Zhuo Ye terbangun di dalam kapsul medis yang kosong, hanya ada dirinya sendiri di sana.
Dalam kebingungannya, ia merasa seperti kembali ke kehidupan sebelumnya saat masih kecil. Setiap hari ia terbangun sendirian seperti ini, lalu dengan penuh harapan mempersiapkan diri untuk membangunkan kedua kakaknya.
Saat suasana hati Ji Sheng dan Ji Changxing sedang baik, mereka akan mengantarnya ke sekolah.
Di momen-momen itu, ia merasa bangga dan suka memamerkan kepada teman-temannya bahwa ia memiliki dua kakak yang begitu hebat.
Sayangnya, waktu itu ia belum menyadari bahwa keluarga Ji tidak pernah menerimanya. Bahkan saat mengantarnya ke sekolah, di dalam hati mereka tetap merendahkan darah rendah yang dimilikinya.
Zhuo Ye duduk sambil memeluk lututnya, menyingkirkan pikiran-pikiran menyedihkan itu dari benaknya.
Yang seharusnya ia khawatirkan sekarang adalah kondisi Zhuo Kang.
Biasanya, setiap kali ia bangun, Zhuo Kang akan ada di sisinya. Namun kali ini, dia tidak ada. Apa mungkin sesuatu telah terjadi padanya?
Mengingat mimpi yang ia alami, ia tak bisa lagi duduk diam. Ia turun dari kapsul medis tanpa alas kaki, berniat mencari Zhuo Kang.
Namun, hanya dengan gerakan sederhana turun dari kapsul dan berdiri di lantai, ia hampir kehilangan seluruh tenaganya. Ia terengah-engah, berpegangan pada tepi kapsul medis, tak menyangka bahwa kondisinya sekarang jauh lebih buruk dibandingkan ketika ia berlatih bersama Zhuo Kang!
Dalam keadaan seperti ini, bagaimana ia bisa melindungi orang lain di masa depan?
Zhuo Ye menghela napas dan dengan langkah tertatih menuju pintu. Sensor di dekat pintu menyala, otomatis membuka, dan udara yang hening tiba-tiba tergantikan oleh sorakan yang memekakkan telinga.
Di hadapannya terbentang lorong panjang dan lebar yang kosong, dengan hanya beberapa robot kecil berbentuk serangga merayap di dinding, sibuk membersihkan pesawat dengan lubang pengisap debu di bawah tubuh mereka.
Saat melihatnya, robot-robot itu menoleh penasaran ke arahnya.
Ia berjalan ke depan, melewati gelombang sorak-sorai yang semakin meriah. Saat ia berhenti di depan sebuah jendela, ia akhirnya melihat pemandangan kota yang tak terbatas di luar sana.
Seluruh kota itu mengambang di antara awan emas, bangunan yang menjulang tinggi berkilau dengan cahaya biru elektronik. Beberapa bangunan begitu tinggi hingga tak terlihat ujungnya.
Hutan baja yang megah berdiri di hadapannya, dan di antara bangunan-bangunan tersebut, terbentang jalan-jalan yang saling terhubung seperti jaringan.
Jalanan itu dipenuhi orang-orang yang bersorak gembira, tampaknya menyambut kepulangan Zhuo Kang.
Ternyata, Zhuo Kang begitu dicintai di dalam kekaisaran ini.
Zhuo Ye berjinjit, bersandar di tepi jendela, menatap langit biru yang diselimuti uap air tipis yang menyegarkan.
Ia menyadari bahwa kekaisaran di depan matanya ini jauh berbeda dari yang pernah ia bayangkan.
Kekaisaran yang ia ketahui penuh dengan kota mati, desa-desa yang dijarah, rakyat yang kelaparan.
Tempat yang terbengkalai, penuh kemewahan berlebihan, dan tercemar.
Namun kini, ia melihat rakyat yang bahagia dan berkecukupan.
"Ini bagian kekaisaran yang mana?" gumamnya pelan.
Namun, di detik berikutnya tubuhnya terangkat, membuatnya terkejut. Ia menoleh dan melihat Zhuo Kang menatapnya dengan dahi berkerut. Dengan nada tidak senang, Zhuo Kang berkata, "Kenapa kamu keluar tanpa memakai sepatu?"
Takut Zhuo Kang marah, Zhuo Ye menatapnya dengan mata bulat bak mutiara hitam, gugup dan sedikit kesal, sambil menjelaskan, "Aku tidak sengaja, aku tidak menemukan sepatunya..."
Saat ia berbicara, Zhuo Kang tiba-tiba mengecup pipinya. Ucapannya seketika terhenti, dan ia bingung sambil menutupi pipinya yang baru saja dicium.
Namun, tiba-tiba saja, Zhuo Kang tertawa terbahak-bahak, "Kenapa kamu kelihatan gugup? Lucu sekali, sayang sekali aku tidak merekamnya tadi!"
Ini adalah pertama kalinya dalam hidup Zhuo Ye, dalam dua kehidupannya, ada orang yang mencium dirinya. Wajahnya langsung memerah, dan ia hanya bisa bergumam tanpa tahu bagaimana harus bereaksi.
