10. Untungnya, Dia Tidak Tahu Bagaimana Aku Mati

3.3K 401 19
                                    

Zhuo Ye perlahan-lahan terbangun dari tidurnya, merasa ada yang menyentuh pipinya, seakan-akan ada yang dengan iseng mencoleknya.

"Jangan coleki aku..."

Dia bergumam pelan tanpa sadar, mengira dirinya masih di asrama akademi militer, seperti biasanya, dijahili oleh rekannya.

Dia menutup wajahnya dengan kedua tangan, melipat lutut, dan meringkuk ingin tidur lagi.

Namun, tiba-tiba saja, tawa lembut yang asing terdengar begitu dekat.

Tubuhnya mendadak kaku, dia membuka mata dengan cepat, dan yang dilihatnya hanyalah atap dari kapsul medis yang bercahaya putih terang.

Kesadarannya perlahan pulih, barulah ia ingat kalau dirinya sudah terlahir kembali.

"Sudah bangun?"

Zhuo Kang sedang menyandarkan dagunya di tepi kabin medis, menatapnya sambil tersenyum hangat, "Kalau mau tidur lagi juga boleh, kok."

Melihat Zhuo Ye yang enggan bangun tadi terlihat begitu menggemaskan, Zhuo Kang ingin melihatnya lagi!

Zhuo Ye menggeleng, dan setelah benar-benar sadar, dia kembali ke sikapnya yang tenang seperti seorang "dewasa kecil," lalu mulai mengamati sekitarnya sampai rasa kantuknya benar-benar hilang.

Saat itu, dia terbiasa untuk memperhatikan lingkungan di sekelilingnya. Dia pun menyadari bahwa semua selang di tubuhnya telah dicabut, hanya meninggalkan bekas-bekas tipis di kulitnya.

"Kamu tidur selama sepuluh hari." Zhuo Kang yang memperhatikan setiap gerak-geriknya berkata, "Selama sepuluh hari itu, dokter berusaha sebaik mungkin untuk memperbaiki tubuhmu. Nyawamu sudah berhasil diselamatkan, tapi setelah ini, kamu perlu berolahraga lebih banyak dan berlatih dengan baik."

Begitu Zhuo Kang berbicara, Zhuo Ye melirik ke arahnya, tapi segera mengalihkan pandangan.

Melihat sikap Zhuo Ye yang malu-malu, Zhuo Kang mengangkat alisnya dan mendekat, "Takut padaku?"

Zhuo Ye menggeleng.

"Lalu, kenapa menghindari pandanganku?" tanya Zhuo Kang dengan nada sedikit manja.

Bagaimanapun, dia adalah pria tampan yang terkenal di kekaisaran, tapi kenapa adik kesayangannya bahkan tidak mau menatapnya dengan benar?

Zhuo Ye menunduk, teringat akan kata-kata dokter, dan juga mimpi buruk yang menghantuinya. Dengan sedikit malu, dia menggenggam jemarinya erat-erat dan berbisik pelan, hampir tak terdengar.

Sebenarnya, dalam mimpi buruknya, entah kenapa dia malah bermimpi tentang Zhuo Kang, meski mereka hanya bertemu dua kali di kehidupan sebelumnya.

Dalam mimpinya, Zhuo Kang membawanya pergi dari dinginnya badai salju, melangkah di atas salju lembut, melewati kegelapan yang tak berujung, hingga tiba di dunia yang penuh dengan kehangatan. Di sana, dengan lembut di telinganya, Zhuo Kang berkata, "Selamat datang kembali."

Selamat datang kembali.

Tiga kata yang begitu sederhana, namun itu pertama kalinya dia mendengarnya, membuatnya di dalam mimpi menangis tanpa bisa berhenti.

Padahal itu hanya mimpi, tapi hatinya masih penuh harapan bahwa di kehidupan sebelumnya, Zhuo Kang akan mengucapkan, 'Selamat datang kembali' padanya.

Tadi dia berbicara terlalu pelan, sehingga Zhuo Kang tidak bisa mendengar dengan jelas. Dengan sedikit bingung, Zhuo Kang bertanya lagi, "Tadi kamu bilang apa?"

Kali ini, Zhuo Ye akhirnya memberanikan diri untuk bicara lebih lantang, "Dokter bilang kalian sudah lama mencariku, tapi... tapi tubuhku lemah."

Tubuhnya terlalu lemah. Tidak peduli seberapa keras dia berusaha, dia tetap tidak bisa menjadi orang yang terbaik.

Karena itulah, di kehidupan sebelumnya, dia selalu mengecewakan keluarga Ji.

"Jadi?" Zhuo Kang masih belum sepenuhnya memahami maksud Zhuo Ye.

Zhuo Ye menarik napas dalam-dalam, merasa bersalah, dan berkata, "Jadi, mungkin kalian akan kecewa padaku."

Mungkin, setelah melihat dirinya yang penuh kekurangan ini, mereka tidak akan menyambut kedatangannya dengan hangat.

Namun, sebelum kata-katanya selesai, tubuhnya tiba-tiba terasa ringan. Ketika tersadar, dia mendapati dirinya sedang digendong oleh Zhuo Kang!

"Ye-Ye kita ini begitu menggemaskan, kenapa aku harus kecewa?" Dengan lengan yang kuat, Zhuo Kang mengangkatnya tinggi-tinggi, berputar-putar di dalam ruangan, "Aku sudah mencarimu selama sepuluh tahun, kamu tak tahu betapa bahagianya aku saat kamu kembali!"

Saat tiba-tiba diangkat begitu tinggi, Zhuo Ye refleks memeluk lengan Zhuo Kang erat-erat, dan menunduk melihat ke matanya yang penuh kebahagiaan dan antusiasme yang belum pernah ia lihat.

Setelah beberapa detik terdiam, ia bertanya pelan, "Lalu, bagaimana dengan yang lain?"

Yang lain?

Zhuo Kang tertegun sejenak, lalu tiba-tiba seperti tersentak, melompat bagaikan petasan, dan menepuk dahinya dengan kesal, "Aduh! Aku lupa mengabari keluarga!"

Selama sepuluh hari ini, pikirannya hanya terfokus pada merawat Zhuo Ye, sampai-sampai ia melupakan keluarga yang jarang ia temui selama bertahun-tahun ini.

Zhuo Kang segera membuka perangkat komunikasinya untuk menghubungi rumah, sambil berbicara dengan semangat, "Oh iya, aku belum memperkenalkan diriku. Aku adalah kakak laki-laku keduamu, namaku Zhuo Kang. Selain aku, kamu punya satu kakak laki-laki lagi, dan satu kakak perempuan. Kakak perempuan kita ini adalah yang tertua di antara kita, lalu tentu saja Ayah dan Ibu. Mereka semua menantikan kepulanganmu!"

Antusiasmenya meluap-luap, kebahagiaan itu terasa meresap ke dalam udara, menyebar hingga ke Zhuo Ye.

Bahkan ketika Ji Xu dulu ditemukan, keluarga Ji tidak pernah menunjukkan emosi sehangat ini.

Jadi, ternyata benar ada yang selalu menantikan kehadirannya.

Zhuo Ye merasakan matanya menghangat, dia mendongak, menggenggam erat kerah pakaian Zhuo Kang, dan dengan lirih berkata, "Kalau suatu hari nanti aku mati, apakah kamu akan merasa sedih?"

Zhuo Kang terkejut, segera memeluknya erat-erat dan mengusap kepalanya dengan lembut, "Hush, jangan bicara yang tidak-tidak di siang bolong! Meski malaikat maut datang menjemputmu, aku akan mengusirnya pulang dengan meriam partikel!"

Zhuo Ye, yang mendengar itu, tiba-tiba tertawa, matanya memerah, tapi senyum tulus menghiasi wajahnya.

Syukurlah, Zhuo Kang tidak tahu tentang kematiannya yang sepi dan menyedihkan di kehidupan sebelumnya.

Orang yang begitu menyayanginya ini, tidak sepantasnya merasakan kesedihan karena dirinya.

[BL] After Rebirth, I Became the Favorite of the Empire - AntarbintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang