Chapter 16

11 1 0
                                    

Chapter 16 — Blood Phobia
————————————————————

Chen Ruo Yu dirawat di rumah sakit lagi.

Sejak dia bertemu dengan Dr. Meng Gu, sepertinya ini sudah menjadi hal yang biasa untuk dirawat di rumah sakit. Chen Ruo Yu menghela nafas dan memikirkan masa lalu, dulu dia sangat sehat, dia bahkan tidak menderita pilek.

Kali ini, fobia darah Chen Ruo Yu sangat buruk hingga membuatnya pingsan. Dia merasa malu saat dia terbangun sudah ada di rumah sakit. Faktanya, dia menderita fobia darah ini sejak dia masih muda ketika dia melihat ayam dan bebek yang disembelih, dia akan merasa pusing dan mual, biasanya setelah istirahat sebentar, dia akan merasa lebih baik. Ketika perawat mengambil darahnya atau ketika dia berdarah karena terluka, dia hanya akan memalingkan kepalanya tanpa melihatnya. Dia hanya akan merasa sedikit pusing dan tidak ada sesuatu yang serius.

Tapi kali ini, dia tidak tahu kenapa ..... mungkin karena dia belum pernah melihat kecelakaan mobil dengan luka separah itu sebelumnya atau mungkin karena stress. Singkatnya, saat dia menekan luka korban dan menyaksikan Dr. Meng memberikan perawatan di depannya, dia langsung pingsan.

Inilah yang dia dengar dari pejalan kaki itu padanya. Saat dia sadar, pejalan kaki itu tetap berada di sisinya dan memberi tahu dia kalau ambulans akan datang. Dia membantunya dan juga mengikutinya ke rumah sakit. Saat polisi datang, dia pun sudah memberikan keterangan kepada polisi.

"Polisi?" Chen Ruo Yu sedikit terkejut. Efisiensi kinerja polisi sangat tinggi.

"Aku menelepon polisi." Dr Meng Gu yang mengenakan jas putih berjalan masuk.

Chen Ruo Yu berkedip dan teringat apa yang dikatakan pejalan kaki yang baik hati itu tentang kejadian ketika dia pingsan. Lupakan, dia mendesah dalam hatinya.  Bagaimanapun, dia tidak pernah memiliki kesan yang baik kepada Dr. Meng dan dia tidak bermaksud untuk memperbaiki kesannya.

"Mereka mengemudi dalam keadaan mabuk dan itu merupakan tindak pidana. Untungnya, mereka tidak melukai siapa pun, kalau tidak aku akan ..."

"Dr Meng!" Dia tiba-tiba memotongnya. Mulut pria ini sangat beracun dan dia tidak pernah berusaha untuk mengendalikan kata-katanya yang beracun saat ada orang lain di sekitar. Bagaimana jika dia mengucapkan kata-kata yang mengejutkan dan membuat orang sekitar takut dan merusak reputasinya sebagai seorang dokter?

Meng Gu berhenti berbicara dan menatapnya.

Dia segera tersenyum dan berkata, "Aku lupa mengucapkan terima kasih." Dia menoleh menghindari tatapan mata dokter Mongolia itu, dia menghadap ke pejalan kaki itu dan berkata, "Terima kasih telah menyelamatkanku. Terima kasih banyak."

Pria itu merasa malu dan berulang kali melambaikan tangannya. "Tidak apa-apa. Tidak masalah. Aku hanya sekedar lewat. Apakah kamu mau minum air? Dokter mengatakan kalau kamu harus minum air hangat dan istirahat lebih banyak. Jika kamu masih merasa tidak nyaman, kamu harus memanggil mereka."

"Terima kasih, tidak apa-apa. Aku baik-baik saja." Pria ini sangat ramah sehingga Chen Ruo Yu tidak bisa menahan senyum.

"Lalu ...." Tuan Pejalan Kaki hendak melanjutkan berbicara tetapi dia mendengar Meng Gu batuk dua kali di samping.

Chen Ruo Yu dan Tuan Pejalan Kaki sama-sama memandang Meng Gu yang mengangkat alis dan berkata, "Aku ingin mengingatkanmu kalau aku adalah seorang dokter. Jadi sebagai seorang dokter akan lebih tepat bagiku untuk memberikan nasihat kepadanya. Pria ini sudah melalui banyak masalah, terima kasih atas bantuanmu. Sekarang sudah sangat larut dan kamu harus segera pulang. Serahkan ini padaku."
(Bilang ajaaaa cemburuuuuuu)

Pria itu berpikir sejenak dan menyadari sepertinya dia menjadi roda ketiga yang menghalangi jalan karakter utama. Dia merasa sedikit malu dan setelah mengucapkan selamat tinggal kepada Chen Ruo Yu dan Meng Gu, dia pergi.

[END] Ambiguous Relationship (Translated by RahayuYogantari)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang