Chapter 25 — Mental Patient
————————————————————Chen Ruo Yu tertegun.
Kenapa kata-katanya terdengar seperti dia adalah pasien sakit jiwa yang telah melarikan diri? (Sumpahlah 🤣🤣🤣)
Dia tertegun konyol di kursinya. Bahkan dalam imajinasinya yang paling liar, dia tidak pernah membayangkan Meng Gu akan menghasilkan skenario seperti itu.
Dia sangat berbakat.
Chen Ruo Yu merasa menyesal dan dia merenungkan dirinya sendiri. Dia benar-benar salah menilai, dia seharusnya tidak salah dengan penilaiannya tentang Dr. Meng Gu. Hati nurani apa? Rasa belas kasih apa? Semua sifat ini tidak mungkin ada dalam diri Meng Gu.
Tang JinCai tampak terkejut dan ekspresi Ibu Tang bahkan lebih mengejutkan lagi.
"Xiao Yu, penyakit apa yang kamu miliki?"
Chen Ruo Yu memandang satu orang, lalu melihat orang yang lainnya, dia membuka mulutnya tetapi tidak bisa berkata apa-apa. Meng Gu berdiri dengan tenang dan menjawab, "Dia menderita hemofobia dan perlu pergi ke konsultasi dengan psikiatri. Maaf, sangat sulit untuk membuat janji dengan Dokter Liu dan bahkan harus mengantri terlebih dahulu, dia sudah sangat terlambat untuk konsultasinya dan aku harus segera membawanya ke rumah sakit."
Ekspresi Ibu Tang sangat jelek. Chen Ruo Yu tahu kalau wanita tua itu mungkin tidak tahu apa itu hemofobia tapi dia pasti tahu apa arti psikiatri. Chen Ruo Yu samar-samar bisa menebak isi pikiran ibu Tang.
(hemofobia takut dengan darah)Selain itu, dia baru saja bolak balik kamar kecil beberapa kali, kemudian dia juga menjawab dengan tergagap dan terlihat gugup. Pada akhirnya, dia juga mengatakan kalau dia tiba-tiba teringat ada sesuatu yang harus dilakukan. Ya, saat dia mengatakan ini, Ibu Tang pasti akan berpikir kalau dia akan pergi ke rumah sakit untuk konsultasinya.
Singkatnya, dengan kejadian semua ini kalau semuanya digabungkan, itu sudah cukup untuk memberikan imajinasi liar kepada siapa pun yang ada disana.
Benar saja, Ibu Tang berkata dengan nada dingin. "Nona Chen, ingatanmu pasti sangat buruk sehingga kamu bisa melupakan janji bertemu dengan doktermu. Kami tidak akan menghalangimu. Ah Cai, ayo pergi."
Jika mereka pergi satu menit sebelum masalah ini terjadi, Chen Ruo Yu akan bertepuk tangan dengan gembira. Tapi sekarang ketika dia melihat Ibu Tang membawa Tang Jin Cai pergi, dia sebenarnya ingin menarik mereka kembali dan menjelaskan segalanya dengan serius kepada ibu dan anak itu kalau hemofobia bukanlah penyakit mental. Dan juga untuk psikiatri bukan hanya tempat berobat untuk pasien sakit jiwa.
Tapi dia tidak bisa mengatakan apa-apa saat dia melihat punggung ibu dan anak yang menghilang dari pandangannya.
"Selesai. Kamu harus berterima kasih padaku." Meng Gu benar-benar berani mengklaim pujian atas perbuatannya.
Chen Ruo Yu menampar lengan Meng Gu dengan keras. "Bukankah kita sudah sebelumnya kalau kita harus memainkan sandiwara kalau seseorang akan mati dan kita harus segera pergi untuk melihatnya untuk terakhir kalinya sebelum dia mati? Kenapa skenarionya berubah menjadi seperti ini?"
Meng Gu mengerutkan kening dan mengusap lengannya. Dia duduk di hadapan Chen Ruo Yu dan berkata. "Berpura-pura untuk mengatakan dan menyumpahi seseorang akan mati itu terlalu kejam."
"Apakah kutukanku lebih jahat dari kutukan yang kamu berikan?" Chen Ruo Yu benar-benar ingin memberinya beberapa pukulan dan kemudian menggigitnya beberapa kali lagi! "Kamu sudah menghancurkan reputasi dan citraku. Kamu benar-benar raja racun."
"Aku hanya menambahkan beberapa tambahan yang artistik pada fakta-fakta dasar kecuali tentang janji palsu untuk menemui Dr. Liu, yang lainnya adalah kebenaran. Kamu memang menderita hemofobia dan kamu harus benar-benar harus pergi dan menemui dokter, kamu harus belajar untuk rileks dan meredakan stres mental yang tidak normal itu. Aku bahkan belum menyebutkan fobia-mu terhadap para tetua kepada wanita tua itu. Selama percakapan dengannya, kamu mengalami gejala seperti jantung berdebar-debar, sakit perut, keringat dingin, tangan dan kaki dingin termasuk mati rasa di wajah. Lihat, semua ini fakta, kan?Kesimpulannya, jika kamu benar-benar ingin bertemu Dr. Liu, aku bisa membantumu untuk mendaftar dan melompati antrian."
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Ambiguous Relationship (Translated by RahayuYogantari)
RomanceNovel ini bukan karya saya. THIS STORY AND NOVEL Isn't Mine I DO NOT CLAIM ANY RIGHTS SELURUH KREDIT CERITA NOVEL INI MUTLAK MILIK AUTHOR (PENGARANG/PENULIS) SAYA HANYA MENERJEMAHKAN KEMBALI DARI BAHASA INGGRIS KE BAHASA INDONESIA JUDUL : Ambiguous...