO NOT CLAIM ANY RIGHTS SELURUH KREDIT CERITA NOVEL INI MUTLAK MILIK AUTHOR (PENGARANG/PENULIS) SAYA HANYA MENERJEMAHKAN KEMBALI DARI BAHASA INGGRIS KE BAHASA INDONESIA JUDUL : Ambiguous...