Chapter 29 — Payback
————————————————————Chen Ruo Yu menundukkan kepalanya, mengemasi barang-barangnya dan berpura-pura tidak mendengarnya.
Orang ini benar-benar dipenuhi kebencian, kenapa dia tidak bertanya sampai kedua tetua pergi? Kalau sudah seperti ini, bagaimana caranya dia bisa menghindar? Dia benar-benar tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Dia dengan cepat mengemas semua barangnya, mengikat kantong plastik berisi tulang dan bergegas ke tempat sampah untuk membuangnya. Dia berbalik dan berjalan kembali ke bangku tepat saat itu dia mendengar Wakil ketua berbisik kepada istrinya. "Bukankah aku sudah memberitahumu untuk menunggu sebentar?Kenapa kamu makan sembarangan?"
Ibu Meng menjawab. "Aku bukan anjing."
Chen Ruo Yu juga berkata. "Makanannya terbuat dari bahan segar dan bersih."
Satu tua dan satu muda, keduanya Dr. Meng itu menatapnya. Chen Ruo Yu menyentuh hidungnya dan menundukkan kepalanya untuk mengambil tasnya. Yah, yang dia maksud adalah makanan yang dia masak menggunakan bahan-bahan segar dan rasanya juga enak. Cara Dr. Meng tua merespon makanan yang dia buat penuh dengan penghinaan.
Ibu Meng tersenyum tetapi ekspresi Ayah Meng tidak terlihat bagus. Chen Ruo Yu merasa teraniaya, itu bukan salahnya, bukan dia yang menawarkan makanan kepada Ibu Meng. Hadiah dipersiapkan untuk Meng Gu sekarang sudah dimakan dan bahkan
sekarang dia juga menjadi korban.Untunglah, saat ini, hati nurani Meng Gu cepat tanggap. "Ayah, Ibu, cepatlah lanjutkan acara makan malammu. Aku masih ada sedikit urusan dengan Chen Ruo Yu."
Chen Ruo Yu merasa senang dan menganggukkan kepalanya. Kedua orang tua itu pun tak banyak bicara dan akhirnya pergi bergandengan tangan.
Dia melihat ke arah kedua orang tua itu dan merasa sedikit iri. Saat dia tua, jika bisa memegang tangan suaminya seperti mereka, itu akan sempurna.
"Dr. Meng, orang tuamu penuh kasih sayang."
"Yah, mereka masih mesra." Meng Gu berbalik dan Chen Ruo Yu dengan cepat mengikutinya dari belakang.
"Bagaimana cerita saat mereka bertemu?"
"Kencan buta."
"Oh." Jadi tidak ada perbedaan antara kaya dan miskin, terlepas dari dulu atau sekarang, kencan buta memang merupakan cara yang populer di alam semesta. Chen Ruo Yu menyemangati dirinya sendiri. Orang yang pergi kencan buta juga bisa menemukan pasangan yang penuh kasih seumur hidup. Mungkin dia juga bisa mendapatkan keberuntungan seperti ini tapi sepertinya dia tidak merasa nyaman untuk kencan buta.
"Apakah kamu sudah menjelaskan dengan jelas kepada Tuan Tang?" Meng Gu tiba-tiba bertanya.
"Apa? Oh, aku sudah memberitahunya. Kubilang aku akan menelepon segera setelah mendapat rujukan itu."
Meng Gu menghentikan langkahnya. "Maksudku, apakah kamu sudah menjelaskan kepadanya dengan jelas ...... kalau kamu hanya membantunya sekali ini saja dan kamu tidak bisa membantunya lain kali."
Dia dengan cepat menganggukkan kepalanya dan berkata. "Aku memberitahunya dan dia berkata dia ingin berterima kasih dan mengundangmu untuk makan malam."
"Kecuali makan, apakah tidak ada yang lain?" Meng Gu berkata dengan putus asa.
Chen Ruo Yu menatap kotak bekal di tangannya dan dia merasa kalau kotak bekalnya adalah sesuatu yang baru. Meskipun mereka tidak makan bersama, tapi Chen Ruo Yu merasa kalau sudah membalas budinya, dan disaat yang sama, ini juga bisa seperti dia mengungkapkan permintaan maafnya dan mencapai niatnya untuk mempermainkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Ambiguous Relationship (Translated by RahayuYogantari)
RomanceNovel ini bukan karya saya. THIS STORY AND NOVEL Isn't Mine I DO NOT CLAIM ANY RIGHTS SELURUH KREDIT CERITA NOVEL INI MUTLAK MILIK AUTHOR (PENGARANG/PENULIS) SAYA HANYA MENERJEMAHKAN KEMBALI DARI BAHASA INGGRIS KE BAHASA INDONESIA JUDUL : Ambiguous...