Kemudian Zhuo Kang menjelaskan, "Dokter bilang kamu baru akan sadar dalam selama satu jam lagi, aku tidak menyangka kamu bangun lebih cepat. Karena itu aku tidak sempat datang dan kamu harus bangun sendirian. Jika kau merasa takut, pukulah aku saja, ini salahku."
"Tidak, tidak apa-apa," jawab Zhuo Ye, yang tak mungkin memukul Zhuo Kang hanya karena hal itu. Perasaan dijaga sepenuh hati seperti ini membuatnya gugup sampai lidahnya terasa kelu.
Zhuo Kang menatap tangan kecil Zhuo Ye yang tampak lemah. Hatinya penuh kasih, ingin merengkuhnya sepenuhnya. Ia lalu mengacak rambut Zhuo Ye sambil menjelaskan, "Ini adalah Kota Sky, ibu kota Kekaisaran. Indah, kan? Mulai sekarang ini akan jadi rumahmu. Aku akan mengajakmu bertemu dengan kakak laki-laki tertua kita!"
"Rumahku?" Zhuo Ye mengangkat kepalanya.
Zhuo Kang mengangguk, namun tampaknya ia teringat sesuatu dan mengerutkan alisnya dengan ekspresi bimbang. "Ye-Ye, setelah bertemu kakak kita nanti, kamu harus ingat satu hal penting."
Mendengar itu, Zhuo Ye langsung tegang, berpikir bahwa kakak tertuaya ini mungkin sulit diajak bergaul. Ia buru-buru bertanya, "Ingat apa?"
Alis Zhuo Kang semakin berkerut, dan dengan nada serius ia berkata, "Ingatlah bahwa aku adalah kakak yang paling mencintaimu. Kakak kita harus berada di bawahku. Kalau di antara mereka ada yang mencoba membujukmu dan bertanya siapa kakak terbaik, bahkan jika dia memberimu sebuah planet, kamu tetap harus mengatakan bahwa aku adalah kakak terbaikmu! Karena aku akan memberimu dua planet, aku ini jauh lebih kaya dari mereka."
Zhuo Ye: ?
Apakah planet itu bola karet biasa? Bagaimana bisa diberikan begitu saja?
Zhuo Ye tak mengerti cara Zhuo Kang bicara, jadi ia batuk kecil dan mengalihkan pembicaraan, "Lalu, apakah kamu masih akan pergi ke Kota B-5?"
Jika dihitung, waktu kejadian yang menimpa Zhuo Kang kira-kira terjadi di sekitar periode ini. Zhuo Ye tidak ingin Zhuo Kang mengalami bahaya apa pun.
"Maaf, tapi aku tetap harus pergi." Zhuo Kang tersenyum, "Jika aku tidak menangkap pelakunya, aku tidak akan tenang. Tapi aku akan memastikan untuk menjinakkan semua jebakan sebelum pergi, jangan khawatir."
Melihat Zhuo Ye menunduk dengan ekspresi sedikit kecewa, Zhuo Kang merasa sedikit kesal. Sosok yang biasanya tak gentar menghadapi musuh ini menjadi gugup seketika, lalu buru-buru menambahkan, "Jika kamu benar-benar tidak ingin aku pergi, aku tidak akan pergi. Jangan sedih, aku punya permen untukmu!"
Sambil berbicara, ia merogoh sakunya dan mengeluarkan beberapa batu mineral berwarna biru yang berharga tinggi.
"Oh, bukan ini, ini aku ambil dari gudang senjata untuk kamu mainkan sebagai mainan tadi."
Zhuo Ye: ?
Tunggu, barusan bukankah itu adalah batu energi untuk mecha? Batu energi ini sangat mahal, dan dia berencana menggunakannya sebagai mainan?
"Aku tidak ingin pakai itu sebagai mainan!" jawab Zhuo Ye buru-buru.
Namun, Zhuo Kang mengira ia tak menyukai mineral tersebut, lalu terkekeh, "Jangan khawatir, ini menyenangkan, kok. Aku akan memasukkannya ke dalam boneka, jadi kalau ada yang mengganggumu, kau bisa ambil dari dalam boneka itu dan lempar ke mereka. Dijamin lawanmu akan habis tak bersisa."
Secara harfiah tak bersisa.
Wei Shuli tiba tepat saat mendengar kata-kata itu, keringat dinginnya hampir keluar.
Melihat ekspresi Zhuo Ye yang semakin bingung, Wei Shuli segera maju dan menghentikan Zhuo Kang. Tidak bisa dibiarkan Zhuo Kang merusak anak baik-baik ini menjadi beringas, apa jadinya nanti?
"Jenderal, Perdana Menteri baru saja mengirim pesan. Ketika sudah tiba di istana, Anda diminta segera menemuinya." Wei Shuli lalu menoleh ke arah Zhuo Ye, menjelaskan pelan, "Perdana Menteri Kekaisaran adalah kakak laki-laki tertuamu, Zhuo Sheng."
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] After Rebirth, I Became the Favorite of the Empire - Antarbintang
FantasyKetika Ji Ye sekarat dan hampir mati, ia menyadari bahwa semua usaha dan pengorbanannya selama ini tidaklah berarti bagi keluarganya. Keluarga ini selalu menganggapnya sebagai orang redahan yang berfungsi sebagai pengganti. Ia hanya diciptakan untuk...