Chapter 62

12 1 1
                                    

Chapter 62 — Meng Gu's POV (3)
————————————————————

Meng Gu merasa kalau karakter pria dan wanita sangatlah berbeda.

Seperti dirinya dan Chen Ruo Yu, wanita ini menjadi gila di tengah malam dan mengganggunya. Meng Gu tidak mau lagi membuang-buang waktunya untuk memikirkannya. Bagaimanapun, menjadi seorang dokter adalah pekerjaan yang sangat sibuk, dia bukanlah orang yang punya banyak waktu luang. Dia memiliki banyak hal yang harus dilakukan, jadi dia tidak mau membuang waktunya untuk memikirkan wanita itu.

Tentu saja, tidak membuang waktunya untuk bertengkar dengannya berbeda dengan dia (CRY) mendatanginya dan mencari masalah dengannya. Ini adalah dua hal yang berbeda. Karena saat itu Chen Ruo Yu benar-benar dikirim ke depan pintunya agar dia bisa menangkapnya.

Klien Chen Ruo Yu mengalami kecelakaan dan kebetulan diraqat dirumah sakitnya, jadi Chen Ruo Yu mengunjungi kliennya, saat dia sedang berada di pantry Meng Gu mendatanginya.

Chen Ruo Yu membuktikan kalau dirinya (CRY) sangat berbeda dari wanita lain. Dia tidak hanya mengejar pria dengan caranya yang "aneh", tapi dia juga menggunakan cara yang aneh saat memprovokasi Meng Gu, menggunakan cara yang aneh saat beradu argumen dengannya."

Chen Ruo Yu berkata padanya: "Dr. Meng berkata kalau tubuh pria tidak bisa diejek begitu saja, kan? Itu sangat tidak adil. Apa hebatnya menjadi pria? Kamu pikir hanya pria yang mempunyai martabat? Sedangkan wanita tidah mempunyai martabat? Dr. Meng  sangat menyanjung dan sangat menghargai dirinya sendiri, Dr Meng juga merendahkan martabat orang lain. Jangan lakukan oranglain seperti itu kalau kamu juga tidak suka diperlakukan seperti itu. Apakah Dr. Meng belum pernah mendengar tentang ini sebelumnya? Kamu harus memahami ini. Aku memang melakukan kesalahan dan sudah meminta maaf dengan keberanian kepadamu. Apakah Dr. Meng berani melakukannya? Kenapa martabat laki-laki lebih penting dari pada martabat perempuan? Biar kuberitahu sesuatu ... martabat perempuan sama seperti p*nis laki-laki ... Saat layu hanya bisa membawa perasaan malu dan dan saat keras bisa membawa kebanggaan."

Meng Gu menatap kosong sebentar, jelas, hanya dia yang melakukan kesalahan, oke?  Kenapa dia masih marah? Tunggu sebentar, apa yang baru saja dia katakan?

P*nis?

Meng Gu akhirnya bereaksi dan tertawa, dia benar-benar tidak bisa menahan tawa

Wanita jenis apa yang mengatakan hal seperti itu dengan lantang?

Sangat mesum, tidak sopan, tapi sangat lucu ... disisi lain perkataannya juga sangat cerdas dan masuk akal.

Meng Gu terus menertawakannt, dan dia melihat Chen Ruo Yu tersipu. Wajahnya sangat canggung, ada jejak penyesalan, kegelisahan dan rasa malu.

Chen Ruo Yu, ah Chen Ruo Yu, kenapa kamu selalu melakukan sesuatu yang memalukan kemanapun kamu pergi.

Kenapa wanita ini memfitnahnya di depan orang lain? Apakah karena Meng Gu menolaknya, jadi dia balas dendam? Tapi Chen Ruo Yu tidak terlihat seperti orang yang memiliki dendam.

Meng Gu tahu kalau dia tidak pandai menilai irang, tapi Chen Ruo Yu ini benar-benar tidak bisa dimengerti.

Itu membuatnya penasaran lagi dengan Chen Ruo Yu.

Benar-benar sangat aneh. Dia dan Chen Ruo Yu seharusnya tidak akan ada banyak interaksi diantara mereka, tapi kenapa mereka selalu saja bertemu dengan berbagai situasi yang aneh?

Saat itu dia dirawat di rumah sakit dan dia menjadi pasiennya.

Alasan dia dirawat di rumah sakit karena kepribadiannya yang gagah berani, yang menyebabkan dia terluka karena dipukuli. Alasan kenapa dia dipukuli bahkan diluar imajinasinya. Dia dipukul oleh pelaku dalam kasus klaim asuransi untuk kliennya. Untuk membantu kliennya mendapatkan konpensasi, dia menemui pelaku itu untuk mendapatkan bukti kejahatan mereka.  Insiden ini sampai melibatkan polisi, perusahaan asuransi, dan klien yang ingin dia bantu. Kejadian ini menjadi gosip panas sehingga semua dokter dan perawat tahu tentang masalah itu.

[END] Ambiguous Relationship (Translated by RahayuYogantari)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang