Chapter 38

9 2 0
                                    

Chapter 38 — Homecoming
————————————————————

Saat Chen Ruo Yu sampai di kota C, hari sudah lewat tengah malam. Dia takut mengganggu waktu istirahat orang tuanya, jadi dia mengeluarkan kuncinya dan dengan lembut membuka pintu. Dia tidak berharap untuk mendengar suara beberapa orang segera setelah dia membuka pintu rumahnya.

"Sekian untuk hari ini."

"Lihatlah betapa bahagianya dirimu, itu semua karena kemenanganmu."

"Itu karena keberuntunganku."

"Apakah kita akan bermain lagi besok?"

"Tidak, besok putriku akan kembali. Nanti aku akan meneleponmu kalau ingin bermain lagi." Pada kalimat terakhir, Chen Ruo Yu dengan jelas mendengar suara ibunya. Dia berbelok ke ruang tamu dan melihat mahjong tertata di meja dan beberapa teman yang bermain dengan ibunya mengucapkan selamat tinggal.

Chen Ruo Yu sedikit tercengang, dia sangat marah sampai ingin berteriak

"Oh, bukankah ini Xiao Yu? Ibumu bilang kau akan pulang besok, kenapa kau pulang selarut ini."

Ibu Chen melihat putrinya dan terkejut. Ketika Ayah Chen mendengar keributan dari kamarnya, dia bergegas keluar dan melihat Chen Ruo Yu sudah sampai dirumah. Dia terkejut dan bahagia, dan buru-buru menuntunnya untuk duduk dan istirahat.

Ibu Chen melihat wajah putrinya tidak begitu baik, dan tahu apa penyebabnya, jadi dia menyuruh teman-temannya keluar. Chen Ruo Yu memandang dengan dingin, mengatupkan giginya dan tidak bisa mengatakan apa-apa.

Ayah Chen juga merasa bersalah. dia menuangkan segelas air untuk putrinya dan bertanya, "Bukankah kamu mengatakan kalau kamu akan kembali besok pagi?"

Ibu Chen kembali setelah menutup pintu dan mulai membersihkan meja mahjong, mengabaikan putrinya.

Chen Ruo Yu semakin kesal dan dengan keras berkata, "Bukankah Ayah mengatakan kalau jantung ibu bermasalah? Aku takut situasinya serius dan aku bergegas pulang malam ini. Ketika aku sampai aku tidak berpikir kalau ibu bisa bermain mahjong dengan keadaan penyakit jantungnya."

Ibu Chen menjatuhkan ubin yang dipegangnya dan dengan keras memarahi Chen Ruo Yu, "Apakah kamu merasa begitu hebat karena kamu buru-buru pulang malam ini? Ibu tua ini membesarkanmu sampai kamu sebesar ini, apakah kamu harus merasa sangat kesal karena harus naik bus malam?"

"Meski begitu, kalian jangan berbohong!" Chen Ruo Yu berdiri, "Apa kalian tahu betapa khawatirnya aku?!"

"Kamu juga tahu kalau berbohong itu tidak baik. Kamu juga tahu kalau itu menyebabkan khawatir." Suara ibu Chen sangat keras, dan dia menunjuk ke arahnya. "Kamu harusnya berpikir tentang semua perbuatanmu! Manajer perusahaan saham? Promosi tahunan? Kamu masih berani bicara! Saat kami menemukan kebenarannya dan mencarimu, nomor ponselmu tidak aktif, kami juga tidak tahu alamat tempat tinggalmu, kami tidak bisa menemukanmu. Kamu adalah seorang gadis yang tinggal sendirian luar kota tanpa ada orang lain disekitarmu. Ayahmu dan aku tidak bisa tidur selama beberapa malam, bukankah kamu juga membuat kami khawatir? Apakah ibumu ini memarahimu saat itu? Ibu tua ini menahan diri bahkan kami belum memberikan pelajaran kepadamu. Kamu sangat luar biasa bahkan saat kamu kembali kamu sudah berteriak marah-marah kemapda kami. Khawatir? Kamu tidak tahu apa-apa tentang perasaan khawatir!"

Mata Chen Ruo Yu mulai terasa panas, dan hidungnya sakit, dia membuka matanya lebar-lebar mencoba untuk menahan keinginan untuk menangis, dia merasa malu dan sedih.

Ayah Chen membujuknya, "Oh, sudah larut sekarang, jangan bertengkar lagi. Putri kita baru saja tiba, dia lelah, biarkan dia istirahat dulu. Kita bisa bicarakan tentang ini besok pagi." Saat ayah Chen berbicara, dia bertindak dengan cepat dan membawa putrinya ke kamarnya.

[END] Ambiguous Relationship (Translated by RahayuYogantari)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang