Chapter 80

8 2 0
                                    

Chapter 80 — Meeting Meng Father
————————————————————

Tidak peduli alasan apa yang Chen Ruo Yu pikirkan, dia akhirnya masih diseret ke ruang yang dipesan.

Ketika pintu dibuka, sekilas Chen Ruo Yu melihat Ibu Meng yang sedikit tersenyum duduk di meja sedang mengobrol dan di sampingnya adalah Ayah Meng dengan wajah seriusnya.

Tiba-tiba, Chen Ruo Yu merasa tidak bisa berjalan. Semakin dia berjalan, dia menjadi semakin canggung.

Meng Gu menepuk-nepuk kepalanya, meremas tangannya dan setengah membimbingnya dan setengahnya lagi menyeretnya ke meja.

"Ayah ...... Ibu ......" Meng Gu menyapa mereka dengan santai.

"Ah.....Bibi, Paman....." Chen Ruo Yu mengikuti Meng Gu dan menyapa mereka. Setelah menyapa kedua orang itu, dia menangis dengan kesedihan di dalam hatinya. Dia sudah tamat! Dia tergagap!

Kesan pertamanya pasti sangat buruk, dia benar-benar ingin mengulanginya lagi.

"Kamu disini. Ayo duduk."  Ibu Meng tersenyum dan berdiri menuangkan teh untuk mereka. "Minumlah teh hangat ini."

Chen Ruo Yu diliputi rasa takut dan tidak berani minum. Dia meletakkan teh nya di atas meja dan dia takut kalau dia akan mempermalukan dirinya sendiri.

"Kenapa kamu sangat terlambat?" Saat Ayah Meng membuka mulutnya, dia mengomel. "Ibumu sudah lapar."

"Tidak apa-apa, ibu sudah makan sesuatu. Kamu mau makan apa ? Cepat dan pesan. "

"Ada antrian panjang di tol dan jalanan macet saat kami memasuki kota." Meng Gu menjelaskan dengan santai dan mengambil menu.

Chen Ruo Yu ingin pindah ke sisinya dan melihat menu bersamanya, berpura-pura sedang sibuk tapi dia merasa kalau itu tidak sopan. Tapi duduk seperti ini, tanpa melakukan apa-apa, mata besar menatap mata kecil, ini bahkan lebih memalukan.

Kali ini, Ibu Meng mengeluarkan amplop merah dari tasnya dan memberikannya kepada Chen Ruo Yu. "Xiao Yu, Selamat Tahun Baru. Kami tidak punya apa-apa untuk diberikan kecuali amplop merah ini untuk mengucapkan semoga sukses."

Chen Ruo Yu sedikit takut dan dengan cepat melirik Meng Gu. Dalam hatinya, dia berteriak 'Dr. Meng, Dr. Meng ...... .Orang tuamu tidak memberiku cek, tapi mereka memberiku amplop merah. Bolehkah aku mengambilnya?'

Meng Gu mendongak dari menu dan berkata. "Cepat, ucapkan terima kasih kepada Ibu."

"Terima kasih Ibu." Setelah menerima instruksinya, Chen Ruo Yu dengan cepat menanggapi. Dia mengambil amplop merah dan kemudian menyadari ada yang tidak beres dan segera mencoba memperbaikinya. "Tidak, maksudku, terima kasih, Bibi."

Meng Gu memberinya tatapan jijik dan Chen Ruo Yu pura-pura tidak melihatnya.

Ibu Meng tersenyum dan sepertinya Chen Ruo Yu telah melakukan sesuatu yang membuatnya bahagia. Dia bertanya tentang situasi di Kota C dan juga bertanya tentang situasi keluarga Chen Ruo Yu. Setiap kali Ibu Meng mengatakan sesuatu, dia akan mengangguk dan ketika Ibu Meng menanyakan sesuatu, dia akan menjawab dengan cepat. Sikap patuhnya ini membuat Meng Gu membelai kepalanya.

Chen Ruo Yu menoleh untuk melihatnya dan berkata dalam hati 'Aku sangat gugup. Apa yang harus aku lakukan?'

Meng Gu sepertinya bisa mendengar keluhannya dan berkata. "Makan makananmu."

Oh ya. Makan adalah cara untuk menyibukkan diri, seharusnya perasaan gugupnya akan berkurang.

Mereka semua mengobrol sambil makan dan Chen Ruo Yu makan sambil menjawab pertanyaan mereka. Tanpa sadar, dia sudah memakan dua mangkuk nasi. Ketika dia merasa kalau dia sudah tidak bisa makan lagi, tiba-tiba dia menyadari dirinya sudah makan terlalu banyak. Tidak hanya makan terlalu banyak, tapi dia juga makan terlalu cepat. Ketika yang lain hanya makan setengah mangkuk nasi, dia sudah menghabiskan dua mangkuk.

[END] Ambiguous Relationship (Translated by RahayuYogantari)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang