"Aku tidak ingin bertemu siapa pun."
Ji Ye terbaring lemah di ranjang rumah sakit. Matanya yang hitam legam seperti batu obsidian sama sekali tidak memiliki cahaya, tampak dingin dan penuh keputusasaan.
Robot medis yang merawatnya dengan patuh mengangguk dan meninggalkan sisi tempat tidur, namun dari matanya yang terbuat dari logam, terpancar perasaan iba.
Dia telah merawat banyak pasien, tetapi baru kali ini bertemu dengan seseorang yang begitu penuh kesedihan.
Setengah bagian tubuh Ji Ye hampir hancur akibat ledakan. Meski ada berbagai peralatan medis yang menjaga nyawanya, hidupnya tetap akan segera mencapai akhir.
Saat ini, Ji Ye menatap kosong ke luar jendela. Walau tubuhnya hancur begini, ketergantungannya pada obat masih ada, terus mencabik-cabik syarafnya tanpa henti.
Demi tidak ditinggalkan keluarga Ji, sekaligus untuk membuktikan diri, dia yang memiliki tubuh lemah tidak pernah beristirahat barang sehari pun. Latihan tanpa henti dan aktivitas fisik yang berlebihan telah membuat otot dan persendiannya berada di ambang batas, menyebabkan rasa sakit yang selalu menyertainya.
Awalnya dia masih mampu bertahan, tetapi lama-kelamaan rasa sakit itu membuatnya sulit tidur. Dia terpaksa mengandalkan obat penghilang rasa sakit yang akhirnya menyebabkan ketergantungan.
Namun, apa yang dia dapat dari semua pengorbanan itu?
Sepuluh tahun berlalu, bahkan manusia dan hewan peliharaan pun bisa menciptakan ikatan batin dan kasih dalam waktu yang begitu lama ini. Namun, dia tidak pernah berhasil menghangatkan hati keluarga Ji.
Tak lama setelah ibu angkatnya meninggal, keluarga Ji menemukan kembali putra kandung mereka yang sebenarnya- Ji Xu.
Sejak itu, ayah angkatnya yang biasanya dingin menjadi lebih ramah, kakak sulungnya yang keras melarangnya muncul di depan Ji Xu, bahkan kakak kedua yang dulunya paling dekat dengannya ingin mengusirnya dari rumah.
Barulah dia menyadari, keluarga ini bukanlah keras karena sulit didekati, melainkan karena orang yang ingin mereka dekati bukanlah dirinya.
Lamunannya pecah saat suara keributan mendekat.
Terlihat kakak sulungnya, Ji Sheng, menerobos masuk tanpa peduli dengan larangan robot medis, berteriak penuh amarah, "Ji Ye! Apa yang kau katakan pada jaksa? Kau tahu berapa usaha yang sudah dicurahkan oleh Xiao Xu untuk belajar kursus mecha, kenapa kau harus menghancurkannya?"
Namun, begitu dia melihat kondisi Ji Ye yang mengenaskan, kata-katanya langsung terhenti di tenggorokan.
"Bagaimana... Bagaimana bisa separah ini?"
Dia awalnya hanya mendengar bahwa Ji Ye terluka saat menahan serangan mendadak dari Zerg, tapi tak pernah mengira lukanya akan separah ini.
Mendengar keraguan Ji Sheng, Ji Ye menoleh, menatap kakaknya itu.
"Kak, kau bahkan tidak tahu tentang kondisiku, tapi begitu datang langsung memarahiku. Apa aku ini bukan adikmu juga?" Dia tertawa, tawa yang terdengar seperti suara dari tungku yang rusak. "Kondisiku sekarang ini, semua karena Ji Xu."
"Cukup!"
Ucapan Ji Ye membuat Ji Sheng merasa semakin kesal. Dia menatap bagian bawah tubuh Ji Ye yang kosong, bagian bawah tubuh Ji Ye hampir hancur sepenuhnya. Lalu menghela napas dan memijat pelipisnya. "Aku akui, Xiao-Xu memang sebelumnya hidup di luar dan mungkin ada sedikit ketidakpatuhan, tapi dia bukan orang jahat."
"Dia tadi sudah bilang, kau menganggapnya beban, jadi kau merampas mechanya dan melarangnya pergi ke medan perang. Bagaimana mungkin dia bisa mencelakaimu? Sebaliknya, kau-"
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] After Rebirth, I Became the Favorite of the Empire - Antarbintang
FantasiKetika Ji Ye sekarat dan hampir mati, ia menyadari bahwa semua usaha dan pengorbanannya selama ini tidaklah berarti bagi keluarganya. Keluarga ini selalu menganggapnya sebagai orang redahan yang berfungsi sebagai pengganti. Ia hanya diciptakan untuk...