Chapter 39

10 1 0
                                    

Chapter 39 — Mothers-in-Love
————————————————————

Keesokan harinya, Chen Ruo Yu dibawa pergi kencan buta.

Hari ini, Chen Ruo Yu dan ibu Chen sama-sama menahan amarah mereka. Meskipun mereka tidak mengatakan apapun, Chen Ruo Yu berinisiatif untuk melakukan semua pekerjaan rumah. Ibu Chen juga diam-diam membeli makanan favorit Chen Ruo Yu. Selama di meja makan, keduanya juga mengambil makanan satu sama lain.
(Meskipun krtunya nyebelin tapi kalo dari tingkah lakunya juga tetep nyayangin anaknya)

***(Mengambil makanan disini maksudnya mengambil makanan dari hidangan utama dan memasukkannya ke mangkuk atau piring seseorang. Perlakuan seperti ini bisa terjadi saat teman atau anggota keluarga menunjukkan perhatian atau cintanya kepada orang tersebut.)***

Ibu Chen melihat kalau sikap Chen Ruo Yu sangat kooperatif dan tidak memarahinya lagi, ibunya memberi tahu Chen Ruo Yu kalau nanti ada makan malam yang harus dihadiri dan ibumya ingin Chen Ruo Yu ikut sehingga pemuda dari pihak lain bisa melihat apakah  Chen Ruo Yu sesuai dengan tipenya.

Ayah Chen menatap ibu Chen sekilas dengan penuh arti, ekspresinya mengatakan kalau ayahnya tidak setuju dengan perkataan yang dikatakan ibunya. Harusnya ibunya berkata apakah putrinya menyukai pria itu, kenapa mereka begitu pasif dan membiarkan keluarga mereka diremehkan.

Chen Ruo Yu menghela nafas, cara ibunya selalu seperti ini, kenapa ayahnya masih terganggu dengan itu?

Singkatnya, malam itu, ibu Chen mengajak putrinya.

Ketika mereka sampai di restoran, dia bertemu dengan seorang wanita yang tampak seumuran ibunya, ibu Chen menggandeng Chen Ruo Yu dan berkata, "Panggil bibi."

"Bibi, halo." Chen Ruo Yu menyapa dengan sopan.

Wanita itu tersenyum dan melihat Chen Ruo Yu ke atas dan ke bawah, menilai dan memujinya, "Xiao Yu sangat cantik, dengan mata yang cerah dan jernih, dan sangat sopan, ibumu sangat beruntung bisa memiliki putri sepertimu."

"Oh, dia (CRY) yang beruntung karena dia berhasil mengambil semua hal yang baik dariku dan ayahnya." Ibu Chen jelas sangat senang dan antusias mengatakan ini.

Chen Ruo Yu tersenyum di samping, berpikir bahwa ada yang salah dari perkataan ibunya, apa yang baru saja ibunya bicarakan?

Ketiga orang itu duduk. Fobia tetua Chen Ruo Yu mulai menyerang dan gerakannya agak kaku.

Saat wanita itu memesan makanan, dia berkata, "Anakku sibuk, dia baru saja kembali sore ini. Dia bahkan belum sempat bernapas sebelum beberapa teman meneleponnya dan dia harus pergi untuk urusan bisnis. Dia ingin membuka sekolah mengemudi di sini. Dia ada sesuatu yang harus dilakukan, jadi dia akan datang sedikit terlambat, aku harap kalian tidak keberatan."

"Tidak masalah, tidak masalah."  ikap ibu Chen sangat baik dan kedua orang itu mengobrol seperti kedua orang ini sudah menjadi satu keluarga.

Chen Ruo Yu bahkan tidak bisa berkata apa-apa, dan hanya mendengarkan kedua orang tua itu berbicara tentang kondisi cuaca akhir-akhir ini, harga sayuran di pasaran, toko yang menjual pakaian murah, produk perawatan kulit yang murah dan berkualitas, juga berbagai jenis produk perawatan kesehatan ...

Chen Ruo Yu dengan tenang menuangkan teh untuk mereka berdua, dengan tenang melambai kepada pelayan untuk meminta air, makanan segera datang dan dia membantu untuk mengatur hidangan di meja, dia hanya diam mendengarkan kedua ibu itu mengobrol.

Dia merenungkan situasinya, lebih baik lagi pria itu tidak datang karena terlalu sibuk, dan para ibu ini bisa terus mengobrol dan bergosip sampai mereka lelah, dan mereka bisa pulang sehingga dia merasa dibebaskan.

[END] Ambiguous Relationship (Translated by RahayuYogantari)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang