Chapter 23 — Looking For Help
————————————————————Chen Ruo Yu sudah pernah mendengar tentang keluarga Meng Gu saat pertemuan terakhir kali dari Ding Xiao Yun. Saat itu, dia mendengar kalau ayahnya adalah Wakil Ketua rumah sakit.
Tadi dia tidak terganggu tapi sekarang dia berdiri dan mencoba menelan rotinya. Dia diam-diam mengintip pria tua itu untuk memperhatikannya dengan jelas. Ayah Meng penampilannya sangat bermartabat sebagai Wakil Dekan dengan alis yang tebal, bibir tipis, dan dagu persegi.
Dia menatapnya sejenak dan hanya menganggukkan sedikit kepalanya. Ayah Meng tidak menunjukkan banyak reaksi. Tai, Chen Ruo Yu merasa panik karena dia selalu memiliki ketakutan untuk menghadapi orang tua. Setelah dia mencoba menelan rotinya, dia dengan cepat menyapanya. "Paman..."
Salah! Dia tidak seakrab itu dengannya. Memanggilnya dengan sebutan paman agak terlalu tidak formal. Apakah dia harus menyapanya dengan memanggilnya Wakil Dekan saja? Bagaimana kalau dia salah mengingat?
Lidah Chen Ruo Yu kaku lagi. Dia menarik napas dalam-dalam dan akhirnya berkata, "Halo, Dr. Meng."
Iya. Terlepas dari gelar apapun yang dia miliki, menyapanya dengan panggilan sebagai seorang dokter pasti sudah sangat sesuai.
Kedua dokter itu, yang satu sudah tua dan satu masih muda, keduanya tidak menunjukkan banyak reaksi. Setelah dia menyapanya, kedua pria itu berpaling dan berbicara satu sama lain lagi. Kemudian, setelah mereka berbicara beberapa patah kata, Dr. Meng yang tua pergi dan Dr. Meng muda berjalan kembali ke arahnya.
Chen Ruo Yu dengan keras menepuk dadanya dan meminum beberapa teguk air. Akhirnya, dia bisa menelan rotinya dan nafasnya normal kembali.
"Itu ..... itu ayahmu?"
"Iya."
"Dekan rumah sakit?"
"Wakil."
Chen Ruo Yu menarik napas dalam-dalam dan masih belum bisa melupakan keterkejutannya. "Kamu tidak perlu memperkenalkan orang-orang berstatus tinggi seperti ayahmu kepadaku."
"Apakah menurutmu aku ingin mengenalkanmu padanya? Dia bertanya padaku siapa dirimu. Jika aku mencoba menyembunyikannya, dia pasti akan menganggapmu benar-benar seseorang yang penting bagiku. Jadi lebih baik mengatakan ini dengan jelas, bukankah begitu?"
"Oh." Siapa dirinya? Dia benar-benar seseorang yang tidak penting. Dia benar. Jelas lebih baik untuk memperjelas semuanya.
"Kenapa kamu panik?" Dia bertanya.
"Tidak .. Tidak .." Dia melambaikan tangannya. "Aku fobia terhadap para tetua. Aku selalu takut bertemu dengan para tetua."
"Fobia tetua?" Meng Gu tertawa. "Masalahmu sungguh luar biasa."
Chen Ruo Yu cemberut, akhirnya tidak bisa menahan diri dan berkata. "Dr. Meng, kenapa kamu tidak bisa berbicara menggunakan kata-kata yang tepat?"
"Apa yang salah dengan kata-kataku?"
"Nada sarkastikmu membuatku tidak nyaman."
"Jangan terlalu berpikir berlebihan."
"Hanya saja nada bicaramu sangat buruk. Dr. Meng, ini adalah kelemahanmu. Bukan hanya kata-katamu tidak menyenangkan tapi emosimu juga buruk. Apakah kamu tidak berencana untuk berubah?"
"Untuk siapa aku harus berubah?"
Chen Ruo Yu terkejut. Apakah orang ini benar-benar idiot? Untuk siapa lagi dia harus berubah? Bukankah itu untuk kebaikannya sendiri? Perubahan itu akan meningkatkan hubungan interpersonalnya dan menempatkannya pada level yang lebih tinggi. Bukankah alasan ini cukup?
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Ambiguous Relationship (Translated by RahayuYogantari)
RomanceNovel ini bukan karya saya. THIS STORY AND NOVEL Isn't Mine I DO NOT CLAIM ANY RIGHTS SELURUH KREDIT CERITA NOVEL INI MUTLAK MILIK AUTHOR (PENGARANG/PENULIS) SAYA HANYA MENERJEMAHKAN KEMBALI DARI BAHASA INGGRIS KE BAHASA INDONESIA JUDUL : Ambiguous...